FEB Seluruh Indonesia Didorong Ikuti Tantangan Zaman

Asosiasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Indonesia (AFEBI) dari 82 PTN se-Indonesia melakukan sidang pleno di Hotel Grand Mercure Malang, Sejak Rabu (5/7/2023) hingga Jumat ( ...

Juli 7, 2023 - 15:50
FEB Seluruh Indonesia Didorong Ikuti Tantangan Zaman

TIMESINDONESIA, MALANG – Asosiasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Indonesia (AFEBI) dari 82 PTN se-Indonesia melakukan sidang pleno di Hotel Grand Mercure Malang, Sejak Rabu (5/7/2023) hingga Jumat (7/7/2023). Tahun ini, FEB Universitas Brawijaya diamanati sebagai tuan rumah gelaran tahunan ini. 

Wakil Gubernur Jawa Timur Dr Emil Dardak, yang datang dalam gelaran tersebut menyampaikan, para dekan FEB di seluruh Indonesia harus bisa mengikuti perkembangan zaman. Terlebih saat ini FEB merupakan fakultas dengan jumlah peminat terbanyak di Indonesia. 

Ia menyampaikan ketertarikannya mempelajari ilmu ekonomi meski dasarkan dari IPA. 

"FEB selalu jadi fakultas yang peminatmya tinggi terutama di PTN. Yang di PTS  diakui sudah ada kesulitan untuk mencari calon mahasiswa ekonomi karena ada perubahan zaman yang luar biasa," ucapnya.

Selain itu, dia juga mendorong agar seluruh kampus, utamanya yang berasal FEB di seluruh Indonesia, untuk dapat menerapkan konsep Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang dicanangkan oleh pemerintah. 

"Jangan sampai hanya terjebak di masa kuliah 4 tahun padahal mereka harus berkarier selama 30 tahun ke depannya," kata dia.

Selain itu, ada juga konsep baru yang dia lontarkan untuk para dekan FEB yang mengikuti sidang pleno. Yakni merdeka bekerja, atau setiap mahasiswa bebas untuk bekerja di bidang yang mereka inginkan, walaupun tidak sejalan dengan pendidikan yang dia tempuh. "Maka ini juga penting agar para mahasiswa punya semangat untuk berkarir," pungkas Emil.

Di tempat yang sama, Ketua Dewan Pimpinan Nasional AFEBI Prof Dr Abd Rahman Kadir SE MSi menjelaskan, dalam sidang pleno tersebut, diselenggarakan beberapa acara yang bertujuan untuk menunjang para akademisi FEB. Seperti seminar, membahas soal MBKM, join riset, pengabdian masyarakat, dan kegiatan lainnya.

"Sekedar diketahui, persaingan masuk FEB di Indonesia sangat ketat. Jadi inputnya kami ini orang-orang terpilih. Makanya harus memperbaiki prosesnya agar agar outputnya menjadi baik dan outcomenya punya manfaat untuk bangsa dan negara," ujarnya.

Dekan FEB UB, Abdul Ghofar SE MSI MAcc DBA Ak menambahkan selama ini memang kebanyakan FEB masih menggunakan cara pembelajaran yang konvensional yakni memberikan pengajaran pada mahasiswa selama 4 tahun, dan akhirnya mempunyai gelar dan ijazah. Hal ini kedepannya akan ditingkatkan kembali, agar lulusan FEB bisa punya nilai tambah ketika lulus.

Sekarang ini trendnya luar biasa. Harus ada sertifikasi seperti disampaikan wagub sebagai hal utama untuk kompetensi.

"Maka perlu dilakukan redivinisi kurikulum di FEB agar kompetensi pada mahasiswa bisa menyesuaikan zamannya. Di mana mahasiswa tidak terperangkap pada ijazahnya. Misalkan akuntansi harus terperangkap ijazahnya. Padahal bisa juga melakukan lainnya. Maka mahasiswa harus multidisiplin," pungkasnya. (*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow