Fakultas Sastra UM Kirim 50 Mahasiswa Laksanakan Program Asistensi Mengajar di Thailand

Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang (UM) kembali menjalankan kerjasama dengan Assosiation Of Education Culture International (AECI) untuk melaksanakan program Asist ...

Juli 20, 2023 - 19:10
Fakultas Sastra UM Kirim 50 Mahasiswa Laksanakan Program Asistensi Mengajar di Thailand

TIMESINDONESIA, MALANG – Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang (UM) kembali menjalankan kerjasama dengan Assosiation Of Education Culture International (AECI) untuk melaksanakan program Asistensi Mengajar (AM) di Krabi, Thailand.

Setidaknya, ada 50 mahasiswa yang berangkat ke Krabi, Thailand guna mengikuti program asistensi mengajar. 50 mahasiswa tersebut terbagi dalam dua gelombang, yakni gelombang pertama mengabdi sejak tanggal 24 Mei sampai 22 Juni 2023 dan gelombang kedua sejak tanggal 24 Juni sampai 24 Juli 2023 mendatang.

program-AM-Thailand-2.jpg

Sebelum melakukan pengabdian, pihak kampus menyeleksi 100 mahasiswa yang mendaftar. Kemudian, dari seleksi itu, terpilih 50 mahasiswa yang terbagi dalam dua gelombang untuk menjalankan pengabdian AM di Krabi, Thailand.

Mereka, di Krabi akan disebar ke seluruh sekolah-sekolah mulai tingkatan TK sampai SMA sederajat. Pengabdian ini berjalan selama satu bulan, dimana satu sekolah akan ditempati oleh dua sampai tiga mahasiswa sebagai tenaga pengajar disana.

Dekan Fakultas Sastra, Moch Syahri mengatakan bahwa program AM ini untuk menjadikan Universitas Negeri Malang masuk dalam peringkat 7 besar kampus yang bekerja sama dengan luar negeri.

program-AM-Thailand-3.jpg

"Tahun ini UM posisi 10. Semoga tahun depan peringkatnya naik dengan salah satunya menjalankan program AM di Thailand," ujar Syahri, Kamis (20/7/2023).

Selain itu, Wakil Dekan 3 Dr Kusubakti Anjani turut mengucapkan banyak terima kasih atas kerja sama yang berlangsung selama ini.

"Saya berharap mahasiswa untuk bisa beradaptasi selama proses kegiatan asistensi. Menjaga nama baik kampus, berakhlak yang mulia serta belajar mandiri. Gunakan waktu sebaik-baiknya dan carilah pengalaman yang baik selama menjalankan program," ungkapnya.

Sementara, salah satu mahasiswa yang menjalankan program AM Thailand, yakni Junita mengungkapkan bagaimana selama satu bulan ia ditempatkan di Doctor Nueng Intercare Krabi School.

Selama satu bulan, ia memiliki banyak pengalaman tak terduga. Sebab, Doctor Nueng Intercare Krabi School sendiri merupakan sekolah keperawatan di Thailand yang memiliki prospek kerja yang cukup bagus.

"Sekolah itu membutuhkan guru Bahasa Inggris untuk mengajar para calon perawat agar bisa berbahasa Inggris sebagai syarat menjadi seorang perawat," katanya.

Selama satu bulan mengabdi di Doctor Nueng Intercare Krabi School, Junita tak sendiri. Ia menjalankan pekerjaan sebagai tenaga pengajar bersama satu mahasiswa lain bernama Dristanta.

Berbagai kegiatan tentang mengajar pun dilakukan Junita dan Dristanta selama satu bulan. Tentu, dalam hal mengajar banyak kendala yang dialami, terlebih murid yang mereka ajar bukan siswa SD maupun SMP, melainkan calon perawat yang usianya sama ataupun diatas mereka.

"Tentu banyak hal saya alami selama mengajar satu bulan. Apalagi mereka para calon perawat, jadi harus intens dan to the point dalam memberikan materi pembelajaran," bebernya.

Bukan hanya mengajar, ternyata Junita juga mendapatkan pengalaman yang cukup menarik selama mengikuti AM di Krabi, Thailand.

Junita bersama Dristanta juga belajar tentang keperawatan dan langsung melakukan praktek lapangan.

"Karena lokasi kita beristirahat berada di rumah sakit milik sekolah, jadi kita juga belajar dan praktek langsung dengan pasien yang ada di sana," katanya.

Dua pengalaman ini dinilai cukup berharga baginya. Sebab, hal baru yang ia lakukan ini memang membutuhkan adaptasi yang cukup ekstra dan bisa mendapat banyak pembelajaran.

"Kita menemani pasien dengan mengajak komunikasi, menyuapi makan, menemani terapi. Ini juga bentuk kerja sosial yang menjadi target kegiatan selama asistensi mengajar," tuturnya.

Bukan hanya itu, dalam program AM di Krabi, Thailand ini mahasiswa juga dituntut untuk mengeksplor budaya yang ada di Thailand serta memperkenalkan budaya Indonesia kepada masyarakat Thailand.

"Saya pakai baju batik, sebagai bentuk pengenalan budaya Indonesia ke Thailand. Saya juga berkeliling selama di Thailand untuk belajar budaya juga," tandasnya.

Sebagai informasi, sebagai bentuk apresiasi kepada mahasiswa yang sudah menjalani program AM, pihak kampus akan memberikan sertifikat sebagai Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI) untuk digunakan saat melamar kerja setelah lulus dari perkuliahan. (*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow