Emak-emak di Banyuwangi Bikin Bekal Sekolah Anti Stunting
Permasalahan stunting masih menjadi topik hangat dibicarakan. Baik di kancah nasional maupun daerah. Salah satunya seperti di Banyuwangi, Jawa Timur, stunting masih menja ...
TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Permasalahan stunting masih menjadi topik hangat dibicarakan. Baik di kancah nasional maupun daerah. Salah satunya seperti di Banyuwangi, Jawa Timur, stunting masih menjadi fokus perhatian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat.
Dalam rangka turut serta mensukseskan program di Kabupaten Banyuwangi untuk bebas dari stunting, sebuah yayasan kelompok bermain Amanah Edu Center, menggelar talk show & fun cooking di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 4 Penganjuran yang berada di Jalan Jendral Ahmad Yani No.29, Kelurahan Penganjuran.
Kegiatan yang bertajuk ‘Bekal Sat-Set Menuju Banyuwangi Zero Stunting’, selain memberikan pengetahuan tentang tanda-tanda stunting kepada anak-anak, yayasan taman kanak-kanak tersebut juga mengajarkan kepada orang tua cara membuat bekal sekolah yang sehat, bernutrisi dan bergizi.
Ketua panitia talk show & fun cooking bekal sat set anti stunting, Yunita Dwi Rokhani. (FOTO : Fazar Dimas/TIMES Indonesia)
Demi memastikan materi yang diberikan benar-benar berbobot, acara talk show & fun cooking mengundang narasumber yang berkompeten, diantaranya yaitu, Dokter Spesialis Anak, dr Muhammad Irvan A, Sp.A, ahli gizi, Widya Stefiarista S.Gz dan chef Kardina Sukmasari.
Ketua Panitia talk show & fun cooking Bekal Sat-Set Menuju Banyuwangi Zero Stunting, Yunita Dwi Rokhani mengatakan, tujuan diselenggarakan acara ini adalah untuk memberikan pengetahuan dan wawasan kepada ibu-ibu terkait tentang stunting. Selain itu, mampu menjadi inspirasi para orang tua dalam menyiapkan bekal sat set.
“Bekal sekolah yang dibawa anak-anak juga penting untuk diperhatikan, hal ini sebagai upaya meminimalisir buah hati jajan sembarangan,” katanya, Selasa, (23/5/2023).
Namun, lanjut Guru taman kanak-kanak Amanah Edu Center yang kerap disapa Nita, masih banyak orang tua yang menyediakan bekal hanya bersifat mengenyangkan. Tanpa memperhatikan ragam jenis serta kandungan isinya.
“Masih banyak orang tua yang hanya sekedar membawakan bekal anaknya, tanpa melihat nilai manfaat dan gizi makanannya,” ujarnya.
Nita menyampaikan, bahwa makanan yang dikonsumsi anak-anak perlu diperhatikan. Pasalnya, stunting ini sangat berpengaruh dengan pola tumbuh kembang anak. Salah satu cara pencegahan stunting yaitu dengan memperhatikan bekal sekolahnya.
“Orang tua saat ini terkadang enggan membuatkan bekal anaknya, karena dirasa rumit saat membuat bekal. Karena itu, kami juga mengajarkan tips dan trik menu makanan bekal sekolah yang praktis dan cepat,” jelasnya.
Suasana talk show & fun cooking bekal sat set anti stunting di SDN 4 Penganjuran, Banyuwangi. (FOTO : Fazar Dimas/TIMES Indonesia)
kegiatan yang diikuti puluhan emak-emak itu diajarkan salah satu contoh membuat bekal sekolah yang sehat, yaitu hanya menyiapkan roti, sayur selada, telur dadar, keju slice dan smoke beef. Kemudian, usai mereka memahami, ibu-ibu dituntut untuk berkompetisi menyiapkan makanan dengan bahan makanan tersebut namun dengan tampilan yang lucu dan menarik membuat nafsu makan anak tinggi.
Nita berharap, semoga melalui kegiatan ini bisa menjadi salah satu sarana menambah wawasan orang tua tentang parenting dan dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
“Bukan hanya pendidikan anak-anak saja yang penting. tapi parenting juga sangat penting,” imbuhnya.
Sebagai informasi, kegiatan yang digeber di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 4 Penganjuran ini, juga terdapat kids competition diantaranya yaitu, lomba adzan, tartil, mewarnai kaligrafi, story telling dan fashion show. (*)
Apa Reaksi Anda?