Dukung OJK, UangMe Luncurkan Inisiatif Kolaboratif untuk Tingkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan
Jakarta, 13 Agustus 2024 -Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Badan Pusat Statistik (BPS) kembali menyelenggarakan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) untuk mengukur indeks literasi dan inklusi keuangan penduduk Indonesia sebagai landasan program peningkatan literasi dan inklusi keuangan ke depan. Hasil SNLIK tahun 2024 menunjukkan indeks literasi keuangan penduduk Indonesia sebesar 65,43 persen, sementara indeks inklusi keuangan mencapai 75,02 persen. Sebagai penyelenggara Layanan Pendanaan Bersama Berbasis Teknologi Informasi (LPBBTI), UangMe berkomitmen untuk turut serta dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di Indonesia melalui berbagai inisiatif strategis. Johnny Li, Direktur UangMe, mengatakan, “Hingga saat ini UangMe telah mengadakan program literasi keuangan di lebih dari 25 kota di seluruh wilayah Indonesia dan akan diteruskan lagi di kuartal akhir tahun ini. Program ini bertujuan untuk membentuk karakter positif masyarakat dan meningkatkan pemahaman mereka dalam pengelolaan keuangan serta hak dan kewajiban sebagai pengguna LPBBTI.”"Hal ini sejalan dengan tujuan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) yang mendorong peningkatan literasi keuangan dan memperluas inklusi keuangan di seluruh lapisan masyarakat, khususnya bagi masyarakat yang belum terjangkau oleh layanan keuangan konvensional, dengan harapan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.", ujar Sekretaris Jenderal AFPI Tiar Karbala.Ke depannya, UangMe berencana untuk terus memperkuat kolaborasi dengan berbagai Lembaga Jasa Keuangan lainnya, dengan proyeksi strategis yang telah disiapkan untuk tahun-tahun mendatang. Sebagai bagian dari komitmen ini, UangMe fokus pada penyediaan layanan pembiayaan multiguna yang lebih fleksibel dan mudah diakses oleh masyarakat. Valtala Leifyumna, PR & GR Department Lead Uangme menambahkan “Sejak awal tahun 2024, perusahaan telah berhasil menyalurkan pinjaman lebih dari Rp 1,72 triliun, menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dan kepercayaan dari para pengguna”.Melalui inisiatif-inisiatif ini, UangMe percaya bahwa dengan akses yang lebih luas ke layanan keuangan yang inklusif dan berkelanjutan, masyarakat Indonesia dapat meraih kemandirian finansial dan kesejahteraan yang lebih baik.
Inisiatif strategis Uangme untuk mencakup perluasan penyediaan layanan pendanaan bersama berbasis teknologi informasi dan peningkatan literasi keuangan ke seluruh wilayah Indonesia.
Jakarta, 13 Agustus 2024 -
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Badan Pusat Statistik (BPS) kembali menyelenggarakan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) untuk mengukur indeks literasi dan inklusi keuangan penduduk Indonesia sebagai landasan program peningkatan literasi dan inklusi keuangan ke depan. Hasil SNLIK tahun 2024 menunjukkan indeks literasi keuangan penduduk Indonesia sebesar 65,43 persen, sementara indeks inklusi keuangan mencapai 75,02 persen.
Sebagai penyelenggara Layanan Pendanaan Bersama Berbasis Teknologi Informasi (LPBBTI), UangMe berkomitmen untuk turut serta dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di Indonesia melalui berbagai inisiatif strategis.
Johnny Li, Direktur UangMe, mengatakan, “Hingga saat ini UangMe telah mengadakan program literasi keuangan di lebih dari 25 kota di seluruh wilayah Indonesia dan akan diteruskan lagi di kuartal akhir tahun ini. Program ini bertujuan untuk membentuk karakter positif masyarakat dan meningkatkan pemahaman mereka dalam pengelolaan keuangan serta hak dan kewajiban sebagai pengguna LPBBTI.”
"Hal ini sejalan dengan tujuan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) yang mendorong peningkatan literasi keuangan dan memperluas inklusi keuangan di seluruh lapisan masyarakat, khususnya bagi masyarakat yang belum terjangkau oleh layanan keuangan konvensional, dengan harapan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.", ujar Sekretaris Jenderal AFPI Tiar Karbala.
Ke depannya, UangMe berencana untuk terus memperkuat kolaborasi dengan berbagai Lembaga Jasa Keuangan lainnya, dengan proyeksi strategis yang telah disiapkan untuk tahun-tahun mendatang. Sebagai bagian dari komitmen ini, UangMe fokus pada penyediaan layanan pembiayaan multiguna yang lebih fleksibel dan mudah diakses oleh masyarakat. Valtala Leifyumna, PR & GR Department Lead Uangme menambahkan “Sejak awal tahun 2024, perusahaan telah berhasil menyalurkan pinjaman lebih dari Rp 1,72 triliun, menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dan kepercayaan dari para pengguna”.
Melalui inisiatif-inisiatif ini, UangMe percaya bahwa dengan akses yang lebih luas ke layanan keuangan yang inklusif dan berkelanjutan, masyarakat Indonesia dapat meraih kemandirian finansial dan kesejahteraan yang lebih baik.
Apa Reaksi Anda?