DPR RI Dorong PGE Jaga Kontribusi Positif, Jadi Penggerak Energi Bersih
Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Martin Manurung mendorong PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) untuk tetap menjadi motor penggerak dalam transformasi energi bersih di I ...
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Martin Manurung mendorong PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) untuk tetap menjadi motor penggerak dalam transformasi energi bersih di Indonesia.
Apalagi, sebagai pelaku utama dalam industri panas bumi di Indonesia, PGEO selama ini telah berkontribusi positif dalam menyediakan energi bersih dan ramah lingkungan.
“Kami mendukung PT Pertamina Geothermal Energy untuk tetap menjadi motor penggerak dalam transformasi energi bersih di Indonesia, tentunya diperkuat melalui kolaborasi dengan pihak-pihak terkait dan penerapan praktik terbaik dalam industri penyediaan energi bersih,” ujar Martin dalam keterangannya Selasa 26 September 2023.
Ia menekankan demikian dalam kegiatan sosialisasi bertema “Peran Pertamina Geothermal energy (PGE) Dalam Proses Transisi Energi Bersih dan Keberlanjutan”, yang dilaksanakan di Kabupaten Labuhanbatu, Sumatera Utara, Sabtu, 23 September 2023.
Martin menjelaskan, PGEO merupakan sebuah perusahaan energi yang berfokus pada pengembangan, eksplorasi, dan produksi energi panas bumi di Indonesia.
Sebagai bagian dari kelompok usaha PT Pertamina melalui Subholding Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE), PGEO memiliki peran strategis dalam mendukung diversifikasi sumber energi dan keberlanjutan di negara ini.
“Dengan kepemimpinan yang kuat dalam industri energi panas bumi, PGEO telah berkomitmen untuk memanfaatkan potensi panas bumi Indonesia secara optimal guna menyediakan energi bersih dan ramah lingkungan,” kata Martin.
Ia menambahkan, sebagai pelaku utama dalam industri energi panas bumi di Indonesia, PGEO memiliki portofolio proyek yang luas dan beragam. Dengan teknologi canggih dan tim ahli yang berpengalaman, mereka mengelola rantai nilai produksi energi panas bumi mulai dari eksplorasi hingga distribusi.
Memiliki kapasitas terpasang secara own operation sebanyak 672 MW, dan 1205 MW dari Joint Operation Contract (JOC) yang berasal dari 15 Wilayah Kerja Panas Bumi (WKP) yang terbagi ke dalam 6 (enam) area operasi.
Selain itu, dalam operasional PGEO, prinsip keberlanjutan merupakan pilar penting. Dengan mengusung tema Energizing Green Future, PGEO menjunjung tinggi tanggung jawab lingkungan dan sosial dengan menerapkan praktik-praktik terbaik dalam pengelolaan proyek-proyek energi panas bumi. Mereka tidak hanya berfokus pada aspek ekonomi, tetapi juga memperhatikan dampak sosial dan lingkungan dari kegiatan mereka.
“ Hal ini tercermin dalam upaya perusahaan untuk melibatkan komunitas lokal, melestarikan lingkungan, serta mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam secara bertanggung jawab,” ujar Martin.
Selain berkontribusi terhadap pasokan energi bersih Indonesia, lanjut Martin, PGEO juga turut berperan dalam mengurangi emisi gas rumah kaca. Dengan menggantikan sumber energi konvensional, energi panas bumi yang dihasilkan oleh perusahaan ini memiliki dampak positif dalam mengatasi perubahan iklim global.
Martin mengatakan, dengan kapasitas terpasang yang kuat dan jaringan area operasi yang luas, PGEO didorong untuk terus berkomitmen, demi memberikan kontribusi positif dalam pasokan energi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan bagi masa depan negara dan planet kita.
“Melalui inovasi terus-menerus dan kolaborasi lintas sektor, PGEO harus terus berupaya untuk menjadi pemimpin dalam penyediaan energi berkelanjutan dan berwawasan lingkungan di Indonesia,” pungkas Martin.(ADV)
Apa Reaksi Anda?