Dosen FK Ubaya Launching Buku ‘Ayo Bersama Cegah Demensia’

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Surabaya (FK Ubaya), Dr. dr. Valentinus Besin, Sp.N, meluncurkan buku bertajuk ‘Ayo Bersama Cegah Demensia’. Buku ini berisi edukasi mengenai demensia dan cara pencegahannya sejak dini. Peluncuran buku  bertempat di Klinik Utama Prodia Jemursari, Sabtu (23/9/2023).

Pembuatan buku ini berkolaborasi dengan ayahnya, Gaspar Besin, yang adalah pengajar senior di bidang Sastra Inggris yang mengajar di Ubaya. Dr. Valen mengatakan, pembuatan buku yang diterbitkan oleh PT Elex Media Komputindo ini dilatarbelakangi data yang menunjukkan bahwa jumlah orang dengan demensia diprediksi akan meningkat menjadi 152 juta pada tahun 2050. Hal ini terjadi khususnya di negara berpendapatan rendah dan menengah.

“Tentunya upaya mencegah demensia harus diketahui dan dimulai sejak dini oleh siapapun dan usia berapapun. Hal ini menjadi alasan kami menulis buku Ayo Bersama Cegah Demensia (ABCD),” jelasnya.

Selain itu, peluncuran buku ini juga sekaligus memperingati Hari Alzheimer Sedunia yang jatuh pada 21 September 2023. Judul buku ini juga sesuai dengan topik yang dicanangkan didalam World Alzheimer Report 2023 oleh Alzheimer’s Disease International yaitu ‘reducing dementia risk: never too early, never too late’.

Buku ABCD terdiri dari lima bab yang secara garis besar berisi pemahaman tentang demensia, perilaku dan gaya hidup untuk mencegah demensia, serta kondisi kesehatan yang harus diwaspadai. “Ada sekitar 120 referensi yang digunakan sehingga tidak perlu diragukan lagi kualitas ilmiahnya. Semuanya ditulis dalam bahasa awam agar mudah dipahami. Selain itu, ada sejumlah komik lucu dan pantun serta kuis yang menarik yang membuat buku jadi tidak membosankan,” imbuh dr. Valen.

Buku ini bisa didapatkan di Toko Buku Gramedia terdekat dan ada pula versi digitalnya. Informasi mengenai buku dapat diakses di ayobersamacegahdemensia.com. dr. Valen berharap kehadiran buku ini dapat mendorong masyarakat untuk mencegah demensia sejak dini. (*)