Dorong Pertumbuhan Wirausaha Baru Lewat Potensi Kopi Banyuwangi

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Banyuwangi, Jawa Timur, memang kaya akan potensi kopi lokalnya. Dan sudah bukan rahasia umum, emas hitam asal Bumi Blambangan, memiliki citarasa khas.

Dengan keistimewaan yang dimiliki, kopi lokal Banyuwangi, merupakan peluang perekonomian potensial. Terlebih jenis usaha ini cukup digandrungi kaum milenial yang merupakan generasi usia produktif.

Maka potensi kopi Banyuwangi, dinilai penting untuk dioptimalkan guna mendorong tumbuh kembang wirausaha baru. Paparan ini disampaikan Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden (KSP), Handoko ST, dalam acara Seminar Penumbuhan Wirausaha Baru IKM Kopi Melalui Pemanfaatan Biji Kopi Lokal di Kabupaten Banyuwangi, di Hotel Kalibaru Cottages, Senin (7/8/2023).

Dalam kegiatan yang digelar Direktorat IKM Pangan, Firniture dan Bahan Bangunan Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka, Kementrian Perindustrian ini, Handoko menyampaikan bahwa Indonesia merupakan pengekspor kopi ke-3 di dunia, setelah Brazil dan Vietnam. Namun faktanya, kopi asal India, Cina dan Afrika mampu tampil lebih booming.

“Itu semua terjadi karena Indonesia belum bisa mengelola sisi bisnisnya,” kata Handoko.

Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden (KSP) Handoko, saat memberi sambutan dalam Seminar Penumbuhan Wirausaha Baru IKM Kopi Melalui Pemanfaatan Biji Kopi Lokal di Kabupaten Banyuwangi. (Foto : Syamsul Arifin/TIMES Indonesia)

Tenaga Ahli KSP putra daerah Banyuwangi ini juga menyampaikan bahwa sektor usaha merupakan modal penting dalam membangun sebuah perekonomian. Dan perekonomian akan tumbuh dengan sehat serta mandiri, ketika ditopang bermunculannya pelaku wirausaha atau enterpreneurship.

Pemuda kelahiran Dusun Sugihwaras, Desa Bumiharjo, Kecamatan Glenmore, tersebut menuturkan jika potensi kopi yang menumbuhkan budaya Ngopi sudah ada di Banyuwangi, sejak era penjajahan kolonial Belanda, di abad ke-18. Kala itu masyarakat pribumi Bumi Blambangan diwajibkan untuk menanam kopi.

Hingga hari ini tanaman kopi pun tetap lestari. Khususnya di wilayah Kecamatan Kalibaru, Songgon, Licin dan Kalipuro. Dengan kualitas yang dimiliki, kopi lokal Banyuwangi, juga telah menembus pasar ekspor eropa.

Seminar Penumbuhan Wirausaha Baru IKM Kopi Melalui Pemanfaatan Biji Kopi Lokal di Kabupaten Banyuwangi, ini dipandu langsung oleh Ketua

Tim Kerja Pengembangan IKM Logam dan Mesin, Direktorat IKM Pangan, Firniture dan Bahan Bangunan Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka, Kementrian Perindustrian, Ni Wayan Yuni Widayanti, STP.

Direktur IKM Pangan, Firniture dan Bahan Bangunan Direktorat Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka, Kementrian Perindustrian, Ir. Dini Hanggandari, Msi, dalam sambutan virtual menyampaikan bahwa kopi memiliki potensi untuk menumbuhkembangkan wirausaha baru.

“Hari ini kopi sudah menjadi trend dan potensi bisnisnya cukup diminati generasi muda,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi, dan Perindustrian Banyuwangi, Dr. H. Abdul Kadir, Msi, menyambut baik kegiatan ini. Menurutnya, potensi kopi lokal Banyuwangi akan menjadi modal efektif dalam mendorong tumbuh kembang perekonomian. Khususnya kalangan kaum milenial.

Acara ini diikuti 150 an peserta. Mereka berasal dari kalangan generasi muda pegiat kopi lokal Banyuwangi. Demi memberi pengalaman dan wawasan enterpreneurship kopi, Kementrian Perindustrian menghadirkan Azmi Zakki Amani dari Ais Coffe. Dia membawakan materi ‘Penumbuhan Wirausaha Baru IKM Kopi melalui Pemanfaatan Biji Kopi Lokal Banyuwangi’.

Makin istimewa, kegiatan ini juga menghadirkan pihak perbankan, Bank BRI, untuk memberi materi permdalan usaha. Serta perwakilan Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Banyuwangi, untuk wawasan terkait perizinan usaha. (*)