Dokter Orthopedi RSU Wajak Husada Malang Serahkan Kaki Palsu, Harapan Baru Pasien Prostetik

TIMESINDONESIA, MALANG – Pasien prostetik di RSU Wajak Husada Malang menerima kaki palsu baru yang akan membuka babak baru dalam hidupnya. Dokter Ortopedi yang berdedikasi di rumah sakit ini memberikan lebih dari sekadar perangkat prostetik; mereka memberikan harapan dan kebebasan kepada pasien tersebut.

Ngaderi (56 Tahun) telah menjalani perjalanan yang penuh tantangan setelah kehilangan anggota tubuhnya. Namun, hari ini, dengan bantuan tim medis terampil di RSU Wajak Husada, dia tidak hanya menerima prostetik yang inovatif, tetapi juga harapan baru. Dokter Ortopedi, dr. Dommy Pradana Putra, Sp.OT, bersama dengan timnya, telah bekerja keras untuk menciptakan prostetik yang sesuai dengan kebutuhan pasien, memberikan kenyamanan maksimal dan kembali memungkinkan pasien untuk menjalani kehidupan tanpa hambatan.

Prostetik bukan sekadar perangkat medis; itu adalah kunci untuk membuka pintu ke dunia baru. Ini memberikan kebebasan kepada para pasien, memungkinkan mereka untuk kembali melakukan aktivitas sehari-hari, berpartisipasi dalam olahraga, dan menjalani kehidupan penuh makna. Dengan dukungan penuh dari tim medis dan kerja keras pasien, prostetik tidak hanya menjadi pengganti, tetapi juga sebuah harapan baru.

H. Puguh Wiji Pamungkas selaku Founder RSU Wajak Husada menyatakan bahwa RSU Wajak Husada berkomitmen untuk memberikan perawatan yang holistik. "Proses penciptaan dan penyesuaian prostetik ini adalah hasil dari kolaborasi yang mendalam antara pasien, tim medis, dan teknologi terbaru. RSU Wajak Husada tidak hanya memperbaiki anggota tubuh yang hilang, tetapi juga menghidupkan kembali semangat dan keyakinan pasien," jelasnya.

Prostetik yang diserahkan hari ini adalah simbol dari ketangguhan manusia dan dedikasi tenaga medis. Ini adalah cerminan dari kemungkinan-kemungkinan baru yang muncul ketika keahlian medis bertemu dengan tekhnologi mutakhir. RSU Wajak Husada Malang berkomitmen untuk terus memberikan perawatan terbaik kepada setiap pasien, memastikan bahwa harapan dan kebebasan selalu berada dijangkauan. (*)