Desa Definitif Songsong Sang Fajar Usai TMMD Kodim 081/Pacitan

Ketro Harjo sebagai desa yang berstatus definitif dan baru disahkan tahun ini, sekarang menjadi salah satu penghubung antara 2 kabupaten di ujung barat Jawa Timur yakni Kabupaten Pacitan dan Ponorogo.

Agustus 14, 2023 - 12:40
Desa Definitif Songsong Sang Fajar Usai TMMD Kodim 081/Pacitan

TIMESINDONESIA, PACITAN – Ketro Harjo sebagai desa yang berstatus definitif dan baru disahkan tahun ini, sekarang menjadi salah satu penghubung antara 2 kabupaten di ujung barat Jawa Timur yakni Kabupaten Pacitan dan Ponorogo.

Layaknya desa lainnya yang berada di dataran tinggi dan terpencil serta sulit dijangkau, desa ini bisa dikatakan masih sangat kurang dari segi sarana infrastruktur yang dimiliki. 

Namun, disaat mendengar desanya mendapatkan program TMMD ke 117 oleh Kodim 0801/Pacitan, sontak kegembiraan masyarakat di Desa Ketro Harjo, Kecamatan Tulakan, Kabupaten Pacitan kini terpancar jelas. Apalagi disaat jalan sepanjang 1.988 meter dengan lebar 2, 5 meter di Dusun Gedangan ini usai di bangun. Bak mimpi di siang bolong, apa yang menjadi keinginan mereka selama ini kini mulai terwujud. 

“Dulu itu akses Desa Bolang - Gedangan jalannya masih kecil, jalannya belum bisa dilewati sepeda. Sekarang sudah bisa dilewati sepeda dan juga mobil. Terima kasih Pak TNI, Pak Bupati dan Bapak-bapak semua, sekarang jalan ini sudah bagus dan mobil sampai sini. Kemana-mana dulu belum bisa untuk ke Pacitan maupun ke Ponorogo karena sulitnya transportasi sehingga kami jalan kaki,” kata Katirah yang kehidupannya sebagai buruh tani (60), Kamis (27/7/23).

Ia melanjutkan keluh kesahnya, ketika kondisi jalan setapak yang masih berupa tanah dan tanjakan serta turunan yang tajam diikuti jalan yang berliku, apalagi meski dari Dusun Gedangan sebagian jalannya sudah dapat dilewati roda empat, namun jika musim hujan tiba tak ada kendaraan baik roda empat maupun roda dua yang bisa masuk ke  dusun tersebut. Hal ini dikarenakan jalannya licin dan tanah bercampur lumpur yang dapat membahayakan bagi pengemudi untuk melewati jalan tersebut. 

Sementara itu, tim Wasev (Pengawas dan Evaluasi) TMMD bersama dengan Danrem 081/Dhirotsahajaya, Dandim 081/Pacitan, Wakapolres Pacitan dan pemerintah daerah Kabupaten Pacitan saat meninjau lokasi tersebut dengan menggunakan motor tril, ada salah satu anggota dari Penerangan Korem 081/Dhirotsaha Jaya terperosok ke tebing lantaran jalannya yang benar-benar ekstrim.

Namun, yang lebih mengharukan lagi ketika warga desa yang tidak memiliki motor hendak menjual hasil pertanian mereka ke kota baik ke Pacitan maupun ke Ponorogo, mereka harus rela melakukan perjalanan jalan kaki sekitar 1,5  jam lebih karena harus menunggu kendaraan yang masuk ke desanya.

“Jaraknya kemarin jauh, harus menunggu angkutan dan juga ongkos yang tinggi. Itu pun kalau ada angkutan yang masuk ke sini.  Jika dibandingkan dengan saat ini, dimana jalan penghubung ini sudah jadi, perjalanan dapat dipangkas menjadi 30 menit perjalanan. Sekarang kita sudah bisa dengan mudah untuk mendapatkan angkutan karena angkutan sudah masuk ke desa kami dan bisa menjual hasil pertanian kami dengan tenang. Tentu kami sangat gembira,” ungkap Katirah.

Begitu juga denga Pj. Kades Ketro Harjo, Joko Pitono sangat berterima kasih dengan adanya TMMD di desanya karena ke depan desanya siap menyongsong sang fajar dimana warga Desa Ketro Harjo dapat dengan mudah memperoleh transportasi dan memajukan perekonomian. Terlebih lagi Desa Ketro Harjo ini memiliki potensi hasil bumi berupa, Jahe, Kunyit, Jagung, Gula Merah dan juga kerajinan dari bambu.

“Dengan adanya TMMD masuk di desa kami ini tentu harapan kami ke depan desa ini dapat lebih maju. Kami juga tidak lagi tergantung pada tengkulak untuk menjual hasil pangan dan hasil bumi kami nantinya karena selama ini kami masih tergantung pada tengkulak dimana harganya yang jauh dari pasaran jika membelinya,” keluhnya.

tmmd-pacitan-2.jpgAnggota Penrem 081/DSJ Terperosok Saat Meninjau Lokasi TMMD

Berkah RTLH dari TMMD 117 Kodim 081/Pacitan di Desa Ketro Harjo

Dalam salah satu sasaran fisik yang berupa renovasi Rutilahu (Rumah Tidak Layak Huni), TMMD ke-117 Pacitan yang menyasar 3 rumah warga yakni rumah milik Rinanto warga RT 002/RW 009, Dusun Gedangan dengan ukuran 11, 5 meter X 4 meter, Miswan warga RT 002/RW010 Dusun Gedangan dengan ukuran 6 meter X 9 meter dan Jarwo warga RT 002/RW 02, Dusun Sobo Kulon dengan ukuran 5 meter X 7 meter sudah dikerjakan dengan baik dan tepat waktu oleh anggota satgas TMMD bersama dengan warga.

 “Dulu rumah ini gedeknya (dinding dari anyaman bambu) banyak yang berlubang dan gentengnya banyak yang bocor. Saat hujan kami pun harus sediakan ember agar airnya tidak jatuh ke tanah. Kami juga tidak nyenyak kalau tidur karena harus sering-sering melihat ember apakah airnya sudah penuh apa belum. Nah.., ketika sudah penuh air yang di dalam ember dibuang agar tidak tumpah ke lantai yang masih dari tanah ini,” Kata Miswan (65) menahan harunya karena rumahnya kini sudah layak dihuni.

Dengan turunnya para satgas TMMD bersama Polisi, unsur pemerintah kabupaten Pacitan dan juga warga memulai mengerjakan rehab rumah mereka, isak haru penuh kegembiraan tak dapat dibendung lagi bagi mereka terutama yang mendapatkan renovasi total rutilahu karena mereka sama sekali tidak mengeluarkan biaya. Suara cangkul dan juga semangat mereka menjadi nada yang syahdu bagi pemilik rumah yang akan menempatinya.  

“Alhamdulillah rumah kami dibangun dan kami bisa menenempatinya dengan nyaman. Ini sebenarnya sama sekali tidak terfikir sebelumnya jika akan mendapat bantuan seperti ini. Terima kasih Pak tentara dan bapak-bapak semuanya yang telah membantu kami secara material. Ini sangat berarti bagi keluarga kami, karena kami sudah memiliki rumah yang layak untuk tempat tinggal kami,” kata Miswan sambil menitikkan air matanya.

Tak hanya Katirah dan Miswan, raut kegembiraan juga terlihat oleh Sujarwo dan Rinanto tatkala rumahnya mendapat anugerah (Rutilahu) Rumah Tidak Layak Huni. Mereka bisa senyum gembira rumahnya direnovasi menjadi hunian yang layak huni dan memenuhi syarat kesehatan.

Program TMMD 117 yang digelar di Desa Ketro Harjo, selain telah menyelesaikan pembangunan jalan penghubung dan juga pembangunan rutilahu, juga telah menuntaskan pembangunan jembatan yang menghubungkan antara lingkungan Bolang dengan Giwang di dusun Gedangan desa ketro Harjo, pembangunan MCK umum dengan 1 pintu dan tempat mencuci, rabat jalan di Dusun Gedangan, Dusun Sobo Kulon, Dusun Gemaharjo dan jalan lingkungan desa non jalan kabupaten masuk balai desa persiapan Ketro Harjo.

Sementara itu Danrem 081/ Dsj, Kolonel Inf. Sugiyono, S.Sos. , M.Si. mengatakan, “TMMD adalah sebuah program dari TNI AD yang didukung oleh instansi yang lainnya, komponen bangsa lainnya untuk menyejahterakan masyarakat yang sasarannya adalah di tempat-tempat yang terluar, terisolir dan tertinggal. Dengan maksud TMMD ini dengan membangun Infrastruktur seperti jembatan, rutilahu, ada rabat jalan ini dimaksudkan untuk menyambung antara wilayah satu dengan wilayah yang lainnya supaya perekonomian semakin meningkat.”

Inilah sekilas gambaran kebahagiaan warga setelah Satgas TMMD ke 117, Polisi dan juga pemerintah Kabupaten Pacitan turun bersama warga untuk saling bahu membahu membantu menyelesaikan program TMMD ke 117 yang dipusatkan di Desa Ketro Harjo, Kecamatan Tulakan, Kabupaten Pacitan yang nyata-nyata dinanti warga desa khususnya Desa Ketro Harjo.

Kisah Menyenangkan Menggapai Harapan

Kini TMMD ke 117 di Desa Ketro Harjo telah usai dikerjakan. Program tersebut ternyata benar-benar sesuai dengan tujuan dari TMMD itu sendiri, dimana dalam melaksanakan pembangunannya menyasar di wilayah 3 T (Terdalam, Terisolasi , Terluar).

Kemarin, tepat pada Rabu, 12 Juli 2023 TMMD ke 117 secara resmi dibuka di Lapangan Desa Ketro Harjo, Kecamatan Tulakan, Kabupaten Pacitan. Warga yang mendengar tentang adanya pembukaan TMMD ini pun berbondong-bondong menuju lapangan guna menyaksikan acara tersebut dengan sangat antusias. 

Hiburan kearifan lokal, pedagang juga turut menghiasi lapangan yang digunakan untuk upacara pembukaan. Pedagang yang berjejer bak pasar itu tak lain dan tak bukan untuk ngalap berkah. Tak ayal mereka mendapatkan hasil yang lebih dari biasanya karena banyaknya orang-orang yang membeli dagangan mereka.

Nampak dalam acara itu hadir Dandim 0801/Pacitan Letkol Inf. Roliyanto yang juga sebagai Dansatgas TMMD 117, Danrem 081/DSJ Kolonel Inf Sugiyono, Kapolres Pacitan, Forkopimda Kabupaten Pacitan, Camat Tulakan dan juga organisasi masyarakat di Kabupaten Pacitan.

“Pelaksanaan TMMD ke 117 ini merupakan salah satu program terpadu antara TNI dan pemerintah daerah dengan tujuan untuk mempercepat pembangunan daerah sehingga masyarakat kesejahteraannya meningkat. Tak lupa pengerjaan TMMD ini tentunya harapan kami juga pembangunan cepat selesai dan memiliki kualitas bagus,” kata Dansatgas TMMD 117 Kodim 0801/Pacitan Roliyanto.

tmmd-pacitan-3.jpgWarga Desa Ketro Harjo Memetik Hasil Panen

Sasaran Non Fisik

Pelaksanaan kegiatan non fisik ini bertujuan untuk memaksimalkan program TMMD sebagai wawasan kepada masyarakat agar memiliki ilmu pengetahuan yang dapat digunakan untuk kehidupan di masyarakat.

Pelaksanaan kegiatan non fisik di TMMD 117 yang ada di Desa Ketro Harjo ini meliputi Sosialisasi Penegakkan Hukum terkait dengan peredaran rokok illegal, Penyuluhan dan validasi data Penerima Manfaat Bantuan Sosial dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat tidak mampu, Pelatihan dan Pemberdayaan Disabilitas, Penyuluhan tentang Stunting dan penyuluhan penggerakan keluarga berencana dan kesejahteraan keluarga, Pelayanan dokumen kependudukan terkait atministrasi kependudukan ( KTP, KK ), Pelayanan reproduksi ternak, Vaksin PMK dan LSD dan pemberian bibit unggul guna meningkatkan kualitas sapi di kab Pacitan, Bakti sosial pengobatan massal kepada masyarakat, Pelatihan perikanan sistem bioflok dan pemberian bantuan modal dan bibit untuk masyarakat, Penyuluhan dan pelatihan KATANA serta bantuan tandon air kapasitas 1200 liter untuk masyarakat Dusun Gedangan, Sosialisasi bahaya Narkoba, Keselamatan Lalu Lintas dan kenakalan remaja kepada mayarakat, Sosialisasi pengajuan ijin usaha UMKM dan Pelayanan Ijin Usaha UMKM sejumlah 50 unit usaha kepada masyarakat desa Ketro Harjo serta Bantuan Bibit produktif 2000 batang untuk masyarakat Dusun Gedangan.

“Dengan adanya sasaran non fisik berupa pengobatan massal dan juga pencegahan stunting ini dirinya merasa terharu dimana di desanya ini masih ada 20 warganya yang terindikasi stunting. “Tentu saja terharu dan gembira, karena warga desa sini ada 20 anak yang mengalami stunting. Dengan adanya upaya pencegahan stunting ini sedikit banyak pasti warga akan lebih tahu tentang bahaya stunting sehingga mereka berupaya untuk mencegahnya,” terang Pj. Kades Ketro Harjo.

Senada yang dikatakan Pj. Kades Ketro Harjo, Tim Wasev (Pengawas dan Evaluasi), Brigjen TNI Eko Astono Kalimantoro juga memberikan wejangan agar diperbanyak untuk pelaksanaan non fisik. “Tidak hanya melulu kita berfikir dengan sasaran fisik TMMD, tetapi dengan adanya kegiatan TMMD juga ada kegiatan non fisik  itu yang lebih penting dan lebih utama dalam TMMD, yaitu dengan adanya kegiatan non fisik ini diharapkan dapat membangkitkan masyarakat, bisa meningkatkan koordinasi antar masyarakat desa, kecamatan sampai tingkat bupati, kodim, polres bagaiamana memajukan wilayah di sini terutama bagaimana memajukan wilayah yang ada di sini yang mulai bangkit sebagai desa definitif dengan produk andalan cengkeh. Peternakan juga akan bagus. Di sini rata-rata suhu 18 -20 derajat ini sangat cocok untuk peternakan sapi perah, kambing maupun sapi Bali,” jelasnya.

Sementara itu di lain sisi, Bupati Pacitan Indrata Nurbayu Aji menilai, dengan berakhirnya TMMD ke 117 di Desa Ketro Harjo yang di tutup pada tanggal 10 Agustus 2023 ini tentu sedikit banyak akan membawa perubahan yang signifikan dimana desa definitif yang memiliki potensi di bidang pertanian dan juga hasil bumi serta kerajinan bambu ini dapat meningkatkan ekonomi warga.

“Tentunya dengan adanya pelaksanaan TMMD ini kami sangat bersyukur. Dan harapan kami warga desa Ketro Harjo yang telah menjadi desa pemekaran ini dapat berkembang dan lebih maju, tidak lagi tergantung kepada tengkulak untuk menjual hasil buminya karena sudah mudahnya transportasi dan juga jaraknya yang lebih dekat. Saya menghimbau kepada masyarakat, dari hasil pengerjaan TMMD ini agar terus dipelihara dengan baik, serta apa yang diberikan dari kegiatan non fisik ini dapat sebagai bekal di masyarakat nanti,” pungkas Aji.

Dengan adanya program TMMD ini pun masyarakat Desa Ketro Harjo mulai menata kehidupan yang baru yang lebih baik dari hari sebelumnya. Keceriaan warga dan anak-anak mulai nampak terlebih lagi di bulan Agustus merupakan hari kemerdekaan bangsa Indonesia. Harapan mereka, di hari Kemerdekaan ini, program TMMD selain memberikan manfaat bagi warga Desa Ketro Harjo juga sebagai hadiah merdekanya Desa Ketro Harjo dari tengkulak dan kemudahan transportasi.

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow