Demi Tugas Kemanusiaan, KSR-PMI Unit UNISMA Mendukung Relawan Mudanya untuk Upgrade Skill Pertolongan Pertama
Di era modernisasi saat ini, resiko kecelakaan semakin meningkat baik dalam lingkungan rumah maupun di luar lingkungan rumah.
TIMESINDONESIA, MALANG – Di era modernisasi saat ini, resiko kecelakaan semakin meningkat baik dalam lingkungan rumah maupun di luar lingkungan rumah. Siapa saja bisa dihadapkan pada keadaan dimana ia dapat menjadi orang pertama dan mungkin satu-satunya penolong pada kecelakaan. Maka diperlukan pertolongan yang cepat dan tepat agar penderita tidak semakin parah.
Hal ini bisa kita kenal dengan Pertolongan Pertama. Sehingga, dengan tindakan sederhana dan peralatan yang terbatas, penderita korban dapat berkurang, cacat tubuh dapat dihindari serta perawatan di rumah sakit dapat diperpendek.
Sebagai relawan PMI, kita tidak lepas dari ilmu pertolongan pertama. Pertolongan pertama merupakan ilmu utama relawan untuk melaksanakan tugas kemanusiaannya. Pertolongan pertama sendiri pun tidak hanya dipelajari dalam sekali pelatihan, namun terdapat tiga jenis pelatihan, yakni Pertolongan Pertama Tingkat Dasar, Menengah, dan Mahir.
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
UKM KSR-PMI Unit Universitas Islam Malang mendelegasikan anggota untuk ikut serta dalam pelatihan pertolongan pertama tingkat menengah yang diadakan oleh PMI kota Malang. Dengan pendelegasian ini diharapkan anggota KSR-PMI Unit UNISMA dapat percaya diri dalam memberikan tindakan pertolongan pertama di lapangan, sehingga dapat mengurangi angka kematian pada kasus kecelakan ataupun inseden lainya.
Pada tanggal 29 Januari - 1 Februari 2024, PMI Kota Malang mengadakan Pelatihan Pertolongan Pertama Tingkat Menengah (Intermediate). Pelatihan yang diikuti beberapa orang dari KSR-PMI Unit UNISMA kali ini adalah pelatihan lanjutan setelah Pertolongan Pertama tingkat Dasar. Dalam pelatihan ini, materi kita dapat salah satunya adalah materi CPR-AED. CPR-AED adalah materi yang menjelaskan tentang pertolongan pertama pada korban yang mengalami henti nafas dan henti jantung. Pada materi ini juga diajarkan penggunaan alat AED (Automated External Defibrillator) yaitu alat untuk membantu mengembalikan irama denyut jantung agar normal kembali.
Selain itu, materi Biomekanika Trauma juga diajarkan di pelatihan ini. Biomekanika Trauma merupakan materi yang menjelaskan tentang hubungan kejadian dan luka yang diakibatkan. Jika kejadian sudah bisa diperkirakan dan trauma (luka) juga sudah diketahui, pelaku pertolongan pertama bisa menyesuaikan penanganan dan cara evakuasinya agar tidak memperparah cidera korban. (*)
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
Apa Reaksi Anda?