Capai Titik Optimal, PBNU Siap Bekerja Secara Progresif

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau yang akrab disapa Gus Yahya menyampaikan organisasi yang dipimpinnya sudah mencapai di titik optimal dan siap bekerja lebih…

April 23, 2025 - 08:30
Capai Titik Optimal, PBNU Siap Bekerja Secara Progresif

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf atau yang akrab disapa Gus Yahya menyampaikan organisasi yang dipimpinnya sudah mencapai di titik optimal dan siap bekerja lebih progresif dalam menjalankan program-program yang menjadi ketetapan organisasi. 

Meskipun sudah mencapai titik optimal, Gus Yahya menegaskan bahwa perangkatnya sampai tingkat desa sudah siap mewujudkan transformasi Nahdlatul Ulama seperti apa yang sudah menjadi ketetapan organisasi bahkan kadernya juga sudah dibekali dengan berbagai pelatihan. 

“Sumber daya pembiayaan juga sudah mulai tertata lebih baik. Kita punya sistem rencana strategis dari nasional hingga daerah, tinggal bagaimana kita mewujudkannya di tengah masyarakat,” ucap Gus Yahya saat Halal Bihalal dengan awak media di Gedung PBNU Jakarta, Selasa (22/4/2025).

Menurut Gus Yahya, hal tersebut merupakan bagian dari upaya konsolidasi organisasi Nahdlatul Ulama agar dapat beroperasi secara efektif, mencakup tata kelola yang profesional, perencanaan agenda jangka pendek dan panjang, serta pengelolaan sumber daya yang terstruktur.

Mengenai konstelasi politik, Gus Yahya menegaskan bahwa Nahdlatul Ulama adalah organisasi kemasyarakatan (ormas). “Tidak boleh berfungsi sebagai partai politik atau aktor kekuasaan. Berkaitan dengan dimensi politik, artikulasi NU tidak boleh bernuansa keterlibatan dalam percaturan kekuasaan,” tegasnya. 

Perjuangkan Kemerdekaan Palestina

Kegiatan-Halal-Bihalal-PBNU-bersama-awak-media-b.jpg

Tidak hanya membahas tentang organisasi Nahdlatul Ulama saja, Gus Yahya juga mendorong agar Presiden Prabowo Subianto terus memperjuangkan kemerdekaan Palestina. 

“Indonesia tidak boleh berhenti berupaya membantu bangsa Palestina. Membantu Palestina adalah mandat undang-undang Republik Indonesia,” sebut Pengasuh di Pondok Pesantren Roudlotut Tholibin, Leteh, Rembang. 

Gus Yahya mengungkapkan, di tengah-tengah rumitnya kondisi di Palestina, maka perlu ada yang memulai atau bertindak. Usulan Presiden Prabowo untuk mengevakuasi warga Gaza ke Indonesia adalah sesuatu yang patut diapresiasi.

Gus Yahya memandang usulan Presiden Prabowo tersebut bukanlah hasil akhir, tapi titik awal untuk membuka pembicaraan dengan berbagai negara dalam upaya mencari solusi bagi warga Palestina.

Menurut Gus Yahya, tidak mungkin Indonesia bergerak sendiri dalam menyelesaikan masalah di Palestina. “Maka pernyataan Prabowo soal relokasi bisa memantik segala perbincangan yang mengarah pada solusi,” tandasnya. (*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow