Bupati Probolinggo Buka Musrenbang RKPD 2026 dan FKP RPJMD 2025-2029
Bupati Probolinggo Gus dr. Mohammad Haris membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Probolinggo Tahun 2026 serta Forum Konsultasi Publik…

TIMESINDONESIA, KRAKSAAN – Bupati Probolinggo Gus dr. Mohammad Haris membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Probolinggo Tahun 2026 serta Forum Konsultasi Publik (FKP) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Probolinggo 2025-2029 di Auditorium Madakaripura Kantor Bupati Probolinggo, Senin (24/3/2025).
Musrenbang RKPD tahun 2026 yang digelar oleh Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bapelitbangda) Kabupaten Probolinggo ini mengambil tema “Meningkatkan Daya Saing Daerah Melalui Inovasi dan Sinergitas Pembangunan Berkelanjutan”.
Kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Bupati (Wabup) Probolinggo Ra Fahmi AHZ, Ketua DPRD Kabupaten Probolinggo Oka Mahendra Jati Kusuma, jajaran Forkopimda, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Probolinggo Ugas Irwanto, Kepala Bappeda Provinsi Jawa Timur Mohammad Yasin, perwakilan Bakorwil Jember, Ketua TP2D Kabupaten Probolinggo Hamim Wajdi, TP PKK dan Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kabupaten Probolinggo, Forum CSR, para Staf Ahli dan Asisten serta sejumlah Kepala OPD dan Camat di lingkungan Pemkab Probolinggo.
Musrenbang RKPD ini diikuti 200 orang peserta terdiri dari Pemerintah Daerah (Provinsi Jawa Timur dan Kabupaten/Kota), Perangkat Daerah (PD), Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), dunia usaha/swasta, organisasi profesi, perguruan tinggi dan akademisi, kelompok inklusi sosial serta organisasi kemasyarakatan, organisasi keagamaan dan masyarakar adat.
Dalam kesempatan tersebut juga dilakukan penandatanganan berita acara hasil kesepakatan Musrenbang RKPD Kabupaten Probolinggo tahun 2026 dan FKP RPJMD 2025-2029 oleh Bupati Probolinggo Gus dr. Mohammad Haris, Ketua DPRD Kabupaten Probolinggo Oka Mahendra Jati Kusuma, Kepala Bappeda Provinsi Jawa Timur Mohammad Yasin, Kepala Bapelitbangda M. Sjaiful Efendi, Forum CSR, MUI, PGRI, Unzah Genggong, Muslimat NU, PDKP dan Forum Anak.
Kegiatan ini diawali dengan penyampaian paparan Rancangan Awal (Ranwal) RPJMD Kabupaten Probolinggo Tahun 2025-2029 oleh Tim Penyusun RPJMD dari LPPM Universitas Trunojoyo-Madura Dr Tripitono Adi Prabowo. Dilanjutkan paparan arah kebijakan Pembangunan Provinsi Jawa Timur oleh Kepala Bappeda Provinsi Jawa Timur Mohammad Yasin dan pokok-pokok pikiran DPRD oleh Ketua DPRD Kabupaten Probolinggo Oka Mahendra Jati Kusuma.
Bupati Probolinggo Gus dr. Mohammad Haris mengatakan Kabupaten Probolinggo memiliki potensi besar mulai dari sektor pertanian, pariwisata hingga potensi sumber daya alam yang melimpah. “Kabupaten Probolinggo memiliki banyak potensi dari pertanian, seperti bawang merah yang merupakan salah satu komoditas unggulan hingga sektor pariwisata yang memiliki peluang besar untuk berkembang,” katanya.
Lebih lanjut Bupati Haris mengajak semua pihak, baik pemerintah, masyarakat dan sektor swasta untuk bekerja sama dalam merancang kebijakan pembangunan yang mampu menjawab kebutuhan masyarakat. “Kabupaten Probolinggo harus dibangun dengan kolaborasi antara semua elemen masyarakat. Tidak hanya tugas pemerintah, tetapi juga seluruh masyarakat harus berperan aktif,” tegasnya.
Bupati Haris juga menekankan pentingnya infrastruktur yang baik untuk mendukung pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat. Harapannya dengan adanya perencanaan yang matang, Kabupaten Probolinggo akan memiliki infrastruktur yang lebih baik, termasuk jalan dan fasilitas umum yang mendukung sektor pariwisata serta pertanian.
“Jika infrastruktur ini tidak segera diperbaiki, maka pertumbuhan ekonomi daerah akan terhambat. Oleh karena itu, salah satu prioritas kita adalah memperbaiki dan membangun infrastruktur yang lebih baik," tambahnya.
Menurut Bupati Haris, pembangunan di Kabupaten Probolinggo memerlukan kerja keras bersama dan setiap pihak harus terlibat dalam mewujudkan visi pembangunan daerah yang inklusif dan berkelanjutan. “Kami berharap Musrenbang ini dapat menjadi langkah awal untuk pembangunan yang lebih baik di masa depan,” harapnya.
Sementara Kepala Bapelitbangda Kabupaten Probolinggo M. Sjaiful Efendi mengungkapkan forum ini bertujuan untuk memberikan ruang bagi masyarakat dan pemangku kepentingan untuk memberikan masukan, saran dan kritik terhadap rancangan RPJMD dan RKPD. “Kami berharap melalui forum ini, perencanaan pembangunan di Kabupaten Probolinggo lebih terarah, berdampak positif dan lebih partisipatif," ujarnya.
Sjaiful menerangkan isu strategis yang menjadi fokus dalam rancangan RKPD Kabupaten Probolinggo antara lain peningkatan akses layanan komunikasi dan informasi publik, reformasi birokrasi pemberdayaan masyarakat serta pengembangan sektor pertanian dan infrastruktur. Salah satu prioritas utama adalah pengembangan infrastruktur pertanian untuk meningkatkan hasil pertanian dan memastikan ketersediaan pangan yang cukup bagi penduduk serta pengembangan destinasi wisata berkelanjutan.
“Tahun 2026 diharapkan menjadi tahun yang penting dalam pencapaian berbagai target pembangunan. Beberapa target utama yang diharapkan tercapai meliputi penurunan angka kemiskinan hingga 15,20%, peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mencapai 71,25, pertumbuhan ekonomi sebesar 5,46%, indikator pembangunan infrastruktur sebesar 67,57%, indek pembangunan gender sebesar 87,70%, tingkat pengangguran terbuka sebesar 2,89%, indek gini sebesar 0,33% dan indeks reformasi birokrasi sebesar 78,30%,” jelasnya.
Dalam Musrenbang ini, berbagai aspirasi masyarakat juga disampaikan dengan total usulan dari aspirasi masyarakat 2003 usulan, dikembalikan 33 usulan, proses verifikasi 1.525 usulan, dibatalkan 141 usulan, dari pokok pikiran DPRD dengan total usulan 2.340 usulan, diterima verifikasi 2.087 usulan, dikembalikan 46 usulan, proses 166 usulan, dibatalkan 27 usulan dan ditolak 14 usulan serta usulan Provinsi dengan total 556 usulan, dikembalikan 146 usulan, proses 336 usulan, dibatalkan 74 usulan dan tidak ada yang ditolak.
Sjaiful juga menyampaikan visi RPJMD Kabupaten Probolinggo untuk periode 2025-2029 adalah Terwujudnya Kabupaten Probolinggo SAE (Sejahtera, Amanah-Religius dan Eksis Berdaya Saing). Dalam mencapai visi tersebut, terdapat lima misi utama yang menjadi fokus, yaitu SAE Pemerintahan (menciptakan tata kelola pemerintahan yang anti-korupsi, kolaboratif dan inovatif), SAE Infrastruktur (mempercepat pembangunan infrastruktur di daerah basis produksi, daerah terluar, dearah terpencil serta perwilayahan industri secara merata), SAE Ekonomi (menciptakan ketahanan ekonomi lokal yang kreatif dan inovatif di sektor pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan berbasis desa dan komunitas untuk menciptakan lapangan kerja dan memberantas kemiskinan), SAE Pendidikan dan Kesehatan (membangun SDM unggul, religius, berdaya saing melalui peningkatan akses serta kualitas pelayanan pendidikan, kesehatan dan kebutuhan dasar lainnya yang terjangkau) dan SAE Sosial (pemberdayaan perempuan, masyarakat adat, masyarakat rentan dan disabilitas).
Sedangkan Ketua DPRD Kabupaten Probolinggo Oka Mahendra Jati Kusuma mengungkapkan pentingnya penyusunan APBD yang berpihak kepada masyarakat. Forum ini menjadi kesempatan untuk memastikan agar kebutuhan masyarakat Kabupaten Probolinggo dapat terakomodasi dalam perencanaan pembangunan.
“Salah satu hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan APBD adalah memperhatikan aspirasi yang datang dari kecamatan-kecamatan di Kabupaten Probolinggo. Penyusunan APBD tahun 2026 harus berbasis pada kajian yang akurat dan aspirasi dari masyarakat di seluruh kecamatan,” ungkapnya.
Oka menegaskan sinergi yang baik antara eksekutif dan legislatif akan mempercepat pencapaian tujuan pembangunan dan menciptakan kebijakan yang lebih efektif untuk masyarakat. Dengan adanya komitmen dari seluruh pemangku kepentingan, diharapkan pembangunan di Kabupaten Probolinggo dapat berjalan lancar dan lebih baik di masa yang akan datang.
“Musrenbang ini diharapkan menjadi momentum untuk memastikan bahwa setiap kebijakan yang dibuat dapat memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Kabupaten Probolinggo, baik dalam aspek ekonomi, pendidikan maupun infrastruktur,” pungkasnya.
Apa Reaksi Anda?






