Bupati Ipuk Soroti Masalah Sampah Akibat Melonjaknya Wisatawan di Banyuwangi

Kabupaten Banyuwangi memang menjadi magnet bagi para penikmat wisata terumata yang berbau alam, terlebih selama momen libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024. ...

Januari 5, 2024 - 09:00
Bupati Ipuk Soroti Masalah Sampah Akibat Melonjaknya Wisatawan di Banyuwangi

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Kabupaten Banyuwangi memang menjadi magnet bagi para penikmat wisata terumata yang berbau alam, terlebih selama momen libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024. Wilayah paling ujung timur Pulau Jawa itu diserbu ratusan ribu wisatawan domestik hingga mancanegara.

Menilik data Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi, selama libur Nataru 2024 terhitung tanggal 22 Desember hingga 31 Desember 2023, Wilayah Bumi Blambangan telah dikunjungi sebanyak 145.845 wisatawan.

Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani mengaku bersyukur karena peningkatan kunjungan wisatawan selama Nataru, namun terdapat beberapa catatan yang menjadi perhatian bersama serta bahan evaluasi seperti permasalahan sampah.

“Nah ini harus dievaluasi, bukan hanya pemerintah daerah sendiri, namun juga para pelaku wisata, Tour Guide untuk sama-sama saling mengingatkan akan kepedulian tentang sampah,” kata Ipuk Fiestiandani, Kamis (4/1/2023).

Oleh sebab itu, masih Ipuk, semakin banyak wisatawan yang datang ke Banyuwangi, semakin bertambah masalah yang perlu dihadapi, untuk itu Tour Guide hingga pelaku wisata bisa saling mengingatkan bahwasanya di setiap destinasi wisata harus tetap terjaga lingkungannya.

“Tour Guidenya juga harus mengingatkan, bahwa mereka membawa wisatawan juga harus menjaga kebersihan lingkungan,” cetusnya.

Bukan hanya itu, Ipuk menambahkan, beberapa evaluasi yang perlu adanya perbaikan yaitu dalam sektor pelayanan. Dirinya mencontohkan terkait kuliner, yang mana kemungkinan adanya pelayanan yang lambat hingga kualitas rasa yang berubah karena banyaknya pengunjung yang datang untuk berselancar mencicipi kudapan khas Banyuwangi.

“Mungkin itu yang menjadi evaluasi kami kedepan untuk terus memberikan pembinaan dan pendampingan kepada para pelaku wisata di Banyuwangi,” ujar Istri dari menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Republik Indonesia (RI) Abdullah Azwar Anas itu.

Saat ditanya terkait manajemen wisata, Ipuk menjelaskan, jika dari pemerintah daerah Banyuwangi sudah cukup baik, namun tetap harus ditingkatkan lagi, terlebih dari sektor swasta memang harus adanya evaluasi untuk diperkuat kembali.

“Contohnya misalkan seperti hotel hingga penginapan dalam kualitas pelayanannya harus juga ditingkatkan,” tuturnya.

Selebihnya, Ipuk mengimbau kepada setiap destinasi, karena dasarnya wisata Banyuwangi lebih banyak wisata alam atau berkonsep eco tourism, dan sebagian besar juga wisatanya ada di wilayah ekstrim seperti pegunungan, hutan, hingga lautan sehingga membutuhkan pengawasan yang cukup tinggi.

“menilik dari beberapa kasus yang terjadi pada para wisatawan, maka dari itu kolaborasi, koordinasi harus lebih dikuatkan lagi,” tegas Ipuk. (*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow