Bumikan Kampus Bebas Narkoba, BNNK Gandeng Unipas Morotai
Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Pulau Morotai setelah membumikan program Desa Bersinar (Desa Bebas Narkoba). Kini, kembali menggalakkan program Kampus Bebas Nar ...
TIMESINDONESIA, PULAU MOROTAI – Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Pulau Morotai setelah membumikan program Desa Bersinar (Desa Bebas Narkoba), kini, kembali menggalakkan program Kampus Bebas Narkoba (Kampus Bersinar).
Program itu dikemas dalam kegiatan Informasi dan Edukasi melalui Kampanye atau Pegelaran Seni Anti Narkoba dalam rangka menyambut Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) pada 27 Juni 2023.
Pegelaran Seni Anti Narkoba atau Kampanye itu mengusung tema "Raih Mimpimu dengan Dunia Tanpa Narkoba Menuju Kampus Bersih Narkoba", berlangsung di Kawasan Wisata Religi, Gedung Islamic Center, Daruba, Ibukota Kabupaten Pulau Morotai, Provinsi Maluku Utara, Kamis (22/6/2023).
Kepala BNNK Morotai melalui Kasubag Umum dan Kepegawaian BNN, Rusni Hi. Buka Mansur, menyampaikan bahwa Indonesia dikategorikan sebagai negara darurat narkoba, karena kasus narkoba semakin banyak serta sulit dihentikan, untuk itulah BNN sebagai leading sector penanganan narkoba harus bekerja keras untuk keluar dari kondisi ini.
"Untuk itu, BNN tidak bekerja sendiri, dibutuhkan sinergitas, kerjasama serta komitmen dan BNN selalu berkolaborasi dengan seluruh stakeholder terkait untuk menanggulangi masalah narkoba," ungkapnya.
Ia mengatakan, dalam penanggulangan Narkoba diperlukan ketahanan masyarakat yang kuat dimulai dari keluarga, lingkungan masyarakat maupun sekolah. Disamping itu, kelompok pemuda merupakan yang rentan terhadap ancaman narkoba, tahun 2022 sekitar 65-82 juta jiwa atau 24 persen penduduk Indonesia pada kelompok umur 16-30 tahun adalah pemuda pengguna ganja.
"Untuk itu, melalui kegiatan ini diharapkan dapat mengeksplorasi sumber daya dan kemampuan mahasiswa atau pemuda pada hal-hal yang positif, menciptakan mahasiswa yang produktif dan kreatif di bidangnya agar jauh dari narkoba. Peran kampus, dukungan Pemda dan seluruh Instansi terkait diharapkan dapat mewujudkan pemuda atau mahasiswa yang berprestasi dan penuh inovasi," harapnya.
Sementara Rektor Universitas Pasifik (Unipas) Morotai, Irfan Hi Abdurahman mengapresiasi BNNK Morotai dan menyebutkan bahwa berdasarkan data tahun 2017 pengguna narkoba semakin tinggi berbarengan dengan jenjang pendidikan, semakin tinggi pendidikannya maka semakin tinggi tingkat penggunaannya.
"Morotai merupakan pulau terluar dan berbatasan laut dengan negara-negara tetangga sehingga potensi penyelundupan narkoba sangat tinggi, saya mengapresiasi upaya preventif yang selama ini sudah dilakukan BNNK Pulau Morotai," ungkapnya.
Olehnya itu, penanggulangan penyalahgunaan dan peredaran narkoba harus dilakukan secara bersama, melalui berbagai kegiatan sosial, kemudian perlu dibentuk kesadaran perorangan maupun kelompok untuk memerangi narkoba dan Universitas perlu menjadi media untuk melakukan langkah-langkah ini bersama stakeholder lainnya.
Menurutnya, upaya yang akan dilakukan dalam rangka mengatasi peredaran dan penyalahgunaan narkoba di kalangan mahasiswa, kampus secara resmi akan melibatkan BNNK guna merumuskan regulasi yang mengikat kepada mahasiswa.
"Mahasiswa harus menjadi agent of change untuk mempelopori hal-hal yang positif salah satunya memerangi narkoba. Setiap orang harus menjadi agen untuk memerangi narkoba, dalam masalah ini kita jangan hanya melabeli BNNK ataupun kepolisian, namun perang terhadap narkoba menjadi tanggung jawab kita semua," tutup Rektor Unipas Morotai. (*)
Apa Reaksi Anda?