BHS Sosialisasi Pentingnya Asupan Omega 3 di Pasar Kedung Klinter
Ketua Dewan Penasehat DPD partai Gerindra Jatim Bambang Haryo Soekartono (BHS) terus mensosialisasikan pentingnya asupan Omega 3 yang terdapat dalam ikan bandeng untuk mengurangi angka stunting di Jatim.
TIMESINDONESIA, SURABAYA – Ketua Dewan Penasehat DPD partai Gerindra Jatim Bambang Haryo Soekartono (BHS) terus mensosialisasikan pentingnya asupan Omega 3 yang terdapat dalam ikan bandeng untuk mengurangi angka stunting di Jatim.
Kali ini BHS mensosialisasikan pentingnya asupan Omega 3 ke pengunjung dan pedagang di pasar Kedung Klinter Surabaya.
Aksi ini merupakan upaya penurunan stunting sebagai salah satu tujuan utama kinerja caleg DPR RI dari Dapil Surabaya-Sidoarjo tersebut.
BHS ingin membentuk generasi bangsa berkualitas. Pasalnya Indonesia pada beberapa tahun ke depan memiliki bonus demografi yang harus diperhatikan.
"Stunting itu masih menjadi momok daripada atau menjadi satu perhatian dari pemerintah yang di mana jumlah stunting kita masih cukup tinggi, kalau Surabaya sudah mulai turun karena ibu-ibu kadernya luar biasa," ujar BHS yang disambut tepuk tangan pedagang dan pengunjung pasar Kedung Klinter Surabaya, Sabtu (18/11/2023).
Sosialisai Omega 3 ini terus dilakukan BHS karena masih banyak emak-emak tak mengetahui bahwa kandungan gizi yang bermanfaat bagi kecerdasan anak tersebut ada pada ikan bandeng. Sehingga ketika dirinya mengunjungi pasar yang terletak di kawasan Surabaya pusat ini, langsung memborong ikan bandeng dari pedagang untuk dibagikan kepada pengunjung.
"Omega 3 tertinggi itu adalah dari ikan bandeng bukan salmon, bandeng itu menduduki 14,2 persen omega 3 nya, sedangkan salmon hanya 2 sekian persen," terangnya.
BHS mendapat sambutan hangat dari para emak saat mengunjungi Pasar Kedung Klinter Surabaya, Sabtu (18/11/2023).(Foto : Lely Yuana/TIMES Indonesia)
Beberapa kali BHS jug menggelar lomba masak ikan bandeng bagi emak-emak yang menjadi langkah konkretnya mewujudkan generasi cerdas, dan ini juga sebagai upaya dari dirinya membudayakan mengkonsumsi ikan tawar asli Indonesia tersebut.
Dalam kunjungannya ini, BHS juga melihat kondisi infrastruktur pasar Kedung Klinter yang jauh dari kata kenyamanan baik bagi pedagang maupun pengunjung.
"Hanya saat ini kondisi infrastruktunya kurang layak, bangunan rawan rubuh, penerangan kurang, toilet kondisinya masih sangat kurang layak karena masuk dalam fasilitas publik serta lantai tempat pejalan kaki yang masih tanah dengan bebatuan yang rawan terhadap keselamatan konsumen dan pedagang, dan kini perlu adanya satu perhatian dari Pemerintah Kota," urainya.
Di pasar tersebut ada sekitar 150 Pedagang yang perlu diperhatikan dari sisi keberlangsungan usahanya baik permodalan, bimbingan penjualan digital/online, serta keberlangsungan dengan mendorong masyarakat mau berbelanja di Pasar tradisional. Sehingga BHS berinisiativ memberikan penghargaan bagi pedagang yang memberikan pelayanan terbaik bagi konsumen.
"Saya juga memberikan apresiasi pedagang pasar terfavorit yang telah memberikan pelayanan di masyarakat sebagai pedagang pasar terbaik 1, 2 dan 3," tuturnya.
"Saya juga cek kondisi harga sembilan bahan pokok yang saat ini cenderung cukup tinggi dan ini menjadi keluhan pedagang maupun masyarakat konsumen," sambungnya.
Bagi pedagang seperti Siti Isnanul Firma yang menjadi juara 1 BHS Peduli, dirinya tak menyangka bahwa pelayanannya kepada pengunjung pasar Kedung Klinter mendapatkan penghargaan dan uang pembinaan. Sehingga dirinya mengajak pedagang lainnya mengedapankan pelayanan yang baik.
"Pelayanan lebih bagus, ramah sama pembeli. Kalau ada orang hutang ya boleh tapi ya sama-sama mengerti, sama-sama kalau bayar cepat supaya uangnya bisa berputar lagi," ucapnya.(*)
Apa Reaksi Anda?