Bersama Pemuda Blitar, Bawaslu Ajak Untuk Perangi Informasi Hoax di Tengah Masa Kampanye
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Blitar mengajak pemuda Blitar yang tergabung dalam organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Blitar Raya untuk meme ...
TIMESINDONESIA, BLITAR – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Blitar mengajak pemuda Blitar yang tergabung dalam organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Blitar Raya untuk memerangi informasi hoaks di tengah masa kampanye. Dihadapan puluhan aktivis mahasiswa ini Bawaslu Kabupaten Blitar bicara soal Pemanfaatan Teknologi dan AI Untuk Kebebasan Berbicara.
Koordinator Divisi Penanganan, Pelanggaran, dan Penyelesaian Sengketa (PPPS) Muhammad Nur Aziz mengatakan pada Pemilu Serentak 2024 ini rata-rata yang menjadi pemilih ialah para generasi Z atau mereka yang lahir diantara tahun 1996 hingga 2012.
"Kalau dilihat pada penyelenggaraan Pemilu 2024 nanti sebanyak 50% lebih pemilih berasal dari generasi Z," paparnya pada Senin (25/12/2023).
Aziz mengungkapkan bahwasannya seluruh dunia saat ini mampu dipantau melalui sosial media. Ia menjelaskan berdasarkan penelitian yang telah dilakukan Survei Internet Indonesia 2023 empat sosial media yang paling sering digunakan oleh masyarakat Indonesia ialah Youtube, Facebook, Instagram, dan Tiktok.
Melalui empat media sosial tersebut, menurutnya, akan semakin membuka celah besar terkait perkembangan informasi yang berseliweran di masyarakat.
"Dari banyaknya sosial media yang berkembang sekarang, menjadi celah untuk saling melontarkan kampanye negatif lewat sosial media," jelasnya.
Aziz menambahkan terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan untuk melawan informasi hoaks melalui Gerakan Literasi Digital Lawan Hoaks, diantaranya mengklarifikasi isu melalui berbagai media dan platform, mendorong netizen memroduksi dan membagikan konten positif, munculkan budaya malu jika share informasi hoaks, serta membiasakan saring sebelum sharing. (*)
Apa Reaksi Anda?