Berkonsep Pakaian Tematik, Pelantikan P3K Guru di Majalengka Jadi Lebih Menarik
Suasana berbeda terasa saat pelaksanaan prosesi pengangkatan dan pengambilan sumpah tenaga guru honorer menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) di lingku ...
TIMESINDONESIA, MAJALENGKA – Suasana berbeda terasa saat pelaksanaan prosesi pengangkatan dan pengambilan sumpah tenaga guru honorer menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) di lingkungan Pemkab Majalengka, Jawa Barat.
Ribuan peserta yang hadir dalam acara tersebut tampil memukau dengan pakaian tematik yang mewakili identitas jabatan masing-masing.
Menariknya, konsep ini diangkat oleh Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Majalengka, H. Irfan Nur Alam, sebagai bagian dari upaya untuk memberikan nuansa yang berbeda dan memperkuat rasa kebanggaan terhadap profesi guru.
"Konsep yang kami angkat adalah tematik, sehingga kami sesuaikan informasi informasi identitas dari jabatan yang disandang oleh setiap guru itu sendiri," ungkap Irfan Nur Alam, Kamis (6/7/2023).
Pantauan di lokasi, setiap guru memperlihatkan keunikan dalam penampilannya, dengan memilih pakaian yang mencerminkan karakteristik pekerjaan dan disiplin ilmu yang mereka ajarkan.
Pria guru agama, misalnya, tampil dengan menggunakan pakaian koko, sementara guru perempuan mengenakan gamis yang elegan. Guru bahasa Indonesia tampil memukau dengan pakaian adat, sedangkan guru bahasa Inggris mengenakan gaya busana simpel dan trendi dengan kemeja putih atau sweater.
Tidak hanya itu, pakaian tematik juga mencerminkan bidang studi yang diajarkan oleh para guru. Guru bimbingan konseling mengenakan kemeja putih dan celana hitam, sementara guru IPA tampil unik dengan seragam jas laboratorium yang identik dengan eksperimen ilmiah.
Pakaian pejuang dipilih sebagai identitas yang dikenakan oleh guru IPS, kemudian guru kelas memakai seragam dinas dengan warna khaki. Guru matematika, sebagai representasi disiplin ilmu yang logis, menggunakan seragam safari.
Tidak hanya mata pelajaran akademis, bidang olahraga dan seni juga turut diwakili dalam pakaian tematik tersebut. Guru Penjas Orkes tampil dengan setelan sporty berupa seragam olahraga dan sepatu olahraga, sementara guru PPKN mengenakan pakaian adat yang memperlihatkan kekayaan budaya Indonesia.
Guru seni budaya dengan memakai busana khusus yang menggambarkan seni tari tradisional, sementara guru prakarya dan kewirausahaan menggunakan seragam safari dengan tambahan celemek.
Adanya nuansa pakaian tematik ini, prosesi pengangkatan P3K Guru Tahap III Formasi 2022 di Kabupaten Majalengka menjadi lebih istimewa dan penuh warna.
Peserta yang mengenakan pakaian sesuai dengan identitas jabatan masing-masing berhasil menciptakan suasana yang unik dan memperlihatkan keberagaman dalam profesi pendidikan.
Acara ini tidak hanya menjadi momen penting bagi para guru yang diangkat menjadi P3K, tetapi juga menjadi kesempatan untuk menghargai peran dan kontribusi mereka dalam dunia pendidikan.
"Pakaian tematik ini juga memiliki tujuan yang lebih dalam. Dengan mengenakan pakaian yang mencerminkan identitas jabatan dan bidang studi, para guru dapat merasakan kebanggaan dan memiliki rasa identitas yang lebih kuat terhadap profesinya," jelas Irfan.
Hal ini juga, katanya, dapat memotivasi mereka untuk terus meningkatkan kualitas pengajaran dan berinovasi dalam pendekatan pembelajaran.
Untuk itu Irfan pun berharap, bahwa konsep pakaian tematik ini dapat menjadi inspirasi untuk memberikan apresiasi yang lebih kepada para guru.
Sebab ia berpendapat, bahwa menghargai dan memperlihatkan identitas jabatan melalui pakaian tematik dapat meningkatkan semangat dan kebanggaan bagi seorang guru dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab yang diembannya.
Prosesi pengangkatan P3K Guru Tahap III Formasi 2022 di Kabupaten Majalengka menjadi peristiwa yang menarik dan penuh kesan. Pakaian tematik yang dipilih dengan cermat mampu mencerminkan keunikan dan keberagaman profesi guru, sekaligus bentuk apresiasi dari peran penting para tenaga pendidik dalam memajukan dunia pendidikan. (*)
Apa Reaksi Anda?