Benchmarking di Tiga Kampus Malaysia, FIK Unira Malang Siap Go Internasional

TIMESINDONESIA, MALANG – Fakultas Ilmu Keislaman (FIK) Universitas Islam Raden Rahmat (Unira) Malang bersama kampus mitra melaksanakan benchmarking ke tiga kampus di Malaysia. 

Dalam kesempatan tersebut FIK Unira Malang bersama tiga kampus mitra lain diantaranya IAI Uluwiyah Mojokerto, IAI Tarbiyatut Tholabah Lamongan dan Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo berkunjung ke tiga kampus besar di Malaysia, ketiga kampus tersebut adalah Universiti Teknologi Malaysia (UTM), Universiti Teknologi MARA (UiTM) dan Universiti Sains Islam Malaysia (USIM). 

Dr. Syaifuddin, Dekan Fakultas Ilmu Keislaman UNIRA Malang menyampaikan benchmarking dan kunjungan untuk mengetahui posisi kampus Unira dan untuk menyusun rencana untuk meningkatkan kampus agar bisa setara dengan kampus di luar negeri. 

"Seperti kita kunjungan ke UTM, ada salah satu yang kita diskusikan yakni tentang kerjasama seminar internasional yang bernama ISIEP (International Seminar on Islamic Education and Peace/ pesantren) dan alhamdulillah karena sudah berjalan dua tahun, di tahun ketiga ini UTM tetap semangat bersama kita untuk mensukseskan kegiatan tersebut, sehingga kolaborasi penuliasan artikel baik yang akan dipublikasikan di prosiding ISIEP maupun yang akan dipublikasikan di jurnal tetap akan kita lakukan," jelasnya. 

Di sisi lain, ia menambahkan, untuk memperbanyak kesikutsertaan peserta dan pembanding dari luar negeri khusunya dari Malaysia kita juga mengunjungi UiTM dan USIM dengan harapan akan mendongkrak grade seminar yang kita punyai ini, terlebih dalam waktu dekat akan segera patenkan melalui HAKI.

Keterlibatan perguruan tinggi lain selain Unira Malang tidak lepas dari status sebagai partner, ada beberapa kegiatan yang direncanakan di antaranya seminar internasional (ISIEP), kegiatan KKN-PPL bagi mahasiswa ke luar negeri, kerjasama pengembangan pendidikan Islam dengan beberapa masjid di Malaysia, serta yang akan dilaksankan dalam waktu dekat adalah program pertukaran dosen dengan UTM Malaysia dengan sistem Online Global Classroom.

Sementara Dr. Aries Musnandar mengatakan, saat ini borderless, pandemi membawa berkah, dengan sistem online bisa ke mana-mana tanpa sekat dan waktu. "Ini mempermudah kita melakukan kerjasama, dalam sudut pandang saya sebagai Kepala Kantor Urusan Internasional (KUI) Unira Malang ini merupakan kesempatan untuk meningkatkan kerjsama," jelasnya. 

"Perlu kita ketahui batas-batas negara hampir tidak ada dalam pendidikan, sehingga upaya benchmarking ini adalah salah satu bentuk standarisasi pendidikan, mempelajari apa yang bagus di luar negeri untuk diadopsi di dalam negeri dari segi kualitas, sehingga apabila mahasiswa FIK Unira Malang dari Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Pendidikan Guru Madrasah Ibtida’iyah (PGMI) yang ingin melanjutkan pendidikan ke luar negeri bisa diterima karena standartnya sudah sama," pungkasnya. (*)