Bedah Buku SLEEI, Unkriswina Sumba Ingin Harap Hasilkan Mahasiswa Hukum yang Mahir
Seminar Bedah Buku yang digelar Strengthening Legal Education in Eastern Indonesia (SLEEI) dengan Universitas Kristen Wira Wacana Sumba (Unkriswina Sumba) diharapkap meng ...
TIMESINDONESIA, SUMBA TIMUR – Seminar Bedah Buku yang digelar Strengthening Legal Education in Eastern Indonesia (SLEEI) dengan Universitas Kristen Wira Wacana Sumba (Unkriswina Sumba) diharapkap menghasilkan mahasiswa yang mahir hukum.
Kegiatan Bedah Buku dengan buku utama Inovasi Pendidikan Hukum di Indonesia yakni Teori, Petunjuk dan Praktik yang dilaksanakan di Hotel Padadita Beach Waingapu dihadiri sekitar 60 peserta terdiri dari Mahasiswa dan ASN Jumat (24/3/2023).
Wakil Dekan FEBH Unkriswina Sumba Rambu Susanti, SH, MH didampingi Dr. Jacqueline Vel dari Van Van Vollenhoven Institute Leiden University Netherlands menjelaskan, tujuan dari SLEEI menggelar Bedah Buku untuk penguatan pendidikan hukum di Indonesia Timur
“Nah, mengapa dipilih atau program SLEEI ini fokusnya di Indonesia Timur karena bicara aksesnya yang sulit,” tuturnya.
Rambu Santi mengatakan, output dari kegiatan ini tentu bagaimana kita menghasilkan mahasiswa hukum atau lulusan hukum itu yang mahir hukum juga penalaran hukum sedangkan kegiatan ini juga adanya kerjasama antara Leiden University Netherlands dengan Unkriswina Sumba dan juga ada empat Universitas di Indonesia Timur.
“Empat Universitas itu yaitu, Universitas Mataram, Universitas Patimura Ambon, Universitas Kristen Artha Wacana dan Unkriswina Sumba,” sebutnya.
Menurut Rambu Santi, Leiden University dibantu oleh UGM dan Sekolah Tinggi Hukun Jentera sedangkan Trainernya ada empat orang dan juga dari Belanda. Dijelaskan lagi oleh Dr. Jacqueline bahwa trainer itu adalah orang yang terkenal secara nasional karena mereka sangat membantu untuk memberikan pengembangan kurikulum hukum.
“Jadi fokusnya di pendidikan hukum dan kurikulum hukum seperti di Unkriswina Sumba. Dengan adanya kegiatan ini bertepatan dengan perubahan kulikulum sehingga lima tema besar dari SLEEI itu kami terapkan dalam kurikulum yang baru pada tahun 2021,” ujarnya.
Tambah Jacqulelines, bahwa kegiatan Bedah Buku ini adalah peluncuran buku karena buku terakhir yang ditulis baru diterbitkan di Fakultas Hukum UGM di Jogja dan juga dikirim ke Unkriswina Sumba salah satu universitas yang menjadi mitra dari program ini.
Ketua Prodi Hukum Unkriswina Sumba Pajaru Lombu, SH, MH, menyampaikan, dengan adanya kegiatan SLEEI ini tentunya sangat bermanfaat sekali. Pihaknya sudah dapat menerapkan lima topik SLEEI diantaranya pembelajaran interaktif, kemarihan hukum, etika hukum, gender dan konteks lokal.
“Di dalam RPS, adanya perubahan kurikulum kami sudah aplikasikan itu dan ini juga kami sudah terapkan ke mahasiswa khususnya prodi hukum. Lalu kami juga menulis lima buku ajar yaitu, buku ajar legislative hunting, hukum gender, hukum adat, pengantar ilmu hukum dengan hukum acara perdata,” paparnya.
Pajaru menambahkan, sebagai prodi hukum tentu dengan adanya kegiatan ini sangat membantu karena sudah memberikan edukasi, pelatihan dan bimbingan teknik kepada dosen untuk dapat meningkatkan kualitas dengan baik.
“Kita harap kedepannya kegiatan seperti ini terus berlanjut dan diadakan lagi di kampus khususnya di Unkriswina Sumba,” harap Pajaru Lombu. (*)
Apa Reaksi Anda?