Bayu Bintoro, Pencetus Token UMKM dan Seniman NFT yang Siap Mengabdi untuk Masyarakat

Bayu Bintoro, pencetus Token UMKM dan seniman NFT (Non-Fungible Token) di platform Teknologi Blockchain WAX menjadi caleg DPRD Jatim dari Partai Demokrat. ... ...

September 7, 2023 - 15:30
Bayu Bintoro, Pencetus Token UMKM dan Seniman NFT yang Siap Mengabdi untuk Masyarakat

TIMESINDONESIA, MALANG – Bayu Bintoro, pencetus Token UMKM dan seniman NFT (Non-Fungible Token) di platform Teknologi Blockchain WAX terjun ke dunia politik dengan mengusung misi perbaikan ekonomi dan kesejahteraan.

Saat ini, Bayu Bintoro terdaftar sebagai calon legislatif DPRD Provinsi Jawa Timur dari Partai Demokrat untuk Dapil Malang Raya.

Bayu Bintoro, adalah seorang lulusan Program Diploma 3 Teknik Elektronika dari Universitas Negeri Malang, yang sebelumnya dikenal sebagai IKIP Malang. Selain itu, saya juga dikenal sebagai pengusaha dan menjabat sebagai direktur di PT Book Mart Indonesia. 

Ketika masih menjadi mahasiswa, Bayu Bintoro aktif terlibat dalam berbagai organisasi dan kegiatan kampus. Pria kelahiran 22 juli 1981 ini bahkan menjadi Ketua HME (Himpunan Mahasiswa Elektro) dan menciptakan logo HME. 

"Saya juga bersama teman-teman mendirikan WSE (Workshop Teknik Elektro) serta menjabat sebagai Ketua Umum Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Negeri Malang. Selain itu, saya juga pernah menjadi Gubernur Mahasiswa Fakultas Teknik UM," ucapnya, Kamis (7/9/2023).

Tidak hanya aktif di bidang teknik, Bayu Bintoro juga memiliki komitmen kuat dalam organisasi keagamaan dan sosial dengan menjadi aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) sejak masa mahasiswa.

Bayu Bintoro tercatat pernah menjadi pengurus HMI Komisariat Teknik sebagai Wakil Sekretaris Umum, dan menjadi Ketua Umum HMI Koordinator Komisariat di Universitas Negeri Malang. "Saya juga mendirikan Fusi (Forum Ukhuwah dan Studi Islam) di almamater saya," ucapnya.

Selain kegiatan sosial dan organisasi, pemilik usaha warung KopiLokal69 di Madyopuro, Kedungkandang, Kota Malang ini juga seorang penulis. Penyuka teknologi blockchain dan NFT ini telah menelurkan buku berjudul "UMKM: Tokenisasi Usaha Mikro Kecil Menengah di Indonesia." Buku ini menggambarkan upaya mendukung sektor UMKM di Indonesia melalui teknologi blockchain dan tokenisasi.

"Selama ini, saya telah mengidentifikasi berbagai masalah di daerah pemilihan saya, yang mencakup Malang Raya, termasuk Kota Malang, Kabupaten Malang, dan Kota Batu. Saya telah memilih satu prioritas yang akan saya tuntaskan, yaitu masalah ekonomi dan pembangunan sumber daya manusia (SDM)," ucap pria kelahiran Tulungagung ini.

Dalam bidang ekonomi, Bayu Bintoro menekannya pentingnya meningkatkan potensi ekonomi daerah, mengatasi kemiskinan, dan mengurangi kesenjangan sosial. Untuk itu, dirinya berkomitmen untuk bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pelaku usaha, organisasi masyarakat, dan pemerintah daerah, untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif, mendorong wirausaha lokal, dan mengembangkan sektor ekonomi yang berkelanjutan.

Selain itu, kreator BFT Game ini juga akan memberikan perhatian khusus pada pembangunan SDM. Dirinya memahami bahwa investasi dalam pendidikan, pelatihan, dan pengembangan keterampilan sangat penting untuk menciptakan generasi muda yang kompeten dan berdaya saing. Saya berencana untuk mendorong program pendidikan berkualitas, akses yang lebih baik ke pendidikan tinggi, dan pelatihan vokasional yang relevan dengan kebutuhan industri.

Dengan memilih masalah ekonomi dan SDM sebagai prioritas, Bayu Bintoro berkomitmen untuk menjadi seorang legislator yang aktif dalam mendukung kebijakan-kebijakan yang mendorong pembangunan ekonomi yang inklusif dan peningkatan kualitas SDM di Malang Raya. 

"Saya berharap bahwa dengan fokus pada masalah ini, saya dapat memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan memajukan daerah saya," ucapnya.

Sebagai seorang politisi yang baru memasuki dunia politik, pengusaha berusia 42 tahun ini menyadari bahwa dirinya tidak dapat menjanjikan hal-hal yang di luar kendali saya. Namun, Bayu Bintoro menegaskan dua prinsip utama yang akan dipegang erat dalam menjalankan tugas sebagai legislator, yaitu keterhubungan dan akuntabilitas.

"Keterhubungan adalah nilai yang sangat saya tekankan. Saya ingin menjalin keterhubungan yang erat antara diri saya sebagai legislator dengan masyarakat secara langsung," ucapnya.

"Saya ingin memastikan bahwa masyarakat memiliki akses terbuka untuk berkomunikasi dengan saya dan dapat langsung berpartisipasi dalam proses pengambilan kebijakan publik," imbuhnya.

Bayu Bintoro menegaskan, dirinya akan mendengarkan aspirasi, kebutuhan, dan masalah yang dihadapi oleh masyarakat, serta mempertimbangkan perspektif mereka dalam pengambilan keputusan. Intinya, berupaya untuk menciptakan pemerintahan yang responsif dan transparan.

Sebagai pengusaha dan seorang pebisnis di usaha penerbitan PT Book Mart Indonesia, Bayu Bintoro juga sangat memperhatikan akuntabilitas. Menurutnya, sebagai seorang legislator, dirinya bertanggung jawab atas amanah yang diberikan oleh masyarakat. Untuk itu, dirinya berkomitmen untuk menjalankan tugas ini dengan integritas yang tinggi dan tidak akan melanggar norma agama, aturan konstitusi, serta etika yang berlaku dalam masyarakat. Dirinya juga siap siap menerima kontrol dan pengawasan dari masyarakat dan akan dengan tulus menjawab pertanyaan dan kekhawatiran yang diajukan oleh mereka.

Selain itu, Bayu Bintoro juga sangat mengedepankan nilai keterbukaan dengan membangun ruang komunikasi publik yang efektif, di mana semua pihak dapat berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan. 

Menurutnya, dengan keterbukaan dapat menciptakan pemahaman yang lebih baik tentang berbagai persoalan yang dihadapi oleh masyarakat, baik yang bersifat pragmatis maupun strategis. "Saya akan mendengarkan berbagai suara dan menyelenggarakan dialog yang bermakna," ucapnya.

Yang tidak kalah pentingnya adalah kolaborasi. Alumni SMAN Kauman 1 Tulungagung ini percaya bahwa dengan bekerja sama, kita dapat mencapai tujuan bersama dan mewujudkan keadilan sosial. "Saya ingin membangun budaya kolaboratif, di mana semua pihak saling mendukung dan berkontribusi," ucapnya. (*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow