Batik Blimbing Malang Ajak Pengunjung Matos Pahami Keindahan Batik

TIMESINDONESIA, MALANG – Batik Blimbing Malang menghadirkan pesona budaya Indonesia di acara pameran UMKM unggulan dan digital yang diselenggarakan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Malang hingga Minggu (10/9/2023), di Grand Hall Malang Town Square (Matos).

Selain memamerkan produknya, Batik Blimbing Malang juga membuka kelas pelatihan batik, memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk mendalami seni tradisional ini.

Batik merupakan warisan budaya Indonesia yang telah diakui oleh UNESCO, dan acara ini bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat tentang batik sebagai salah satu cara mengenali kekayaan budaya kita.

Pelatihan batik ini akan membantu peserta untuk memahami perbedaan antara batik cap dan batik tulis, serta menyelami proses pembuatan batik dari awal hingga selesai.

Selama pelatihan, peserta akan mempraktikkan seluruh proses pembuatan batik, mulai dari memanaskan malam di atas kompor hingga mengenalkan teknik cetakan batik cap dengan mengecapkan cetakan ke kain yang telah disiapkan. Mereka juga akan belajar mengenai batik tulis dan bagaimana menambahkan motif menggunakan canting.

Setelah melewati proses pembuatan batik cap dan tulis, peserta akan melanjutkan dengan tahapan pewarnaan. Mereka diberi kebebasan untuk mewarnai karya mereka sesuai kreativitas masing-masing.

Semua alat dan bahan yang dibutuhkan dalam kegiatan ini telah disediakan oleh Batik Blimbing Malang, dan peserta bahkan dapat membawa pulang karya batik hasil kreativitas mereka.

Kegiatan ini sangat terjangkau, dengan biaya partisipasi hanya sebesar Rp 20 ribu. Hal ini memberikan kesempatan emas kepada siapa saja yang ingin memperkaya pengetahuan mereka tentang batik tanpa perlu menguras kantong. Anda dapat mengunjungi pameran UMKM unggulan dan digital di Matos atau Batik Blimbing Malang di Jalan Candi Jago Nomor 6, Blimbing, Kota Malang.

Audie Nandra, perwakilan dari Batik Blimbing Malang, menyampaikan harapannya bahwa kegiatan ini akan membantu orang-orang untuk lebih memahami perbedaan antara batik tulis, batik cap, dan produk yang bukan batik.

“Dengan edukasi ini, diharapkan semakin banyak orang yang dapat menghargai keindahan dan nilai budaya dari batik Indonesia,” ujar perwakilan dari Batik Blimbing Malang ini. (*)