Bapas Kelas II Jember Gandeng Fakultas Pertanian UB Sebagai Mitra Kerja
Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas II Jember menggandeng Fakultas Pertanian (FP) Universitas Brawijaya (UB) untuk menjadi mitra kerja yang bisa mendukung program kerja ...
TIMESINDONESIA, MALANG – Balai Pemasyarakatan (Bapas) Kelas II Jember menggandeng Fakultas Pertanian (FP) Universitas Brawijaya (UB) untuk menjadi mitra kerja yang bisa mendukung program kerja Bapas Jember. Kerjasama itu diwujudkan dalam kunjungan Bapas Jember ke FP UB, Selasa (02/05/2023).
Kepala Bapas Kelas II Jember, Basuki Raharjo, A.Md.I.P.,S.H., M.H menerangkan, kerjasama ini dilakukan karena berdasarkan data sosial ekonomi klien Pemasyarakatan, banyak diantara mereka yang memilih berusaha dibidang agribisnis. Sehingga dengan menggandeng fakultas Pertanian UB menjadi sangat relevan.
Dari pertemuan tersebut mengasilkan sebuah perjanjian kerja sama yang telah di tanda tangani oleh para pihak yaitu Kepala Bapas Kelas II Jember, Basuki Raharjo, A.Md.I.P.,S.H., M.H dan pihak kedua yaitu dari Dekan FP UB, Prof. Mangku Purnomo,S.P.,M.Si., Ph.D. Perjanjian tersebut akan menjadi dasar bagi kerjasama berikutnya menjadi lebih berkesinambungan.
Dalam perjanjian kerja sama ini, nantinya Bapas Jember akan Menyediakan Sumber Daya Manusia, yaitu klien Pemasyarakatan yang merupakan para mantan pelanggar hukum yang sedang menjalani program Asimilasi atau Integrasi (Pembebasan Bersyarat, Cuti Bersyarat, dll) yang masih di bawah tanggung jawab dari Bapas Jember.
"Para klien pemasyarakat akan dibekali ketrampilann teknis agribisnis oleh Fakultas Pertanian Unibersitas Brawijaya sehingga mereka lebih siap terjun kemasyarakat," ucap Basuki.
Kemudian pada kesempatan tersebut Prof. Mangku akan membantu menganalisis potensi klien sehingga dapat dikembangkan lebih lanjut melalui bimbingan teknis dan pelatihan-pelatihan ketrampilan lainya yang terkait bidang pertanian.
Kerjasama ini merupakan usaha Bapas Jember untuk menggalang dukungan stakeholder sebagai bagian dari inisiasi pengembangan program Griya Abipraya yang digagas oleh Kementrian Hukum dan Ham Republik Indonesia.
Menurut Prof Mangku, kerjasama ini sangat strategis karena mendukung Program Tri Darma Perguruan tinggi terutama pengabdian masyarakat. "Kerjasama ini akan memberikan pengalaman baru karena fakultas pertanian belum pernah memberikan pendampingan para bekas Narapidana yang berminat usaha agribisnis dalam proses Asimilasi atau Integrasi di masyarakat," tuturnya.
Hal ini juga merupakan sebuah kepedulian FP UB terhadap para narapidana yang kelak akan kembali ke masyarakat. Agar kelak ketika mereka bebas dari hukuman, mereka bisa mandiri, karena sudah dibekali ketrampilan, peningkatan kapasitas SDM, utamanya di bidang pertanian dan enterpreneur. (*)
Apa Reaksi Anda?