Bangun Jalan Penghubung Pacitan-Ponorogo, TMMD ke-117 Tekan Inflasi dari Hulu
Sore itu, seperti biasanya, Sarno (55) baru pulang dari ladang membawa hasil jahe yang telah ditanamnya beberapa bulan lalu. Dengan menggunakan motor bututnya, jahe itu diangkutnya dengan diletakkan di…
TIMESINDONESIA, PACITAN – Sore itu, seperti biasanya, Sarno (55) baru pulang dari ladang membawa hasil jahe yang telah ditanamnya beberapa bulan lalu. Dengan menggunakan motor bututnya, jahe itu diangkutnya dengan diletakkan di jok motor bagian belakang.
Dengan penuh kehatian-kehatian, warga Desa Ketro Harjo, Kecamatan Tulakan, Kabupaten Pacitan itu tampak mengendalikan laju motornya agar tidak tergelincir akibat jalan yang licin usai diguyur hujan semalam penuh. Meski sudah berhati-hati, namun naas baginya, saat melewati jalan turunan, motornya tergelincir dan membuatnya harus terjatuh. Tak hanya motor dan dirinya, jahe yang diangkutnya juga ikut berserakan bercampur dengan lumpur.
Wajahnya yang awalnya ceria, seketika itu langsung berubah tertunduk sedih, meratapi barang bawaannya yang menjadi kotor dan rusak karena tertindih oleh motornya. Padahal, jahe-jahe itu besok akan dijualnya ke pasar untuk ditukar dengan berbagai kebutuhan pokok, seperti beras dan sembako lainnya.
Tidak hanya sekali, Sarno pun menceritakan, kejadian serupa juga kerap dialaminya dan warga yang lain. “Kalau jatuh seperti ini sudah biasa bagi warga di sini. Tapi mau bagaimana lagi, kondisinya seperti ini dan hanya ini satu-satunya akses jalan yang menuju ke ladang kami,” ujarnya waktu itu.
“Selama ini tidak banyak yang bisa kami perbuat, selain hanya pasrah dan berharap kondisi jalannya dapat segera diperbaiki," imbuhnya.
Selama puluhan tahun, masyarakat Desa Ketro Harjo terus bersabar dengan keterbatasan akses jalan di desanya. Terlebih desa ini tergolong masih baru, karena baru didefinitifkan di akhir tahun lalu. Namun, kini ada seberkas harapan, saat program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-117 hadir merambah desa mereka.
Solusi Atasi Kesulitan Masyarakat
Meski letaknya bisa dianggap strategis, karena menjadi salah satu akses penghubung antara Kabupaten Pacitan dan Ponorogo, Desa Ketro Harjo masih terbilang cukup tertinggal dari segi infrastruktur yang dimiliki.
Kondisi inilah yang membuat Kodim 0801/Pacitan bersama Pemkab Pacitan merasa perlu hadir untuk membantu dan menjadi solusi bagi kesulitan masyarakat Desa Ketro Harjo melalui program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD).
“Masih kurangnya infrastruktur, seperti akses jalan yang layak, membuat kami merasa terpanggil. Ini jugalah yang menjadi latar belakang dipilihnya desa ini menjadi lokasi diselenggarakannya TMMD di Pacitan tahun ini,” kata Dansatgas TMMD ke-117 Pacitan Letkol Inf Roliyanto beberapa waktu lalu usai upacara pembukaan.
Selain sasaran utama berupa rabat jalan sepanjang 1.988 meter dan lebar 2,5 meter yang menjadi akses utama warga dan penghubung dengan desa lain di Kabupaten Ponorogo, pada TMMD ke-117 Pacitan juga dilakukan pembangunan infrastruktur lainnya. Mulai dari rabat jalan lainnya di 7 lokasi berbeda, pembangunan jembatan, gapura, MCK umum, pembuatan dinding penahan tanah, dan renovasi Rutilahu. Di samping tentunya juga berbagai kegiatan non fisik, seperti pelayanan kesehatan gratis, pemberian bantuan 2.000 batang bibit tanaman produktif, maupun sosialisasi dan pelatihan yang mampu memberikan bekal dan pengetahuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dipilihnya sasaran-sasaran fisik itu, karena Dansatgas menilai, infrastruktur itulah yang sangat diperlukan oleh masyarakat saat ini. “Warga di sini mayoritas bekerja sebagai petani dan peternak. Kehidupan mereka masih jauh dari kata sejahtera. Selain akses jalan yang kurang layak, di sini juga masih banyak rumah-rumah warga yang kondisi tidak layak huni dan bahkan belum memiliki MCK yang memenuhi standar kesehatan,” ujarnya.“Jadi harapan kami, hasil TMMD ini, nantinya tidak hanya menyentuh dari segi kesejahteraan masyarakat yang semakin baik, namun juga meningkatnya derajat kesehatan masyarakat dengan pembangunan MCK umum,” tambahnya.
Pembangunan Jalan Penghubung Pacitan-Ponorogo di Desa Ketro Harjo Pada TMMD 117
Percepat Pembangunan dan Penggerak Perekonomian
Senada dengan Dansatgas, Danrem 081/DSJ Kolonel Inf H. Sugiyono pun menegaskan, kehadiran TMMD sejatinya adalah untuk membantu pemerintah dalam upaya mempercepat pembangunan di pedesaan dan daerah yang sulit dijangkau.
“Berbeda dengan program lainnya, TMMD ini lebih difokuskan untuk menyentuh daerah-daerah terisolir yang belum tersentuh program lainnya, sehingga pembangunan dapat merata dan meminimalisir terjadinya kesenjangan atau ketimpangan,” ungkapnya saat meninjau di lokasi sasaran utama rabat jalan.
Melalui program TMMD yang dilakukan dengan mengedepankan semangat kegotongroyongan, Pamen TNI AD itu berharap, sarana transportasi di Desa Ketro Harjo akan semakin baik, sehingga mampu menggerakkan roda perekonomian dan distribusi pertanian juga menjadi lancar.
“Mudah-mudahan dengan dibangunnya jalan penghubung antara Ponorogo dengan Pacitan, kegiatan ekonomi warga bisa lancar dan optimal. Misalnya hasil panen dari sini bisa dijual ke daerah sebelah maupun sebaliknya," katanya.
Sesuai Target dan Tepat Sasaran
Kini setelah 3 minggu berjibaku dengan kondisi sulitnya medan yang dihadapi dan dengan mengedepankan Kemanunggalan TNI-Rakyat, berbagai pembangunan infrastruktur yang dilakukan pada TMMD ke-117 Pacitan sudah mulai terlihat hasilnya.
Bahkan hal itu diakui langsung oleh Tim Wasev TMMD Brigjen TNI Eko Astono Kalimantoro. Dirinya menilai, apa yang dikerjakan pada TMMD di Kota 1.001 Goa, sebutan lain untuk Kabupaten Pacitan, telah sesuai target dan tepat sasaran.
“Tadi kita sudah lihat bersama-sama, baik sasaran rabat jalan, jembatan, MCK umum, Rutilahu dan lainnya. Seluruhnya progresnya sangat baik dan memang itu semua dibutuhkan oleh masyarakat di Desa Ketro Harjo ini,” katanya saat melakukan peninjauan.
Oleh karena itu, dirinya pun berpesan, supaya hasil yang dicapai nantinya dapat terus dirawat, agar usia pakainya dapat lebih lama dan semakin bermanfaat luas. “Semua harus peduli dan mempunyai rasa memiliki,” ujarnya.
Warga Desa Ketro Harjo tampak terbantu dan menikmati akses jalan baru yang selesai dibangun dalam TMMD ke-117 Pacitan.
Tekan Inflasi dari Hulu
Setelah berhasil lepas dari pandemi Covid-19, kini banyak negara yang masih harus berjuang menekan angka inflasi di negaranya masing-masing, tak terkecuali Indonesia. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah dalam menekan inflasi adalah dengan melakukan perbaikan akses jalan untuk menunjang transportasi.
Untuk itulah, Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji mengatakan, program TMMD ke-117 yang membangun jalan penghubung Pacitan-Ponorogo di Desa Ketro Harjo sudah sejalan dengan kebijakan pemerintah tersebut. "Saat kunjungan kerja di Lampung beberapa waktu lalu, bapak Presiden Joko Widodo menegaskan pentingnya infrastruktur, seperti akses jalan yang memadai untuk menekan inflasi," terangnya.
"Akses jalan penghubung ini nantinya diharapkan juga akan dapat menekan inflasi dari hulu. Karena dari sinilah, dari Desa Ketro Harjo inilah, nantinya berbagai komoditi hasil pertanian, seperti jahe, kunir dan kunyit akan dikirim ke kota. Kalau jalannya bagus, tentu distribusinya akan lancar, biaya akomodasi dapat ditekan, sehingga harga di pasar tidak akan terpengaruh dan menjadi stabil," lanjutnya.
Bupati pun menegaskan, apa yang diperbuat TMMD ke-117 yang membangun jalan penghubung Pacitan-Ponorogo juga sesuai dengan visi dan misi Pemkab Pacitan yakni menyejahterakan masyarakat dan mewujudkan pemerataan pembangunan.
Setelah selesainya semua pembangunan infrastruktur yang dilakukan, warga Desa Ketro Harjo tampak begitu gembira dan berterima kasih atas kerja keras para prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas TMMD ke-117 Pacitan.
"Saya mewakili seluruh warga Desa Ketro Harjo mengucapkan banyak terima kasih kepada bapak-bapak TNI yang telah melaksanakan pembangunan di desa kami. Kami juga berharap, program ini tidak berhenti sampai di sini. Semoga di tahun-tahun selanjutnya akan ada lagi TMMD-TMMD lainnya di desa kami," kata Pj. Kades Ketro Harjo Joko Pitono.
Selama 43 tahun mengabdi, program TNI Manunggal Membangun Desa yang dulunya bernama ABRI Masuk Desa (AMD) terus hadir memberikan sumbangsih dan bukti nyata dalam upaya mengakselerasikan pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di seluruh pelosok Indonesia.
Apa Reaksi Anda?