Bambang Haryo Miris Melihat APD Damkar di Sidoarjo Tak Sesuai SOP

Pengamat Kebijakan Publik, Ir. Bambang Haryo Soekartono atau BHS  merasa prihatin dengan kondisi Alat Pelindung Diri atau APD Petugas Pemadam Kebakaran di Unit PMK Budur ...

November 16, 2023 - 00:30
Bambang Haryo Miris Melihat APD Damkar di Sidoarjo Tak Sesuai SOP

TIMESINDONESIA, SIDOARJO – Pengamat Kebijakan Publik, Ir. Bambang Haryo Soekartono atau BHS  merasa prihatin dengan kondisi Alat Pelindung Diri atau APD Petugas Pemadam Kebakaran di Unit PMK Buduran, Kabupaten Sidoarjo yang jauh dari kata Safety perlindungan bagi petugasnya. 

Hal itu setelah Politisi Senior Partai Gerindra tersebut melihat dan mendengar langsung penjelasan dari petugas damkar Unit PMK Buduran, Sidoarjo.

"Saya melihat langsung bagaimana sepatu petugas damkar hanya satu yang sesuai SOP keamanan APD petugas PMK itupun kondisinya juga sudah lama. Kemudian para petugas ini menggunakan sepatu boot dari karet yang bukan merupakan APD khusus petugas damkar sesuai SOP, mirisnya lagi mereka beli sendiri sepatu bott ini dari uang pribadi mereka," kata Bambang Haryo saat berkunjung ke kantor Unit PMK Buduran di Jalan Lingkar Timur Banjar Kemantren Buduran, Sidoarjo, Rabu (15/11/2023).

BHS sempat terheran-heran melihat sepatu boot milik petugas damkar yang terlihat meleleh dibagian bawah sepatunya akibat melakukan tugas memadamkan api saat terjadi kebakaran di kawasan Kecamatan Sukodono beberapa waktu lalu.

"Sangat mengkhawatirkan, bagaimana seorang petugas damkar yang tugasnya memadamkan api demi keselamatan masyarakat, tapi malah keselamatan mereka yakni Alat Pelindung Diri saat bertugas tidak diberi fasilitas sesuai SOP PMK oleh Pemerintah Kabupaten Sidoarjo," ungkapnya.

Bambang-Haryo-2.jpg

Dewan Pakar DPP Partai Gerindra ini BHS meminta kepada Pemerintah Daerah dalam hal ini Pemkab Sidoarjo untuk memperhatikan Alat Pelindung Diri atau APD sesuai Prosedur Operasi Standar (SOP) Petugas Pemadam Kebakaran.

"Mengingat pekerjaan yang dilakukan resikonya sangat besar, bahkan taruhanya nyawa.  Jadi APD petugas mulai jaket, helm, sepatu harus standar semuanya. Jangan sampai petugas di lapangan yang berhadapan dengan api yang membara, menggunakan APD yang bisa beresiko membahayakan keselamatan mereka (petugas Damkar red) . Seperti menggunakan sepatu boot karet yang pastinya kena api bisa meleleh," sesalnya.

"Secepatnya dirinya bersama BHS Peduli akan mendorong Pemerintah Kabupaten Sidoarjo untuk memfasilitasi APD Damkar Sidoarjo sesuai SOP PMK," sambung BHS.

Dikesempatan tersebut, Bambang Haryo sempat menanyakan berapa harga sepatu boot pemadam kebakaran sesuai SOP Petugas Damkar yang tahan panas dan tahan terjangan api. 

Sontak pertanyaan Bambang Haryo itu langsung dijawab salah satu petugas damkar atas nama Rudi.

"Ijin bapak untuk sepatu memang kita punya satu yang sesuai SOP kami, karena demi tugas kami terpaksa beli sendiri sepatu boot sendiri sesuai kemampuan kita. Untuk harga sepatu boot yang sesuai SOP Damkar harga dikisaran Rp2,5 juta sampai Rp3,5 juta Bapak BHS satu pasangnya," kata Rudi sembari menunjukkan sepatu yang dia gunakan selama bertugas sebagai Damkar di Kota Delta itu didepan BHS.

Mendengar jawab tersebut, Bambang Haryo pun langsung menegaskan jika dirinya beserta BHS Peduli akan menyumbang 4 sepatu sesuai SOP Damkar untuk dipakai petugas dalam menjalankan tugas suci mereka memadamkan api.

"Saya akan kirim 4 sepatu pemadam kebakaran sesuai standar petugas PMK, secepatnya saya akan sampaikan pesan dan curhatan para petugas ini ke Pemerintah Daerah dan mendorong agar melengkapi APD Sesuai SOP petugas Damkar segera diberikan," tegasnya.

Anggota DPR RI Periode 2014-2019 sangat mengapresiasi dan berterima kasih atas dedikasi petugas damkar dalam menjalankan tugas-tugas mereka dalam memberi pelayanan kepada masyarakat meski APD yang mereka gunakan apa adanya alias tidak sesuai SOP.

“Para petugas PMK ini adalah aset, adalah pahlawan, perannya sangat vital dalam penanggulangan bencana kebakaran. Petugas damkar juga memiliki peranan luas dan penting untuk keselamatan publik," katanya

"Damkar ini adalah sarana penyelamatan dan keselamatan publik atau warga Sidoarjo yang sangat penting untuk diperhatikan. Karena tak hanya kebakaran saja yang jadi prioritas, misalnya evakuasi binatang buas ini mereka yang menangani," sambung Bambang Haryo.

Tak hanya itu, Bambang Haryo juga mendapat cerita tentang minimnya gaji petugas pemadam kebakaran yang dari tahun 2014 hingga tahun 2023 masih berstatus honorer belum diangkat Pegawai Negeri.

"Tugas Damkar ini berat dan perlu konsentrasi bahkan taruhanya mereka nyawa. Oleh karena itu harusnya mereka menerima gaji yang layak dan sudah diangkat pegawai negeri. Bayangkan mereka dari tahun 2014 hingga tahun 2023 masih belum diangkat pegawai alias masih tenaga honorer dengan gaji dibawah UMK Kabupaten Sidoarjo," sesalnya.

Bambang Haryo juga mendorong agar sarana dan prasarana Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan terus ditingkatkan. Begitu pula kesejahteraan para pegawainya juga perlu menjadi perhatian pemerintah daerah karena mereka berbeda dengan pegawai instansi lainnya.

Kedatangan Founder BHS Peduli ini ke Unit PMK Buduran juga untuk  menjenguk Amaro Bagus Diana salah satu petugas yang mengalami luka saat bertugas memadamkan kebakaran di pom mini dan dugaan tempat timbunan BBM di belakang teras rumah Mujahidin warga Jumputrejo Sukodono.

 “Alhamdulillah petugas Amaro sudah sehat dan sudah bertugas lagi setelah mendapatkan perawatan medis. Saya berterima kasih atas dedikasinya dalam memadamkan api saat kebakaran di Jumputrejo Kecamatan Sukodono," ungkap Bambang Haryo.

Sementara Komandan Regu Posko Unit Buduran S Pujiono mengakui kalau APD anak buahnya masih dinilai kurang standart. Hanya ada satu pasang sepatu sesuai SOP Damkar yang dimiliki anak buahnya.

“Kami sudah melaporkan dan mengajukan pengadaan APD standar untuk pemadaman ke BPBD Pemkab Sidoarjo, tapi belum dikabulkan karena alasan angggaran belum ada," pungkasnya. (*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow