Arus Bawah Jokowi Nilai Kemenangan Prabowo-Gibran Satu Putaran Realistis, Jateng dan Yogyakarta Jadi Kunci
Relawan Arus Bawah Jokowi (ABJ) terus bekerja memenangkan Prabowo-Gibran di lapangan. Untuk dua provinsi krusial yaitu Jawa Tengah dan Yogyakarta akan dipimpin langsung o ...
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Relawan Arus Bawah Jokowi (ABJ) terus bekerja memenangkan Prabowo-Gibran di lapangan. Untuk dua provinsi krusial yaitu Jawa Tengah dan Yogyakarta akan dipimpin langsung oleh Gibran Rakabuming Raka sebagai Panglima Pemenangan sekaligus Cawapres.
Ia akan terjun langsung ke gelanggang yang akan membuat tim Koalisi Indonesia Maju, Relawan, Tim Kampanye Nasional dan Daerah semakin bersemangat.
"Sangat besar peluangnya menang di Jawa Tengah dan DIY jika dilihat dari kecenderungan adanya trend naiknya elektabilitas Prabowo Gibran di wilayah ini. Jika nantinya perolehan suara Prabowo Gibran diatas 50 persen di Jateng DIY maka dampaknya akan sangat besar kemenangan secara nasional satu putaran" kata Ketua DPP Arus Bawah Jokowi (ABJ) Supriyanto kepada wartawan, Selasa (28/11/23)
Supriyanto yang juga Wakil Komandan Relawan (Team Golf) Tim Kampanye Nasional Prabowo Gibran ini menjelaskan, dalam sejarahnya pilpres yang diikuti tiga pasangan calon dapat diselesaikan satu putaran pada Pilpres 2009, saat itu Partai pemenang di Pemilu Legislatif di Jateng dan DIY ini tidak berhasil menang pada Pemilu Presiden di wilayah tersebut.
Mengapa? Sebab tulang punggungnya hanya dari basis dukungan satu partai saja maka perolehan suara pilpres 2009 tidak berbeda jauh dengan perolehan suara partai di pemilu legislatif sekitar hanya 30 persen saja.
“Realitas yang ada sekarang ini masyarakat Jateng dan DIY masih banyak menyukai Pak Jokowi dan puas dengan kinerja pemerintah, indikatornya angka approval rating di Jateng DIY ini tinggi sekali mencapai 85 persen. Jika kita lihat data pemilu 2019 kemarin perolehan suara Jokowi di Jateng 80 persen dan DIY 70 persen,” papar Supriyanto.
Apalagi, lanjut Supriyanto, figur personal Prabowo yang gemoy dan Gibran yang muda energik rajin blusukan mudah berkomunikasi dengan siapa saja ternyata mendapat sambutan meriah dan apresiasi di kalangan masyarakat dan terutama anak-anak muda milenial dan gen Z yang menjadi pemilih terbesar dalam Pemilu 20024.
“Beliau ini paham dengan kultur Jawa yang meskipun diserang dihujat dilecehkan tetapi tidak marah dengan baper ngomel nyinyir dan balik menyerang seperti pihak lain, tetapi ngalah dan ngalih saja ini sangat njawani banget dan malah berkesan bagi masyarakat Jawa yang cinta damai menyukai harmoni dalam kehidupan,” urai Supriyanto.
Lebih lanjut, soal isu dinasti politik, ia meyakini akan meredup dengan sendirinya seiring dimulainya masa kampanye Pileg dan Pilpres. Sebab, menurut Supriyanto, pada pihak yang menyerang Jokowi dengan opini negatif mengenai dinasti, di pihak mereka juga banyak caleg dan kepala daerahnya dari kalangan keluarga pejabat itu juga.
Artinya tudingan itu juga akan berbalik ke pihak mereka sendiri, isu ini jadi bumerang bagi mereka juga sehingga tidak akan mereka mainkan. Diketahui, PDIP melalui berbagai pernyataan elite Partai menuding Jokowi sedang melanggengkan politik dinasti di Pilpres 2024.
“Orang juga mengikuti perkembangan berita dan media sosial mengetahui kronologinya, kalau istilahnya romantika dinamika dan dialektika yang sebenarnya, ibarat lagu yang lagi viral di tiktok "hilang.. kadang ku tak tenang ku hanya diam aku sayang tapi kau yang tak paham apa aku pendam rasa sakit dalam dah lama aku simpan" terang Supriyanto.
Saat ini relawan dan tim pemenangan, ditekankan Supriyanto, tetap santai saja seperti pesan Gibran pada relawan Arus Bawah Jokowi untuk menangkan hati rakyat dengan filosofi jawa "urip kui urup" dan "migunani tumraping liyan", artinya hidup itu mengabdi menghidupi dan berguna untuk orang lain.
“Jika target perolehan suara Prabowo Gibran di Jateng dan DIY tercapai di atas 50 persen akan berdampak signifikan pada kemenangan Pilpres satu putaran,” tutur Supriyanto.
Ia menegaskan, target menang satu putaran bukan semata-mata untuk kepentingan kandidat atau kelompok pendukungnya saja, tetapi untuk kepentingan bangsa yang lebih luas.
“Paling kongkrit ada efisiensi anggaran, alokasi KPU untuk Pilpres putaran kedua sekitar 17 trilyun rupiah ini dapat digunakan untuk membangun sarana publik seperti jalan, sekolah, air bersih dan puskesmas. Selain itu masyarakat juga tidak terkuras energinya karena bulan September akan mengikuti Pilkada serentak pemilihan kepala daerah provinsi, kabupaten dan kota,” pungkasnya.
Diketahui, Gibran kini aktif turun ke bawah, sepekan belakangan, putra sulung Presiden Jokowi itu mengunjungi Lampung, Palembang Sumsel, hingga Sumatera Utara. Hari ini sesuai timline KPU resmi memasuki jadwal kampanye hingga 11 Februari 2024.(*)
Apa Reaksi Anda?