Bupati Sumba Timur Sebut,Tantangan Terberat Pemkab Saat Ini Soal Pertumbuhan Ekonomi
Bupati Sumba Timur Umbu Lili Pekuwali menyebut tantangan terberat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumba Timur saat ini persoalan pertumbuhan ekonomi.

TIMESINDONESIA, SUMBA TIMUR – Bupati Sumba Timur Umbu Lili Pekuwali menyebut tantangan terberat Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumba Timur saat ini persoalan pertumbuhan ekonomi.
Hal itu dikatakan saat membuka kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Sumba Timur Tahun 2026 di Gedung nasional UT Marisi Waingapu, Kamis (24/4/2025).
Menurutnya, agenda hari ini merupakan kewajiban konstitusional dalam hal tahapan penyusunan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah sebagai kelanjutan Musyawarah Perencanaan Pembangunan ditingkat Dusun, Desa, Kelurahan, Kecamatan dan Forum Perangkat Daerah.
“Tantangan terbesar yang dihadapi Pemerintah Daerah saat ini adalah bagaimana meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dalam memberikan dampak yang signifikan menurunkan jumlah penduduk miskin,” jelas Umbu Lili.
Ia mengungkapkan, hasil pengukuran pencapaian indikator kinerja pertumbuhan ekonomi tahun 2024 mencapai 3,690 atau meningkat sebesar 0,57% jika dibandingkan dengan pencapaian kinerja tahun 2023 yang berada pada posisi minus 3,127%.
Sedangkan prosentase masyarakat miskin pada tahun 2024 masih cukup tinggi yakni sebesar 27.04% atau mengalami penurunan sebesar 1,04% dari kondisi tahun 2023 sebesar 28,08%.
“Tentu kondisi ini merupakan tantangan terberat bagi kita semua maka melalui kesempatan ini saya tegaskan kita semua terutama pimpinan perangkat daerah dan seluruh jajaran agar bekerja dengan penuh tanggung jawab serta semangat kerja pantang lelah,” tandas Umbu Lili.
Potensi dasar yang dimiliki daerah sebut dia, sektor pertanian termasuk di dalamnya sub sektor peternakan, perkebunan, perikanan dan sektor pariwisata. Luas lahan sawah di Sumba Timur seluas 18.802,79Ha. Dan luas lahan kering seluas 445.623Ha (yang masih didominasi oleh padang rumput seluas 207.192 Ha dan lahan yang tidak diusahakan seluas 94.460Ha).
Panjang garis pantai sekitar 433,6 Km serta obyek pariwisata alam merupakan potensi lokal yang seharusnya menjadi pondasi perekonomian daerah ini maka dalam perencanaan 2026 diasumsikan bahwa kita masih diperhadapkan dengan intervensi dan kebijakan pemerintah pusat tentang pengaturan pemanfaatan Dana Alokasi belanja DAU.
“Maka perencanaan ini hendaknya menjadi pertimbangan kita dalam memutuskan secara bijak terkait perencanaan RKPD tahun 2026 mendatang,” ujar Umbu Lili.
Ditambahkannya, untuk peningkatan produktivitas berbasis potensi lokal untuk pertumbuhan ekonomi inklusif dengan prioritas pembangunan antara lain, Penyediaan layanan kesehatan yang berkualitas, cepat, ramah dan adil., Penyelenggaraan pendidikan yang berkualitas dan inklusif.,
Peningkatan pendapatan rumah tangga masyarakat miskin dan wirausaha/UMKM melalui pengembangan potensi lokal., Meningkatkan daya saing industri, perdagangan dan realisasi investasi pada sektor unggulan daerah serta peningkatan infrastruktur jalan, jembatan, jaringan irigasi, air minum dan sanitasi.
“Saya harap Musrenbang ini sebagai forum tertinggi untuk menjaring aspirasi serta merumuskan penyelesaian berbagai masalah pembangunan di Sumba Timur,” harap Umbu Lili. (*)
Apa Reaksi Anda?






