AnyMind Group merilis laporan “The Southeast Asian E-Commerce Landscape 2024”
Jakarta - 12 Juni 2024 - AnyMind Group [TSE:5027], sebuah perusahaan BPaaS untuk marketing, e-commerce, dan transformasi digital, hari ini merilis laporan “The Southeast Asian E-Commerce Landscape 2024”, yang menyatukan para ahli pasar e-commerce lokal AnyMind dari Thailand, Indonesia, Malaysia, Filipina, Vietnam, Singapura, dan lain-lain untuk memberikan analisis mendalam mengenai evolusi pasar Asia Tenggara, perubahan perilaku konsumen, dan perkembangan teknologi e-commerce, sehingga dapat membantu merek dan perusahaan yang ingin memasuki pasar Asia Tenggara untuk merencanakan strategi pendaratan yang terbaik.Asia Tenggara merupakan salah satu pasar e-commerce dengan pertumbuhan tercepat di dunia. Menurut International Trade Administration (ITA) dari Departemen Perdagangan AS, ekonomi online Asia Tenggara diproyeksikan tumbuh dari US$194 miliar menjadi US$330 miliar pada tahun 2025, yang menunjukkan potensi e-commerce di pasar Asia Tenggara dan menjadikannya sebagai pilihan utama bagi merek-merek untuk melakukan e-commerce lintas batas. Laporan ini akan mengungkap lebih jauh potensi e-commerce di Asia Tenggara dan menjadikan pasar ini sebagai pilihan utama bagi merek-merek untuk melakukan cross-border commerce. Laporan ini juga mengungkapkan tiga wawasan utama tentang perkembangan pasar Asia Tenggara:Inovasi Teknologi yang Memimpin Pasar- Pertumbuhan e-commerce di Asia Tenggara telah didorong oleh perkembangan Internet dan kemajuan teknologi, yang juga telah mempengaruhi perubahan preferensi dan perilaku belanja konsumen:- Belanja melalui mobile dan social commerce: Konsumen Asia Tenggara adalah “mobile-first” dan sebagian besar belanja mereka dilakukan melalui perangkat seluler seperti ponsel dan tablet. Di Thailand dan Indonesia, misalnya, ponsel telah menjadi alat utama untuk belanja online, dan konsumen mengharapkan pengalaman belanja yang lancar dan nyaman. Selain itu, maraknya perdagangan sosial juga memiliki dampak yang signifikan terhadap pola belanja konsumen Asia Tenggara. TikTok, yang memungkinkan konsumen berbelanja tanpa harus keluar dari aplikasi, sangat populer di kalangan anak muda dan memiliki dampak yang signifikan.- Rekomendasi yang dipersonalisasi menggunakan teknologi AI: Menggunakan AI untuk mengetahui preferensi pelanggan dan membuat rekomendasi belanja yang disesuaikan telah digunakan secara luas di platform e-commerce Asia Tenggara dan secara signifikan meningkatkan pengalaman pengguna. Platform data terpadu juga mampu mengumpulkan data dari pelanggan di berbagai tahap belanja untuk memberikan rekomendasi produk dan promosi yang paling tepat.Karakteristik unik dari setiap pasar negaraMeskipun pasar Asia Tenggara menunjukkan konsistensi dalam pola belanja seperti mobile-first dan social commerce, setiap pasar masih memiliki preferensi konsumen yang unik, misalnya:- Konsumen Indonesia menghargai “kenyamanan” e-commerce, sehingga layanan logistik yang nyaman dan cepat seperti “pengiriman pada hari yang sama” dan “pengiriman gratis” menjadi favorit konsumen lokal.- Konsumen Vietnam sangat memperhatikan kualitas dan keaslian barang (baik yang bermerek maupun tidak), terutama pada produk kosmetik dan elektronik. Selain itu, dengan meningkatnya kesadaran lingkungan, konsumen Vietnam juga semakin peduli tentang apakah produk tersebut berkelanjutan dan apakah merek terlibat dalam kegiatan CSR.Cara menyediakan layanan logistik yang cepat adalah kuncinyaLayanan logistik di Asia Tenggara berkembang dengan cepat untuk memenuhi tantangan yang ditimbulkan oleh geografi yang kompleks dan berubah-ubah di kawasan ini. Dengan memperkenalkan RFID dan teknologi pelacakan logistik lainnya serta sistem manajemen logistik yang canggih, merek-merek e-commerce semakin mengoptimalkan efisiensi operasional dan akurasi distribusi mereka untuk memenuhi kebutuhan pengiriman yang cepat bagi konsumen di Asia Tenggara.
“Mobile First”, “Social Commerce”, dan cara mempercepat logistik adalah kunci untuk pasar Asia Tenggara
Jakarta - 12 Juni 2024 - AnyMind Group [TSE:5027], sebuah perusahaan BPaaS untuk marketing, e-commerce, dan transformasi digital, hari ini merilis laporan “The Southeast Asian E-Commerce Landscape 2024”, yang menyatukan para ahli pasar e-commerce lokal AnyMind dari Thailand, Indonesia, Malaysia, Filipina, Vietnam, Singapura, dan lain-lain untuk memberikan analisis mendalam mengenai evolusi pasar Asia Tenggara, perubahan perilaku konsumen, dan perkembangan teknologi e-commerce, sehingga dapat membantu merek dan perusahaan yang ingin memasuki pasar Asia Tenggara untuk merencanakan strategi pendaratan yang terbaik.
Asia Tenggara merupakan salah satu pasar e-commerce dengan pertumbuhan tercepat di dunia. Menurut International Trade Administration (ITA) dari Departemen Perdagangan AS, ekonomi online Asia Tenggara diproyeksikan tumbuh dari US$194 miliar menjadi US$330 miliar pada tahun 2025, yang menunjukkan potensi e-commerce di pasar Asia Tenggara dan menjadikannya sebagai pilihan utama bagi merek-merek untuk melakukan e-commerce lintas batas.
Laporan ini akan mengungkap lebih jauh potensi e-commerce di Asia Tenggara dan menjadikan pasar ini sebagai pilihan utama bagi merek-merek untuk melakukan cross-border commerce.
Laporan ini juga mengungkapkan tiga wawasan utama tentang perkembangan pasar Asia Tenggara:
Inovasi Teknologi yang Memimpin Pasar
- Pertumbuhan e-commerce di Asia Tenggara telah didorong oleh perkembangan Internet dan kemajuan teknologi, yang juga telah mempengaruhi perubahan preferensi dan perilaku belanja konsumen:
- Belanja melalui mobile dan social commerce: Konsumen Asia Tenggara adalah “mobile-first” dan sebagian besar belanja mereka dilakukan melalui perangkat seluler seperti ponsel dan tablet. Di Thailand dan Indonesia, misalnya, ponsel telah menjadi alat utama untuk belanja online, dan konsumen mengharapkan pengalaman belanja yang lancar dan nyaman. Selain itu, maraknya perdagangan sosial juga memiliki dampak yang signifikan terhadap pola belanja konsumen Asia Tenggara. TikTok, yang memungkinkan konsumen berbelanja tanpa harus keluar dari aplikasi, sangat populer di kalangan anak muda dan memiliki dampak yang signifikan.
- Rekomendasi yang dipersonalisasi menggunakan teknologi AI: Menggunakan AI untuk mengetahui preferensi pelanggan dan membuat rekomendasi belanja yang disesuaikan telah digunakan secara luas di platform e-commerce Asia Tenggara dan secara signifikan meningkatkan pengalaman pengguna. Platform data terpadu juga mampu mengumpulkan data dari pelanggan di berbagai tahap belanja untuk memberikan rekomendasi produk dan promosi yang paling tepat.
Karakteristik unik dari setiap pasar negara
Meskipun pasar Asia Tenggara menunjukkan konsistensi dalam pola belanja seperti mobile-first dan social commerce, setiap pasar masih memiliki preferensi konsumen yang unik, misalnya:
- Konsumen Indonesia menghargai “kenyamanan” e-commerce, sehingga layanan logistik yang nyaman dan cepat seperti “pengiriman pada hari yang sama” dan “pengiriman gratis” menjadi favorit konsumen lokal.
- Konsumen Vietnam sangat memperhatikan kualitas dan keaslian barang (baik yang bermerek maupun tidak), terutama pada produk kosmetik dan elektronik. Selain itu, dengan meningkatnya kesadaran lingkungan, konsumen Vietnam juga semakin peduli tentang apakah produk tersebut berkelanjutan dan apakah merek terlibat dalam kegiatan CSR.
Cara menyediakan layanan logistik yang cepat adalah kuncinya
Layanan logistik di Asia Tenggara berkembang dengan cepat untuk memenuhi tantangan yang ditimbulkan oleh geografi yang kompleks dan berubah-ubah di kawasan ini. Dengan memperkenalkan RFID dan teknologi pelacakan logistik lainnya serta sistem manajemen logistik yang canggih, merek-merek e-commerce semakin mengoptimalkan efisiensi operasional dan akurasi distribusi mereka untuk memenuhi kebutuhan pengiriman yang cepat bagi konsumen di Asia Tenggara.
Apa Reaksi Anda?