Anggota Komisi VII DPR Dukung Perubahan Status Bandara Ahmad Yani

Anggota Komisi VII DPR RI, Fraksi Gerindra, Bambang Haryo Soekartono mengapreasiasi langkah pemerintah untuk mengembalikan status Bandara Ahmad Yani sebagai Bandara Internasional.

April 29, 2025 - 09:00
Anggota Komisi VII DPR Dukung Perubahan Status Bandara Ahmad Yani

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Anggota Komisi VII DPR RI, Fraksi Gerindra, Bambang Haryo Soekartono mengapreasiasi langkah pemerintah untuk mengembalikan status Bandara Ahmad Yani sebagai Bandara Internasional.

Hal ini, menurutnya, sudah sepantasnya dilakukan karena Jawa Tengah memiliki banyak potensi yang bisa dikembangkan.

"Pertama, karena Semarang itu adalah ibu kota Provinsi Jawa Tengah. Dimana, provinsi tersebut memiliki potensi besar, tak hanya industri tapi juga di sektor pariwisata. Wilayah ini sangat strategis, baik untuk industri lokal maupun internasional," kata Bambang Haryo, Senin (28/4/2025).

Ia menjelaskan, posisi Jawa Tengah yang berada di tengah-tengah Pulau Jawa menjadikan wilayah ini sangat diminati oleh sektor industri.

Hal ini bisa dilihat, dari munculnya kawasan industri yang mengakomodir kebutuhan pelaku usaha dari mancanegara. 

"Misalnya yang di wilayah Batang. Hampir semua wilayah Jawa Tengah itu diminati oleh industri asing. Ditambah, UMR-nya sangat rendah. Rentangnya dari Rp2,2 juta hingga Rp3,4 juta, dengan rata-rata Rp2,5 juta. Bagi dunia usaha, angka UMR ini sangat diminati," urainya.

Kedua, banyaknya industri di sekitar Semarang, karena ingin mendekatkan diri dengan Pelabuhan Tanjung Mas, maka sudah pasti harus ada juga bandar udara yang skalanya juga internasional untuk mengakomodir pihak-pihak yang membutuhkan perjalanan dalam waktu singkat.

"Hampir 2 juta kontainer untuk internasional dan 1,5 juta hingga 2 juta kontainer untuk yang domestik. Dan pertumbuhan kontainer internasionalnya juga tinggi sehingga, perlu adanya dukungan dari bandar udara untuk mengakomodir kepentingan internasional yang ada di Jawa Tengah," kata Bambang Haryo lebih lanjut.

Apalagi, lanjutnya, di Jawa Tengah juga banyak destinasi wisata maupun budaya, yang selama ini bisa menarik banyak wisatatawan mancanegara. Seperti Candi Borobudur di Magelang dan Gunung Dieng di Wonosobo.

"Dari zaman Belanda dulu, Jawa Tengah ini memang sentralnya orang asing, karena wilayah pegunungannya yang memberikan tak hanya udara yang segar, tapi juga pemandangan yang indah. Selain itu, ada beragam budaya yang bisa ditemukan di wilayah Jawa Tengah ini. Seperti budaya Kejawen. Bahkan ragam budaya di Jawa Tengah ini lebih banyak dibandingkan Bali," ungkapnya.

Ketiga adalah karena Bandara Ahmad Yani ini sudah diperbesar dan ditingkatkan fasilitasnya setara bandara internasional di masa pemerintahan Presiden ke-7 Joko Widodo untuk menampung tamu internasional.

Contohnya, Bandara Ahmad Yani memiliki 2 garbarata khusus untuk pesawat wide-body seperti Airbus 330 dan Boeing 747.

"Memang sudah dipersiapkan untuk bandar udara internasional. Tapi kok bisa, fasilitasnya sudah dipersiapkan untuk bandar internasional, malah diturunkan kastanya oleh menteri, masih di era Jokowi juga. Ini sama saja dengan buang-buang anggaran," ungkapnya lagi.

Bahkan, Pelabuhan Tanjung Mas Semarang saat ini pun sudah menerima kunjungan kapal pesiar 3-4 kedatangan per bulan.

"Akses udara ini penting bagi para wisatawan mancanegara, yang misalnya dari kapal pesiar ini, untuk perjalanan yang cepat. Mereka tentunya lebih prefer, jika bisa langsung terbang dari Semarang, dibandingkan harus ke Jakarta dahulu," kata Bambang Haryo.

Ia pun menyampaikan, dengan dinaikkannya status Bandara Ahmad Yani menjadi internasional, akan mendorong pelaku industri wisata untuk membuat paket-paket baru atau membuat promosi baru bagi destinasi wisata yang ada saat ini.

"Kan sayang sekali, Borobudur itu dalam satu tahun hanya mampu menyedot 160 ribu turis per tahun, sementara Patung Mermaid di Denmark mampu menyedot 1-2 juta turis per tahunnya. Diharapkan, dengan Ahmad Yani menjadi internasional, akan bisa memacu jumlah turis yang masuk ke Jawa Tengah, khususnya Borobudur dan sekitarnya," ucap Bambang Haryo. (*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow