Aktivis Muda Sumba Timur: Caleg 2024 Orientasinya Kinerja, Bukan Uang dan Jabatan
Aktivis muda Sumba Timur NTT, Alfons Ratukani berpesan kepada seluruh calon legislatif (Caleg) anggota DPRD 2024 mendatang, seyogyanya orientasi mereka untuk maju didasar ...
TIMESINDONESIA, SUMBA TIMUR – Aktivis muda Sumba Timur NTT, Alfons Ratukani berpesan kepada seluruh calon legislatif (Caleg) anggota DPRD 2024 mendatang, seyogyanya orientasi mereka untuk maju didasarkan pada kinerja.
“Saya berpesan kepada caleg-caleg 2024 anggota DPRD, khususnya caleg anggota DPRD Sumba Timur 2024 agar mampu berorientasi pada kinerja bukan uang dan jabatan,” kata mantan Pengurus Pusat GMKI, Alfons Ratukani, Kamis (11/5/2023).
Menurutnya, prinsip tersebut bukan hal baru. Terutama bagi yang menyalonkan jadi legislator di gedung DPR, DPRD Provinsi, Kabupaten/Kota bahkan menjadi senator di Dewan Perwakilan Daerah (DPD).
“Saya pikir partai politik tidak hanya melihat kader partai yang memiliki infrastruktur politik tapi juga utamakan caleg-caleg yang mumpuni, punya kemampuan agar dapat mengatasi persoalan dan kebutuhan rakyat. Ini yang dibutuhkan masyarakat luas sebagai wakil mereka di parlemen,” papar aktivis muda ini.
Alfons juga berpesan kepada masyarakat bahwa memilih wakil rakyat harus melihat rekam jejak yang berorientasi pada kinerja bukan uang dan jabatan. Serta mampu bekerja dan memiliki integritas yang bisa diandalkan dan tidak gaptek di era modern saat ini.
“Yah, selain itu kan banyak janji tentu sekarang masyarakat sudah pintar memilih wakil rakyat agar jangan seperti membeli kucing dalam karung,” tuturnya.
Kepada semua caleg, aktivis muda ini menyampaikan untuk menyampaikan ide dan gagasan yang baik. Hindari politik uang, kampanye hitam yang saling menjatuhkan, serta perbaiki marwah DPR yang selama ini dicap minor oleh masyarakat.
“Mari kita jadikan pemilu 2024 sebagai pemilu yang berkualitas dan bermartabat,” tutup aktivis muda Alfons Ratukani.
Sedangkan kata Alfons, tahapan pengajuan calon legislator pada pemilu 2024 sudah dimulai. KPU telah mengumumkan jadwal pendaftaran baik anggota DPD maupun legislative di DPR/DPRD yang akan mencalonkan diri sudah mulai sejak 1 – 13 Mey 2023 tentu kompetisi Caleg ini pun bagian dari momentum untuk Pemilu tahun 2024.
Kali ini terlebih kehadiran banyak partai politik (parpol) yang berjumlah 18 parpol peserta pemilu 2024 membuka sebesar-besarnya peluang bagi setiap warga Negara untuk dapat menjadi calon wakil rakyat.
“Jadi kesempatan ini membuat harapan besar bagi banyak orang untuk memilih kesamaan hak bisa duduk di kursi kekuasaan ditingkat yang diinginkan,”ujarnya.
Alfons mengaku, saat ini ramai orang menjadi caleg tentu memicu banyak pikiran dan pandangan yang menyebutkan sisi mana yang enak menjadi wakil rakyat sehingga memacu orang berkompetisi memperebut kursi empuk yang disediakan di legislatif baik tingkat Pusat, Provinsi maupun Kabupaten/Kota.
Namun jelas Dia, ada sejumlah asumsi liar di masyarakat awam bahwa mnjadi wakil rakyat yang paling utama yakni tergiur dengan gajiyang besar, menjadi orang terhormat, dihargai dan lainnya. Meski gaji tidak semua tingkatan sama. Dimana gaji wakil rakyat di DPR RI, DPD tentu lebih besar diatas DPRD Provinsi atau Kabupaten/Kota.(*)
Apa Reaksi Anda?