Abdul Kodir, dari Embongan Bangun Usaha untuk Lapangan Kerja dan Kemanfaatan Warga

Hal baru yang besar, mungkin tidak dilirik oleh kebanyakan orang. Akan tetapi, tidak demikian halnya bagi Abdul Kodir, pemilik sekaligus Direktur CV Cakra Mas Gondanglegi ...

Desember 14, 2023 - 14:30
Abdul Kodir, dari Embongan Bangun Usaha untuk Lapangan Kerja dan Kemanfaatan Warga

TIMESINDONESIA, MALANG – Hal baru yang besar, mungkin tidak dilirik oleh kebanyakan orang. Akan tetapi, tidak demikian halnya bagi Abdul Kodir, pemilik sekaligus Direktur CV Cakra Mas Gondanglegi, Kabupaten Malang. 

Menjalankan bisnis produksi rokok kretek merupakan pengalaman yang benar-benar baru bagi Kodir. Tak hanya penuh tantangan, bisnis ini bahkan beresiko baginya, yang notabene pendatang dan pemain baru. 

Karuan saja, bertahun-tahun sebelumnya, Cak Kodir mengaku lebih banyak menghabiskan waktu jalanan, dari kampung ke kampung, dalam aktivitas mensukseskan pemilihan kepala desa.

Banting setir dan haluan, dari kehidupan sebelumnya berubah menjadi pengusaha baru, tentu bukan tanpa alasan. Pilihan berbisnis dari pengalaman nol, bukan asal dan tanpa dipikirkan sebelumnya. 

"Saya sangat meyakini, kunci dari semua keberhasilan itu diawali dengan kerja keras, tidak nanggung, dan harus semangat kerja terus menerus," tandas Abdul Kodir, saat ditemui di Gondanglegi, kemarin.

Cak Kodir juga tidak menafikan, ada titik jenuh pernah dialaminya, dari dunia dan aktivitas sebelumnya. Hingga, dalam situasi itu memunculkan pemikiran alam sadarnya, untuk bisa berbuat dan melakukan hal baru yang lebih bermanfaat. 

"Hobi dan kesenangan, itu biasanya sangat sulit ditinggalkan, terlebih hal itu bisa mendatangkan keuntungan besar. Tetapi, kalu benar-benar berubah pasti bisa. Saya sempat alami titik jenuh, ibaratnya sudah mentok. Sampai timbul pikiran, Saya harus merubah yang lebih baik dan maslahat, untuk menebus semua itu," kenangnya. 

Beruntung, ia mengaku mengaku sosok baik, yang kebetulan juga sejak lama sebelumnya sudah menggeluti usaha yang sama sepertinya. Dari situ, wawasan dan jaringannya terkait usaha produksi kreteknya lebih luas. 

Tepatnya, pada 2019 lalu, pabrik CV Cakra Mas didirikannya, dan mendapatkan izin resmi 

Nomor Pokok Pengusaha Barang Kena Cukai (NPPBKC) sekitar setahun berikutnya. Setidaknya, nilai investasi awal sejumlah Rp 1,5 miliar dari uang pribadinya dikeluarkan untuk memulai usaha tersebut. 

"Tahun pertama berbisnis, ibaratnya Saya banyak membakar uang. Dana awal dipakai untuk membeli lahan, juga membangun untuk bangunan pabriknya. Dari situ, Saya sudah mendekati warga masyarakat sekitar, memberi lapangan pekerjaan baru bagi mereka," ungkap Cak Kodir. 

Awal merintis bisnisnya, Cak Kodir hanya dibantu 23 karyawan produksi. Untuk urusan lainnya, ia bahkan kerap terjun menangani sendiri. Berkat kegigihannya, kini CV Cakra Mas sudah punya 400 lebih karyawan. Mereka kebanyakan warga dari Desa Gondanglegi Kulon, Penjalinan, serta Sumberejo Pagelaran dan sekitarnya. 

Ia teringat, harus door to door ke rumah warga sekitar pabriknya, untuk menawarkan pekerjaan baru di bisnis yang dijalankannya. Sebagian besar warga yang ditemuinya ini, mengiyakan tawaran pekerjaan darinya. 

"Setelah Saya amati sendiri, pekerja kami itu memilih ikut bekerja untuk menjadi tambahan penghasilan dari pekerjaan lain suami. Jadi, memang hasil kerja tidak cukup untuk kebutuhan semua anggota keluarganya. Alhamdulillah, dengan kerja di pabrik, bisa bantu meringankan," terang pria kelahiran 1983 ini. 

Bahkan, bagi kebanyakan karyawannya, hasil kerja dari produksi rokok ini sangat diharapkan. Semisal kegiatan produksi dihentikan sementara dan harus libur, pata-rata pekerja di CV Cakra Mas ini mengaku kurang senang dan tidak menginginkannya. 

Soal aktivitas usaha yang digelutinya kini memang sifatnya produksi padat karya. Karena itu, agar lebih berkembang dan luas jangkauan kemanfaatan bisnisnya, Cak Kodir tetap berobsesi perusahaannya lebih berkembang dan punya karyawan hingga ribuan orang. 

Terlebih, ia meyakini bahwa keinginan dan perjuangan apapun, terlebih untuk kebaikan dan kemaslahatan, membutuhkan kondisi kecukupan dan daya dukung finansial memadai. Yang artinya juga, perjuangan baik untuk sosial maupun keagamaan, lebih mudah dilakukan oleh orang yang kebetulan pengusaha sukses. 

"Saya bismillah, ingin bisa mengembangkan usaha bahkan levelnya bisa internasional. Selain kebutuhan keluarga, perjuangan sosial maupun keagaaman juga butuh dukungan. Dengan menjadi seseorang yang berpengaruh (pengusaha), akan lebih mudah mengajak orang melakukan hal-hal baik, setidaknya di lingkungan sendiri," demikian bapak dua anak ini. (*) 

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow