6 Mahasiswa Malang Lolos Bangkit Academy 2023 Setelah Kembangkan Platform Herbify
Sebanyak 6 orang mahasiswa dari beberapa kampus di Malang yang tergabung dalam satu tim berhasil lolos dalam Program Bangkit Academy 2023 Batch 1 dan melengserkan 786 tim ...
TIMESINDONESIA, MALANG – Sebanyak 6 orang mahasiswa dari beberapa kampus di Malang yang tergabung dalam satu tim berhasil lolos dalam Program Bangkit Academy 2023 Batch 1 dan melengserkan 786 tim lain, setelah menciptakan sebuah platform yang mampu memberikan informasi terkait pengobatan herbal kepada masyarakat dengan sumber yang valid, yang diberi nama Herbify.
6 orang mahasiswa itu terdiri dari 2 orang berasal dari Universitas Negeri Malang (UM), 2 orang dari Universitas Brawijaya (UB), 1 orang dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), dan 1 orang lagi Universitas Bina Nusantara (Binus).
Program Bangkit Academy sendiri merupakan program pengembangan kompetensi mahasiswa untuk berkarir di dunia teknologi. Ada 3 fokus utama yang ditetapkan, yakni; machine learning, mobile development, dan cloud computing. Program ini didesain melalui kemitraan Dirjen Pendidikan Tinggi Kemendikbud, Google, Gojek, Tokopedia, dan Traveloka.
Ketua tim Herbify, Ahmad Fajruddin Syauqi mengatakan, dengan mengangkat isu penting dalam industri herbal Indonesia, hal itu mampu mengantarkan mereka masuk ke tahap inkubasi yang menjanjikan mendapatkan pendanaan sebesar 10 ribu Dolar atau sekitar Rp140 juta untuk melanjutkan pengembangan aplikasi menjadi sebuah startup yang inovatif. Dimana pendanaan tersebut hanya diberikan kepada Top 20 Final Capstone Project.
“Berawal dari hasil riset yang kami dapatkan terkait tingginya potensi herbal di Indonesia yang harus diimbangi dengan kemudahan akses informasi dan distribusi produk herbal, tim Herbify merasa bahwa penggunaan herbal dalam pengobatan bukan lagi sekadar tren, melainkan menjadi kebutuhan mendesak dalam menjaga kesehatan dan kesejahteraan masyarakat,” jelasnya
Mahasiswa UM itu menerangkan, Herbify merupakan sebuah platform telemedis yang revolusioner, yang tidak hanya menyediakan informasi berbasis bukti tentang herbal, tetapi juga memberikan akses langsung ke informasi herbal melalui kerjasama dengan para ahli herbal.
"Tujuannya adalah membantu masyarakat Indonesia membuat keputusan yang bijak tentang penggunaan herbal dalam perawatan kesehatan mereka,” imbuhnya.
Salah satu tim pengembang, Hildhan Fauzul Hakim, yang merupakan mahasiswa Teknik Informatika UM angkatan 2020 menambahkan, kebutuhan masyarakat khususnya yang ada di Indonesia terkait herbal masih sangat tinggi.
“Adanya kebutuhan masyarakat didukung potensi herbal luar biasa yang ada di Indonesia, menambah semangat kami untuk terus berinovasi mewujudkan kesehatan Indonesia yang lebih baik," kata dia.
Dia mengklaim bahwa prestasi tim Herbify ini mencerminkan komitmen mahasiswa dalam mengembangkan solusi kesehatan yang inovatif dan memberikan kontribusi positif bagi masyarakat Indonesia. (*)
Apa Reaksi Anda?