Jeeva Bumi Nusantara Perkuat Ekonomi Nelayan Pesisir Bangkalan Lewat Rumput Laut
Jeeva Bumi Nusantara yang fokus pada budidaya nilam dan rumput laut terus berkomitmen berdayakan masyarakat petani dan nelayan ... ...
TIMESINDONESIA, BANGKALAN – Jeeva Bumi Nusantara perusahaan yang berfokus pada budidaya nilam dan rumput laut terus berkomitmen berdayakan masyarakat petani dan nelayan lokal di Indonesia lebih sejahtera. Salah satunya di Kecamatan Klampis Bangkalan, Jawa Timur.
Yakuttinah Marjan, PhD(cand), CSCM, Pimpinan Jeeva Bumi Nusantara menjelaskan alasan berfokus pada nilam dan rumput laut.
"Nilam Indonesia merupakan minyak atsiri terbaik dunia di dunia aroma, sedangkan rumput laut merupakan komoditas yang menjadi primadona dunia, hampir 70% area Indonesia adalah perairan yang memiliki garis pantai yang sangat panjang, juga beberapa area yang dapat menjadi lokasi budidaya rumput laut sepanjang tahun, hal ini tidak dimiliki oleh China (produsen rumput laut terbesar dunia) dan Vietnam," tuturnya, Kamis (25/1/2024).
Selain itu, menurutnya rumput laut mempunyai berbagai macam manfaat seperti industri makanan, kosmetik, plastik dan lainnya.
"Rumput laut juga memiliki berbagai manfaat baik untuk industri makanan dan minuman, kosmetik, biomass, bio plastik, textile dan lainnya, kemudian juga menjadi perhatian di dunia industri untuk supply yang sustain," terang Yakuttinah yang juga sebagai Ketua Bidang Pertanian Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jawa Timur.
Ia menekankan bahwa tren ini tercermin dalam pertumbuhan ekspor rumput laut kering dan peningkatan jumlah pabrik pengolahan chip dan karagenan di Indonesia, terutama di wilayah Jawa Timur dan Indonesia Timur.
Dia juga menjelaskan bahwa perusahaan memberikan perhatian khusus pada Kecamatan Klampis Bangkalan untuk kegiatan budidaya rumput laut, dan hal ini didasarkan pada beberapa pertimbangan.
"Ya, karena lokasi yang memiliki garis pantai almost 125 kilometer dan akses yang cukup dekat dengan pelabuhan internasional, menjadikan Bangkalan menjadi salah satu alternatif lokasi strategis menurut penilaian kami," ungkapnya.
Yakuttinah yang seorang pengusaha muda yang berkomitmen menjadi oftaker melihat potensi pasar dan potensi daerah menjadi titik temu potensi bisnis yang layak untuk digarap.
Untuk mewujudkan program pemberdayaan nilam dan rumput lautnya, ia menggandeng PJ Bupati dan instansi terkait serta masyarakat sekitar.
"Berdiskusi, bertemu dan melihat semangat bapak PJ Bupati Kabupaten Bangkalan, Pak Camat Klampis dan para bapak Kepala Desa juga Klebun di Kecamatan Klampis yang membara, kami pun menjadi semakin semangat untuk mendampingi nelayan pesisir Bangkalan Utara untuk budidaya rumput laut hingga penyerapan pasca panen," tuturnya.
"Bersama-sama dengan Pemerintah Kabupaten Bangkalan Pak Arief M. Edie, Pak Camat Klampis Ardi Perdhana Putra, S.IP, Kepala Desa ko’ol H. Rofik, Kepala Desa Larangan Glintong Suhairi, Kepala Desa Larangan Aorjen Rikwan dan Kepala Desa Tenggun Dajah H. Junaidi kita bekerja sama agar dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir dan pendapatan daerah Kabupaten Bangkalan yang berkelanjutan di masa depan," imbuhnya.
Yakuttinah berharap setelah tanam perdana di 4 desa Desa Ko’ol, Larangan Glintong, Larangan Sorjan dan desa Tenggun Dajah di Kecamatan Klampis Bangkalan dapat mensupplay pasar domestik dan internasional untuk budidaya rumput laut.
"Semoga langkah kecil ini mengukir sejarah antara Jeeva Bumi Nusantara dengan Kabupaten Bangkalan yang akan menjadi pilot project untuk di copy paste di area lain dan menjadikan komoditas rumput laut menjadi produk unggulan Kabupaten Bangkalan untuk supply pasar domestik dan internasional," tambahnya.
Sementara itu PJ Bupati Bangkalan Arief M Edie turut menyampaikan harapannya dengan adanya kerjasama budidaya rumput laut.
"Diharapkan masyarakat punya lahan penghasilan baru sehingga bisa memutar roda perekonomian kemudian menciptakan pengusaha-pengusaha muda yang otomatis akan tercipta lapangan pekerjaan baru bagi anak-anak muda sekitar di Kabupaten Bangkalan," ujarnya.
Ia juga mengimbau para Kepala Desa (Kades) yang memiliki daerah pesisir laut untuk ikut mengembangkan tanaman rumput laut ini lewat Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang dimiliki.
"BUMDes harus kreatif untuk menciptakan lapangan pekerjaan baru salah satunya dengan membudidayakan tanaman rumput laut ini," tutupnya. (*)
Apa Reaksi Anda?