100 Petani Tembakau Jatim Belajar Pengendalian OPT ke BBPP Ketindan
Sebagai wilayah penghasil tembakau nasional, Jawa Timur menjadi penyumbang 50% dari total produksi nasional. ...
TIMESINDONESIA, MALANG – Sebagai wilayah penghasil tembakau nasional, Jawa Timur menjadi penyumbang 50% dari total produksi nasional. Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Timur berupaya meningkatkan SDM pelaku usahatani/petani tembakau di Provinsi Jawa Timur untuk meningkatkan produktivitas tembakaunya.
Kamis (6/7/2023) sebanyak 100 orang petani tembakau didampingi oleh pendamping dari masing-masing kabupaten, mengikuti kegiatan field trip ke Balai Besar Pelatihan Pertanian (BBPP) Ketindan. Kegiatan ini merupakan rangkaian pelatihan teknis pembuatan bahan pengendali organisme pengggangu tumbuhan (OPT) tembakau yang dilaksanakan oleh sejak 5 Juli 2023.
Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, bahwa Kementerian Pertanian (Kementan) terus meningkatkan kualitas SDM pertanian dan membuat sektor pertanian menjadi lebih menarik serta menguntungkan.
“Kemajuan pertanian, bukan hanya ditentukan budidaya dan produksi, juga peningkatan kapasitas dan kompetensi SDM pertanian melalui kegiatan pelatihan,”tegas Mentan.
Sementara itu Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi, juga mengatakan bahwa SDM pertanian seperti widyaiswara, dosen, petani, penyuluh pertanian, praktisi pertanian lainnya harus terus ditingkatkan untuk menerapkan inovasi teknologi pertanian. Kunci pembangunan suatu bangsa diawali dari pembangunan SDM.
“Kuncinya adalah pembangunan SDM-nya, pendidikannya, pelatihannya, penyuluhnya,” tegas Dedi Nursyamsi.
Dalam kegiatan field trip tersebut, Kepala Bidang Perlindungan Perkebunan Dinas Perkebunan Jawa Timur, Puji Astuti, mengungkapkan, bahwa kegiatan ini diikuti oleh 100 peserta yang berasal dari 22 kabupaten pembina dan pelaksana yang menangani perkebunan dan poktan yang berusahatani tembakau.
“Pelatihan ini bertujuan untuk belajar lebih dekat bagaimana menyediakan bahan pengendali OPT,” ujar Puji.
Seperti diketahui pada tahun 2016 Jawa Timur pernah menjadi penyumbang tertinggi produksi sekitar 65% dari total produksi nasional. Namun terjadi penurunan yang akibat terjadinya perubahan iklim dan serangan OPT.
“Kegagalan dalam panen merupakan dampak dari perubahan iklim dan serangan OPT. Dengan pelatihan dan field trip ke BBPP Ketindan, diharapkan para pelaku usahatani ini bisa mengurangi cost produksi usahatani dengan menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan untuk menangani OPT. Harapannya bisa meningkatkan nilai tambah tembakau serta kesejahteraan petani tembakau,” imbuh Puji Astuti.
Diterima secara langsung oleh Kepala BBPP Ketindan, Sumardi Noor, kegiatan ini diapresiasi sebagai usaha untuk mewujudkan kemajuan produksi pertanian yang ramah lingkungan serta bisa meningkatkan kesejahteraan petani.
“Untuk itu diperlukan pemetaan potensi unggulan daerah, termasuk potensi komoditas lokal, sehingga akan berkontribusi terhadap peningkatan kesejahteraan petani,”kata Sumari Noor.
Kegiatan field trip ini bertujuan membekali peserta tentang pengenalan dan penanganan hama penyakit tembakau serta pembuatan pestisida nabati yang disampaikan oleh Widyaiswara BBPP Ketindan, Juniawan dan Dewi Melani. Selain teori, peserta juga bisa melaksanakan praktik secara langsung di laboratorium proteksi tanaman.(*)
Apa Reaksi Anda?