Wisudawan Disabilitas Berprestasi UB, Jadi Penyanyi Tradisional Hingga Terima Beasiswa di Jepang
Ada yang menarik dalam gelaran wisuda periode V Tahun Akademik 2023/2024 Universitas Brawijaya yang dilaksanakan Sabtu (25/11/2023), di Gedung Samantha Krida UB. ...
TIMESINDONESIA, MALANG – Ada yang menarik dalam gelaran wisuda periode V Tahun Akademik 2023/2024 Universitas Brawijaya yang dilaksanakan Sabtu (25/11/2023), di Gedung Samantha Krida UB. Dalam acara tersebut, ada beberapa mahasiswa disabilitas berprestasi yang dikukuhkan.
Ada dua wisudawan disabilitas yang menarik perhatian. Yang pertama yakni Oktaviani Dwi Nur Aini, S.Kom lulus dengan predikat sangat memuaskan dengan IPK 3.46. Wanita yang akrab disapa Via itu merupakan Tuna Daksa Tangan. Namun hal itu tak membuat dia patah arang dan minder. Via terus berusaha mengembangkan potensi dirinya, dan kini dia berhasil menjadi seorang penyanyi tradisional Banyuwangi.
"Saya terlahir ada keterbatasan tuna daksa tangan. Sewaktu kecil saya pernah beberapa kali di bully. Tapi didikan orang tua membuat mental saya kuat dan lebih percaya diri jika bertemu dengan orang lain," ucapnya.
Lulusan Prodi Ilmu Komputer Fakultas Ilmu Komputer (FILKOM) itu mengatakan darah seni yang mengalir di tubuhnya berasal dari kakeknya.
"Kakek penggiat seni Janger dan Jaranan. Dan dari saya kecil dididik secara mental agar percaya diri melalui lomba baca puisi, menari, dan menyanyi. Bahkan saya lebih cepet nyanyi dan nari dibandingkan membaca," katanya.
Karena ketrampilanya tersebut, Via mengaku jika saat ini sudah banyak permintaan untuk bernyanyi di beberapa acara. "Seneng rasanya bisa menghasilkan uang dari hoby menyanyi saya," katanya.
Selain berbakat di bidang seni, Via saat ini juga sedang menekuni dunia desain interface aplikasi. "Dunia yang saya tekuni saat ini semoga bisa meraih mimpi yang belum bisa saya capai. Jika ada kesempatan saya ingin mengambil kuliah Pascasarjana dan juga bekerja di BUMN," pungkasnya.
Selain Via, ada juga wisudawan yang merupakan disabilitas tuli, namun dia dengan prestasi yang membanggakan. Dia adalah Rieka Aprilia Hermansyah, lulusan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB).
Rieka saat ini mendapatkan beasiswa Duskin Leadership Training yang diselenggarakan oleh The Japanese Society for Rehabilitation of Persons with Disabilities sampai Juli 2024.
Rieka semasa kuliah hingga saat ini aktif mengadvokasi hak-hak Tuli di Indonesia, menjadi pengajar di berbagai sekolah, dan memimpin Akar Tuli (Aksi Arek Tuli) yang berbasis di Kota Malang.
Meskipun sudah menjadi alumni, Rieka masih terlibat aktif membantu mahasiswa difabel UB sebagai pemateri di berbagai kesempatan, seperti pelatihan guru Tuli pengajar bahasa isyarat.
“Melalui pelatihan tersebut, saya berharap dapat menambah pengetahuan tentang kepemimpinan. Selama ini, aku aktif di banyak organisasi, terutama organisasi Tuli,” isyarat Rieka yang diterjemahkan ke bahasa Indonesia verbal oleh volunteer di Subdirektorat Layanan Disabilitas Universitas Brawijaya. (*)
Apa Reaksi Anda?