Wanita Tewas di Lift Kualanamu, DPR RI: Ini Persoalan Serius
Komisi V DPR RI menyesalkan peristiwa tewasnya seorang wanita di lift Bandara Kualanamu, Sumatera Utara. Komisi DPR yang membidangi urusan perhubungan dan infrastruktur i ...
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Komisi V DPR RI menyesalkan peristiwa tewasnya seorang wanita di lift Bandara Kualanamu, Sumatera Utara. Komisi DPR yang membidangi urusan perhubungan dan infrastruktur itu meminta semua bandara memprioritaskan aspek keamanan.
"Kami menyesalkan kejadian yang menimpa warga di Sumatera Utara saat berada di Bandara Kualanamu. Ini menjadi pelajaran untuk semua bandara yang ada di Indonesia, bahwa keamanan harus menjadi prioritas," ungkap Ketua Komisi V DPR RI, Lasarus, Rabu (3/5/2023).
"Keamanan adalah prioritas untuk menjamin kenyamanan dan kepercayaan publik. Jangan abai terhadap aspek keamanan karena ini menyangkut masalah keselamatan," imbuhnya.
Seorang wanita bernama Asiah Shinta Dewi Hasibuan diketahui ditemukan tewas membusuk di kolong lift Bandara Kualana setelah hilang selama tiga hari. Dalam rekaman CCTV yang beredar, Asiah terlihat terjatuh saat pintu lift terbuka sebelum sampai di lantai yang tepat. Ketika keluar pintu lift, Asiah terperosok masuk ke celah pintu hingga ke kolong lift.
Komisi V DPR RI pun mendukung Kementerian Perhubungan (Kemenhub) yang mengambil langkah tegas terhadap pihak operator bandara terkait meninggalnya Asiah. Apalagi Asiah baru ditemukan tiga hari setelah dilaporkan pihak keluarga korban terjebak di lift.
"Kami juga mendukung proses penyelidikan yang dilakukan pihak Kepolisian. Bahwa apakah ada kelalain yang menyebabkan melayangnya nyawa seseorang. Ini persoalan serius yang harus dipertanggungjawabkan," tegas Lasarus.
Berdasarkan laporan Ombudsman Sumatera Utara, ada dugaan kelalaian perawatan sarana dan prasarana pelayanan Bandara Kualanamu. Dari hasil pemeriksaan, lift Bandara Kualana tempat Asiah terjatuh diketahui sering mengalami rusak dan macet. Selain itu juga ada kesalahan fungsi kontrol lift.
“Jangan main-main dengan infrastruktur dan perawatan fasilitas di Bandara. Keamanan di lingkungan bandara mempertaruhkan nyawa ribuan manusia,” ucap Lasarus.
Komisi V DPR juga menyebut keamanan di lingkungan bandara menentukan kenyamanan dan kepercayaan publik. Oleh karenanya, Lasarus meminta apabila ditemukan sedikit saja kendala teknis menyangkut pelayanan bandara, maka harus secepat mungkin diatasi.
"Apalagi bandara internasional yang bukan hanya melayani penerbangan domestik saja, tapi juga penerbangan luar negeri. Jangan sampai ada sedikit kelalaian menyebabkan nama Indonesia jatuh di mata dunia," sebutnya.
Lasarus pun meminta Kemenhub melakukan pengawasan ketat terhadap pihak operator bandara terkait keamanan seluruh fasilitas di bandara. Termasuk lift yang menjadi fasilitas dengan traffic tinggi oleh pengunjung.
"Bukan hanya di Bandara Kualanamu saja, tapi semua bandara yang ada di Indonesia. Kita tidak ingin kejadian serupa terulang kembali," ujar Lasarus.
Legislator dari Dapil Kalimantan Barat II itu menambahkan, pihak pengelola bandara perlu meningkatkan aspek keselamatan, keamanan, dan kenyamanan. Lasarus juga meminta dilakukannya peningkatan pengawasan terhadap pelayanan bandara.
"Lakukan evaluasi untuk mengetahui kesalahan yang ada sehingga bisa dilakukan perbaikan-perbaikan, terutama di Bandara Kualana karena sampai ada korban yang meninggal. Perbaiki juga pelayanan kepada masyarakat," paparnya.
Aspek pelayanan kepada masyarakat dinilai penting dalam bisnis jasa seperti di bandara. Komisi V DPR menyoroti keluhan keluarga Asiah yang merasa pihak Bandara Kualanamu tidak memberi bantuan maksimal saat korban dilaporkan terjebak dalam lift. Bahkan korban baru ditemukan setelah tiga sejak kejadian.
"Dalam pelayanan jasa, sikap kooperatif harus dijunjung tinggi apalagi ini masalah keselamatan. Berikan pelayanan terbaik kepada masyarakat sebagai pengguna jasa layanan," imbau Lasarus.
Komisi V DPR RI juga menyayangkan tidak adanya petugas yang memantau CCTV saat peristiwa terjadi. Menurut Lasarus, perlu ada perbaikan besar-besaran terhadap pengelolaan pelayanan di Bandara Kualanamu.
"Sebagai bentuk pengawasan, kami menuntut adanya perbaikan dalam pengelolaan pelayanan di Bandara Kualanamu. Kami juga ingin memastikan semua bandara di Indonesia dalam kondisi aman, nyaman, dan tidak abai terhadap unsur keselamatan pengunjung," pungkas Lasarus. (*)
Apa Reaksi Anda?