Upaya Kodim Situbondo Menyulap Jembatan Bambu Menjadi Jembatan Permanen

Babinsa Desa Campoan kerja sama membangun jembatan yang menghubungkan Desa Sampoan, Kecamatan Mblandingan, Kabupaten Situbondo dengan Desa Wonoboyo, Kecamatan Klabang, Ka ...

Oktober 26, 2023 - 20:00
Upaya Kodim Situbondo Menyulap Jembatan Bambu Menjadi Jembatan Permanen

TIMESINDONESIA, SITUBONDO – Cahaya kemerah-merahan di langit Dusun, Nangkaan, Situbondo mulai tampak. Sementara matahari masih malu-malu menyapa. Namun, Sertu Dominggus Misa tampak sibuk mempersiapkan diri.

Babinsa Desa Campoan itu mengajak masyarakat untuk berbondong-bondong menuju ke tempat pembangunan jembatan yang menghubungkan Dusun Nangkaan, Desa Sampoan, Kecamatan Mblandingan, Kabupaten Situbondo dan Desa Wonoboyo, Kecamatan Klabang, Kabupaten Bondowoso.

Sertu Dominggus atau akrab disapa Babinsa Domi tidak sendiri, Ia ditemani babinsa lainnya yang bertugas di Koramil 0823/13 Mlandingan.

Babinsa-Campoan-2.jpg

Setelah semuanya sudah berkumpul di lokasi pembangunan jembatan. Babinsa Domi turun langsung bersama warga mengambil sekop lalu mencampur semen dan pasir sebagai material untuk mengecor pembangunan jembatan.

“Hari ini kami mulai mengecor lantai jembatan. Kami sangat terbantu dengan antusiasme warga yang ikut serta dalam gotong-royong,” ujar Babinsa Domi, Kamis (26/10/2023).

Domi bercerita, pembangunan jembatan ini berawal dari inisiatif Dandim 0823 Situbondo yang memerintahkan mereka untuk membangun jembatan secara swadaya.

Keinginan Dandim membangun jembatan tersebut muncul setelah Dandim mendengarkan laporan dari Babinsa Domi dan Danramil setempat seperti apa kondisi infrastruktur di desa tersebut. Lalu, Dandim pun turun langsung melihat kondisi jembatannya yang sangat sulit untuk dilintasi masyarakat karena jembatannya hanya terbuat dari bambu yang luasnya hanya 1 meter.

Sementara jembatan tersebut menjadi satu-satunya penghubung masyarakat dari Desa Wonoboyo, Bondowoso untuk menjual hasil bumi ke Desa Campoan Situbondo demikian pula sebaliknya. 

Yang lebih miris lagi, jembatan ini sudah pernah memakan korban. Satu orang meninggal dunia akibat jatuh dari jembatan tersebut. 

Dandim Situbondo, Letkol Inf Bayu Anjas Asmoro mengatakan, semenjak pertama kali dirinya bertugas di Situbondo. Dirinya langsung mengunjungi wilayah tugasnya hingga ke pelosok-pelosok salah satunya di Dusun Nangkaan ini.

Babinsa-Campoan-3.jpg

“Saya mengunjungi wilayah kerja saya dan mengumpulkan informasi serta mendengarkan langsung keluhan-keluhan masyarakat. Sehingga saya bisa menyimpulkan apa yang dibutuhkan masyarakat disini,” kata Dandim.

Saat berkunjung ke Desa Campoan, sambung Dandim, Ia merasa prihatin melihat warga masyarakat yang berprofesi sebagai petani. Mereka memiliki hasil bumi yang banyak dari atas, tapi mereka kesulitan mengangkut hasil kebun itu karena kondisi jembatannya yang tidak layak untuk dilintasi.

Melihat kondisi itu, saya berdiskusi dengan staf dan Koramil 0823/13 untuk membangun jembatan remanen dari bambu berubah menjadi jembatan kokoh dengan swadaya tanpa anggaran berarti,” jelas Anjas.

Sebelum membangun jembatan tersebut, melalui komunikasi sosial yang terjalin dengan UPT PLN, pada tahun 2022, Dandim mulai mengumpulkan tiang listrik. Kemudian Dandim memanggil babinsa, dan menanyakan apakah mereka siap untuk membantu.

Tiba pada pertengahan tahun 2023, lanjut Dandim, Babinsa mulai melaksanakan perintah dari Dandim dibantu oleh Danramil untuk mewujudkan jembatan kokoh tersebut.

Hari ini, Kamis, 26 Oktober 2023 pengecoran jembatan telah dimulai. Warga disekitar terlihat cukup antusias bergotong royong membangun jembatan secara swadaya.

Selain dibantu PT PLN, pembangunan jembatan itu juga dibantu oleh PT Nim, PG dan Teknisi dari Jasalindo yang membantu mengerjakan pengecoran Jembatan.

“Sebelum dilaksanakannya kegiatan pengecoran jembatan ini tentunya melalui beberapa tahapan kegiatan seperti koordinasi awal dan perencanaan, pengumpulan berbagai bahan, rangkaian kegiatan pengelasan besi, mengatur rangka jembatan hingga terlaksananya pengecoran jembatan,” jelas Dandim.

Semula, jembatan ini terbuat dari papan bambu dan kayu yang mudah lapuk dan tidak begitu lebar, hanya bisa dilalui oleh motor sehingga akan membahayakan warga yang melintas. 

Kini dengan dilaksanakannya pembuatan jembatan permanen yang berukuran 3 X 8 meter mulai dilaksanakan pengecoran yang dikerjakan bersama sama warga sekitar dan pihak-pihak terkait yang membantu.

Sertu Domi mengatakan, kegiatan kerja Bakti pengecoran jembatan ini merupakan wujud terjalinnya hubungan kerja sama yang baik dan kemanunggalan antara TNI dengan Rakyat.

Dandim berharap dengan dibangunnya jembatan ini semoga manfaatnya bisa langsung di rasakan warga Desa Campoan sebagai kelancaran transportasi dan menunjang perekonomian warga yang berpengaruh pada meningkatnya taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat setempat.

Kepala Desa Campoan Nur Arifah, menyampaikan terima kasih kepada Babinsa yang sudah memfasilitasi pembuatan jembatan ini demi kelancaran transportasi warga.

Ia juga berterimakasih kepada seluruh perangkat desa dan warga masyarakat setempat yang telah membantu terlaksananya pembuatan jembatan ini dengan baik.

“Harapan kami jika jembatan ini selesai dan bisa digunakan agar dirawat dengan baik, karena merawat itu lebih sulit dari pada membangun,” ujarnya.

Dengan adanya pembangunan jembatan permanen ini, diharapkan akses transportasi menjadi lebih lancar bagi masyarakat Desa Campoan. Selain itu, perekonomian masyarakat juga diharapkan akan meningkat, sehingga dapat menciptakan sejuta manfaat bagi warga Situbondo.

Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Farid Makruf mengapresiasi inisiatif dan kerja keras Babinsa Campoan beserta seluruh masyarakat serta jajaran Kodim 0823 Situbondo yang terlibat dalam pembangunan jembatan tersebut. Upaya untuk membangun jembatan yang lebih kokoh dan permanen merupakan langkah yang sangat positif dalam meningkatkan konektivitas dan kesejahteraan masyarakat setempat.

“Kami juga menghargai peran Dandim 0823 Situbondo yang telah memperhatikan kondisi infrastruktur di desa tersebut dan mengambil tindakan untuk memperbaiki jembatan yang sudah mengakibatkan kesulitan dan bahkan membahayakan masyarakat sekitar,” ungkap Pangdam.

Pembangunan jembatan secara swadaya ini menunjukkan kolaborasi yang erat antara TNI dengan rakyat. Kerja sama yang baik antara Babinsa, staf, dan warga masyarakat setempat menjadi kunci kesuksesan dalam pembangunan jembatan ini.

“Saya berharap jembatan yang telah dibangun akan dirawat dengan baik oleh masyarakat setempat. Merawat infrastruktur memang merupakan tantangan yang tidak mudah, namun hal tersebut sangat penting untuk memastikan manfaat jangka panjang dari pembangunan ini,” harapnya.

Dengan adanya jembatan permanen ini, diharapkan akses transportasi menuju Desa Campoan akan menjadi lebih lancar, yang pada gilirannya akan berdampak positif pada perekonomian dan tingkat kehidupan masyarakat setempat. 

“Saya berharap pembangunan ini dapat memberikan sejuta manfaat bagi warga Situbondo dan menjadi contoh inspiratif bagi desa-desa lain di Indonesia. Terima kasih kepada semua pihak yang telah terlibat dalam pembangunan jembatan ini,” pungkasnya. (*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow