UNJ Kukuhkan 1 Guru Besar FIK dan 3 Guru Besar FT

Universitas Negeri Jakarta (UNJ) kembali kukuhkan 4 guru besar tetap. Adapun keempat guru besar yang dikukuhkan berasal dari Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) sebanyak 1 guru besar dan 3 guru besar dari…

November 22, 2023 - 15:00
UNJ Kukuhkan 1 Guru Besar FIK dan 3 Guru Besar FT

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Universitas Negeri Jakarta (UNJ) kembali kukuhkan 4 guru besar tetap. Adapun keempat guru besar yang dikukuhkan berasal dari Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) sebanyak 1 guru besar dan 3 guru besar dari Fakultas Teknik (FT). Turut hadir dalam kesempatan ini, Prof. Komarudin selaku Rektor UNJ, Prof. Hafid Abbas selaku Ketua Senat UNJ, para wakil rektor, sekretaris senat, para ketua lembaga, para dekan dan direktur pascasarjana, para kepala biro, badan kepala satuan dan pimpinan unit kerja, para pejabat lainnya di lingkungan UNJ dan para keluarga kolega, guru dan mitra guru besar yang dikukuhkan.

Sidang terbuka pengukuhan guru besar tetap yang diadakan pada hari Rabu 22 November 2023 bertempat di Aula Latief Gedung Dewi Sartika Lantai 2. Pada acara pengukuhan ini dikukuhkan Prof. Dr. Nofi Marlina Siregar, S.Pd., M.Pd sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Pendidikan Olahraga Usia Dini, Prof. Dr. Soeprijanto, M.Pd sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Evaluasi Pembelajaran Teknik, Prof. Dr. Neneng Siti Silfi Ambarwati, S.Si., Apt., M.Si sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Komestika Bahan Alam, dan Prof. Dr. Efri Sandi, S.Pd., M.T sebagai Guru Besar Bidang Ilmu Antena dan Propagasi Gelombang.

Pada kesempatan ini, Prof. Komarudin selaku Rektor UNJ yang membuka dan memimpin sidang pengukuhan guru besar mengatakan bahwa pengukuhan keempat Guru Besar UNJ hari ini, menghadirkan satu orang Guru Besar dari Fakultas Ilmu Keolahragaan dan tiga orang dari Fakultas Teknik serta merupakan rangkaian prosesi pengukuhan yang kelima dari 22 orang Guru Besar yang dikukuhkan pada gelaran tahap 2 ini. Dengan dikukuhkannya keempat guru besar hari ini, UNJ bertekad untuk terus meningkatkan keunggulan dan menghadirkan inovasi yang berkelanjutan, khususnya pada bidang pendidikan olahraga anak usia dini, evaluasi pembelajaran teknik, kosmetika bahan alam serta antena dan propaganda gelombang, ungkap Prof. Komarudin.

Lanjut Prof. Komarudin menjelaskan bahwa bagi UNJ keempat bidang ilmu para guru besar yang dikukuhkan hari ini sangatlah baru, unik, dan memberikan ruang bagi para dosen-dosen lainnya untuk menghadirkan kebaruan bidang ilmu atau kajian yang dihasilkan. Adapun orasi keempat guru besar yang dikukuhkan hari ini, yaitu:

Pada orasi ilmiah pertama disampaikan oleh Prof. Dr. Nofi Marlina Siregar, S.Pd., M.Pd yang berjudul “Peta Jalan Pendidikan Olahraga Usia Dini Menuju Generasi Emas Indonesia 2045”. Prof. Nofi menyatakan, peta jalan pendidikan olahraga anak usia dini merupakan suatu potret di mana akan digambarkan banyaknya komponen terlibat dan perlunya memperhatikan anak agar dapat berpartisipasi dalam berbagai kegiatan olahraga, agar anak tumbuh dan berkembang menjadi generasi emas Indonesia. 

Selanjutnya, Prof. Nofi menyatakan pada jalur formal untuk mendukung peta jalan ini maka diperlukan Program Studi yang berkontribusi pada pembangunan olahraga anak usia dini. Melalui jalur formal ini, kompetensi pendidik secara komprehensif dipersiapkan untuk dapat secara profesional bekerja pada jalur Pendidikan olahraga anak usia dini. Selain itu, pada jalur non formal perlu adanya Sekolah Gerak. Keberadaan, Sekolah Gerak sebagai sarana masyarakat memperoleh pendidikan gerak melalui program yang berkualitas.

pengukuhan-guru-besar.jpg

Kemudian pada orasi kedua disampaikan oleh Prof. Soeprijanto yang mengangkat judul “Tantangan Evaluasi Pembelajaran Teknologi di Era Revolusi Industri 4.0 dan Masyarakat 5.0 dalam Perspektif Global Pendidikan Vokasi”. Menurut Prof. Soeprijanto, isu penting yang menyita perhatian dan menjadi tantangan para akademisi, peneliti, dan praktisi pendidikan khususnya bagi para ahli evaluasi pembelajaran teknik/teknologi adalah Revolusi Industri 4.0 dan masyarakat 5.0. 

Beberapa tantangan evaluasi pembelajaran teknik era Revolusi Industri 4.0 dan Masyarakat 5.0 adalah: 1). Asesmen penalaran tingkat tinggi; 2). Asesmen kinerja; 3). Penggunaan asesmen autentik; 4). Pengembangan instrumen, pemilihan taksonomi kompetensi; 5). Pengembangan instrumen; dan 6). Pemilihan dan pemanfaatan aplikasi pengukuran.

Berikutnya menurut Prof. Suprijanto dalam menghadapi tantangan tersebut, diperlukan inovasi model pembelajaran teknik dengan mengetengahkan: 1) Model pembelajaran berbasis masalah (PBL) dan Model Pembelajaran berbasis Projek (PJBL); 2). Taksonomi terpadu; 3). Perubahan paradigma dari assessment of learning menjadi assessment for learning dan assessment as learning; dan 4). Pembinaan vokasi.

Lalu orasi ilmiah ketiga disampaikan oleh Prof. Dr. Neneng yang menyampaikan orasi ilmiah dengan judul “Pengembangan Komestika Bahan Alam dari Tanaman Suku Clusiaceae”. Prof. Neneng menjelaskan bahwa kosmetika bahan alam merupakan bidang yang terus berkembang dan berubah seiring dengan perubahan tren konsumen dan kebutuhan akan produk yang lebih ramah lingkungan.

Menurutnya, kosmetika bahan alam adalah pilihan yang menarik dan bijaksana untuk merawat kecantikan kita dengan cara yang lebih alami dan berkelanjutan serta menjaga kesehatan kulit dan lingkungan. 

Sebagai guru besar dalam Bidang Ilmu Kosmetika Bahan Alam, Prof. Neneng berkomitmen untuk terus berkontribusi pada penelitian dan pengembangan produk kosmetika yang lebih baik, aman, dan berkelanjutan serta berharap dapat memberikan kontribusi positif dalam menjaga kecantikan alam dan memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin sadar akan lingkungan.

Terakhir, orasi disampaikan Prof. Efri Sandi yang mengetengahkan judul “Kontribusi dan Tantangan Riset Antena untuk Teknologi Jaringan Telekomunikasi Masa Depan”. Prof. Efri menjelaskan bahwa ilmu antena dan propagasi gelombang masih sangat relevan untuk terus dikembangkan dalam menjawab berbagai perkembangan teknologi telekomunikasi masa depan.

Menurut Prof. Efri, perkembangan teknologi telekomunikasi masa depan yang harus didukung pengembangan teknologi antena yaitu: 1). Riset antena 6G and beyond; 2). Riset antena untuk millimeter/THz sensor untuk aplikasi teknologi otomotif otonom, AI machine, teknologi kesehatan/advance healthcare dan Internet of Everything (IoE); 3). Riset antena satelit dan antena komunikasi luar angkasa; 4). Riset untuk pengembangan struktur dan geometris antena sesuai perkembangan divais teknologi wireless dan material dielektrik antena.

Karena pentingnya ilmu antena dan propaganda gelombang, menurut Prof. Efri peningkatan kualitas pembelajaran ilmu antena dan propagasi gelombang harus terus ditingkatkan sehingga dapat menghasilkan sumber daya berkualitas yang akan menjadi praktisi dan peneliti bidang telekomunikasi di masa depan.

“Itulah sumbangsih keilmuan keempat Guru Besar dari Fakultas Ilmu Keolahragaan dan Fakultas Teknik yang dikukuhkan hari ini. atas kontribusi keilmuan dan pencapaian jabatan akademik tertinggi dalam dunia pendidikan. Atas segala pencapaian yang telah kita raih saat ini, Semoga Allah Swt meridhoi serta semakin memantapkan tekad kita untuk mewakafkan waktu, pikiran, dan tenaga dalam membangun UNJ menuju kampus bereputasi di dunia. Aamiin,” tutup Prof. Komarudin dalam sambutannya.

Sementara itu Prof. Hafid Abbas selaku Ketua Senat UNJ turut memberikan apresiasi kepada guru besar tetap yang baru saja dilantik, selamat atas gelar jabatan akademik tertinggi. Akhirnya kita patut syukuri atas segala reputasi yang dicapai UNJ dan kita sama-sama menyaksikan 4 guru besar yang tergolong langka. Semoga dapat terus berkontribusi bagi negara khususnya bagi UNJ untuk menjadi World Class Unviersity, ungkap Prof. Hafid Abbas.

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow