Tradisi Tebu Pengantin, Ritual Petani Tebu di Majalengka Saat Sambut Musim Panen
Setiap menjelang musim panen di masa giling perdana, petani tebu di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat menggelar ritual prosesi tata cara menebang tebu. ... ... ...
TIMESINDONESIA, MAJALENGKA – Setiap menjelang musim panen di masa giling perdana, petani tebu di Kabupaten Majalengka, Jawa Barat menggelar ritual prosesi tata cara menebang tebu. Tradisi ini dikenal dengan sebutan tebu pengantin.
Secara simbolis, penebangan tebu dilakukan oleh kepala desa atau perwakilan dari pabrik gula, serta petugas dari Dinas Pertanian Majalengka. Lalu tebu yang sudah ditebang ini diarak menuju kantor Bumdes dan nantinya dikumpulkan sebagi tebu pertama yang akan digiling.
Menurut Ketua Bumdes Sumber Kulon, Rawi menjelaskan bahwa tebang tebu pengantin ini sudah menjadi tradisi turun temurun yang selalu dilestarikan oleh warga Desa Sumber Kulon.
Setiap menyambut panen raya tebu, kata dia, setiap kelompok petani tebu harus mengumpulkan tebu pengantin yang kemudian akan digiling perdana pada musim giling.
"Tradisi ini sudah menjadi tradisi adat budaya warga Desa Sumber Kulon dan petani tebu di Kecamatan Jatitujuh yang selalu digelar setiap tahun," ujar Rawi yang juga merupakan ketua kelompok petani tebu kemitraan Pabrik Gula Jatitujuh ini, Senin (29/5/2023).
Kepala Desa Sumber Kulon, Kibagus Wardilah menambahkan, selain menggelar ritual tebu pengantin, sambungnya, para petani tebu yang tergabung dalam petani tebu kemitraan Pabrik Gula Jatitujuh ini berdoa bersama dan makan bersama, agar di masa panen tebu mendapatkan hasil yang melimpah.
"Makna yang terkandung dalam tradisi tebang tebu pengantin ini diharapkan agar para petani tebu mendapat keberkahan, sehingga hasil panen tebunya melimpah," jelasnya.
Kibagus menyebut, sedikitnya ada 199 petani tebu di daerahnya itu yang telah tergabung dalam kemitraan Pabrik Gula Jatitujuh dan menggarap lahan seluas 3.000 hektar lahan tebu.
Sementara itu, General Manager Pabrik Gula Jatitujuh, Wisri Mostofa mengatakan, bahwa untuk masa giling tahun ini ditargetkan bisa mencapai sekitar 425.000 ton gula dengan rendemen tebu.
"Rata-rata sekitar 7,5 dengan jumlah areal tebu sebanyak 7.500 hektar dengan masa giling sekitar 148 hari dari bulan Juni hingga bulan Oktober 2023 dengan jumlah total petani tebu sebanyak 4.000 petani tebu," ungkap Wisri di sela dirinya menyaksikan ritual tradisi tebu pengantin di Jatitujuh, Kabupaten Majalengka. (*)
Apa Reaksi Anda?