Tanggulangi Permasalahan Stunting Di Banyuwangi Dengan Paket Gemarikan

Pemerintah (Pemkab) Kabupaten Banyuwangi melalui Dinas Perikanan (Disperikan) menaruh atensi pada upaya penanggulangan kenaikan angka Stunting dengan cara menyediakan pak ...

Juli 26, 2023 - 21:10
Tanggulangi Permasalahan Stunting Di Banyuwangi Dengan Paket Gemarikan

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Pemerintah (Pemkab) Kabupaten Banyuwangi melalui Dinas Perikanan (Disperikan) menaruh atensi pada upaya penanggulangan kenaikan angka Stunting dengan cara menyediakan paket Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan).

Paket Gemarikan adalah bantuan paket berupa makanan berbahan baku ikan, mulai dari ikan segar dan aneka olahan ikan diantaranya seperti abon ikan, keripik kulit ikan, produk ikan kaleng dan produk ikan lain hasil dari UMKM hingga Kelompok Usaha Bersama (KUB) olahan ikan di Bnayuwangi, untuk keluarga Stunting termasuk ibu hamil.

 “akan diberikan saat festival, rencananya saat perayaan petik laut di Kecamatan Muncar dan Festival dalam waktu dekat ini yakni Fish Market Festival di Kampung Mandar,” Papar Pengawas Perikanan Disperikan Banyuwangi, Edy Widiantoro, Rabu (26/7/2023).

Selanjutnya Edy, menjelaskan dengan gencarnya kampanye Gemarikan akan bisa membantu menanggulangi masalah Stunting, terlebih dengan peningkatan Angka Konsumsi Ikan (AKI) membuat masyarakat sadar akan pentingnya konsumsi ikan.

“tahun lalu ada 1500 Kader PKK Dasawisma, dan tahun ini ada 2500 sasaran sosialisasi Kampanye Gemarikan, dengan harapan ilmu yang mereka dapat ditularkan di lingkungannya,” tandasnya.

Edy, menjelaskan, untuk saat ini, Banyuwangi menduduki peringkat kedua di Jawa Timur dengan jumlah AKI tertinggi. Pada tahun lalu di 2021, jumlah AKI di Banyuwangi sebesar 61,52 Kilogram/kapita/tahun dan berada diperingkat ketiga di Jawa Timur hingga menyabet penghargaan dari provinsi, pada acara Forum Peningkatan Konsumsi Ikan Jawa Timur (Forikan Jawa Timur). Pencapaian ini bisa didapat karena progres kenaikan AKI yang bagus, dari yang sebelumnya yaitu hanya 36,63 Kilogram/kapita/tahun di 2020.

“dan meningkat pada tahun 2022 menjadi 66,57 Kilogram/kapita/tahun. Dan diupayakan tetap meningkat setiap tahunya,” ucap, Edy.

Lebih detail Edy, Untuk menghitung AKI diperlukan tiga aspek yang harus terpenuhi. Yang pertama AKI ‘A’, yang berasal dari data jumlah konsumsi ikan di lingkup rumah tangga. Data tersebut diambil oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Kedua AKI ‘B’, yang meliputi data jumlah konsumsi ikan dari hotel, restoran, rumah makan, rumah sakit, pesantren, dan sentra kuliner. Terakhir AKI ‘C’, yakni data jumlah produksi dan budidaya konsumsi ikan dalam Unit Pengolahan Ikan (UPI).

“kenaikan AKI di Banyuwangi saat ini didominasi oleh data dari AKI ‘B’, sedangkan AKI ‘C’ naik kurang begitu signifikan,” jelanya.

Dengan adanya kampanye Gemarikan beserta bantuan paket olahan ikan, peningkatan AKI di Banyuwangi dapat menanggulangi Stunting. (*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow