Sauqi Mubarok, Terapis Bekam Ahli Kiropraksi dan Guru Honorer
Sauqi Mubarok, seorang praktisi bekam dan pijat Kiropraksi, menggabungkan tradisi pengobatan dengan ilmu medis untuk membantu pasien mengatasi berbagai masalah kesehatan. ...
TIMESINDONESIA, MAGELANG – Pengobatan alternatif tetap menjadi pilihan yang tak tergantikan meskipun kemajuan ilmu kedokteran terus berkembang. Salah satu metode yang telah ada sejak ribuan tahun lalu dan masih bertahan hingga kini adalah bekam.
Bekam merupakan terapi tradisional yang dilakukan dengan menggunakan cangkir atau mangkuk kecil untuk menarik kulit dan mengeluarkan darah kotor atau racun dari dalam tubuh. Sauqi Mubarok, seorang praktisi bekam dan ahli pijat Kiropraksi, menjelaskan manfaat dari bekam.
"Ada banyak manfaat dari bekam, seperti meningkatkan aliran darah ke kulit, menurunkan risiko asam urat, mengatasi gangguan pencernaan, dan mengeluarkan darah kotor," ungkap Sauqi kepada Times Indonesia di rumahnya di Kabupaten Magelang.
Sauqi, yang juga seorang guru honorer agama Islam di Sekolah Dasar, tidak hanya melayani pasien di rumahnya, tetapi juga menerima panggilan untuk melakukan bekam dan pijat Kiropraksi.
"Dengan mengamalkan hadits Nabi tentang pentingnya silaturahmi, saya juga melayani panggilan," kata Sauqi.
Berbekal ilmu yang ia dapatkan dari belajar langsung dengan beberapa ahli terapis, Sauqi mampu melayani hingga dua pasien dalam sehari. Namun, karena kesibukannya sebagai guru, ia hanya dapat melayani di sela-sela waktu luangnya.
Perjalanan Sauqi dalam mempelajari bekam dan pijat Kiropraksi dimulai dari pengalamannya sebagai atlet pencak silat yang sering mengalami cedera. Untuk mengatasi cederanya, Sauqi sering melakukan pijat dan bekam. Melalui pengalaman tersebut, ia kemudian memutuskan untuk mempelajari lebih dalam kedua bidang tersebut.
"Dengan belajar dari beberapa ahli di Magelang, Yogyakarta, dan Semarang, saya memperoleh pengetahuan tentang bekam dan pijat Kiropraksi," jelas Sauqi.
Proses bekam dan pijat Kiropraksi yang dilakukan oleh Sauqi memakan waktu sekitar satu setengah jam. Mulai dari pijatan tradisional hingga proses bekam, semua dilakukan dengan penuh perhatian untuk memastikan hasil yang maksimal.
Dengan keahliannya, beberapa tokoh terkemuka pernah memanfaatkan jasanya, termasuk master bambu petuk Paul Hendrawan, jendral Luqmanul Hakim, dr. Arif Wisnu, dan Profesor Ulul Azam dari ALC.
Untuk tarifnya, Sauqi memasang harga antara 150 hingga 200 ribu rupiah, tergantung pada jarak dan jenis layanan yang diberikan. Bagi warga sekitar, ia tidak mematok tarif tetap, melainkan mengikuti kemampuan masing-masing individu. (*)
Apa Reaksi Anda?