Saling Berkaitan, Ini Kata Rektor UIN KHAS Jember Tentang Pemuda dan Nasionalisme
Pemuda yang erat kaitannya dengan Nasionalisme kini ramai dibicarakan. Wawasan dan wacana kebangsaan milenial harus terus digaungkan agar para pemuda memiliki prespektif dalam menanggapi isu-isu kebangsaan.
TIMESINDONESIA, JEMBER – Pemuda yang erat kaitannya dengan Nasionalisme kini ramai dibicarakan. Wawasan dan wacana kebangsaan milenial harus terus digaungkan agar para pemuda memiliki prespektif dalam menanggapi isu-isu kebangsaan.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Prof Hepni, Rektor Universitas Islam Kiai Haji Achmad Siddiq (UIN KHAS) Jember usai gelaran Dialog Kebangsaan di Gedung Kuliah Terpadu (GKT), Minggu (3/12/2023).
Bertajuk 'Anak Muda, Kesalehan dan Nasionalisme' Rektor UIN KHAS Jember ingin mengajak para Generasi Z (Gen Z) untuk bagaimana menyikapi isu-isu kebangsaan yang sedang berkembang melalui prespektif Gen Z.
"Sudah saatnya Gen Z ini memainkan peran yang lebih menggigit dalam konstelasi Nasional pada posisinya masing-masing," ungkapnya saat ditemui TIMES Indonesia.
Prof Hepni menambahkan, sejarah juga telah mencatat tentang betapa besar peran pemuda dalam membangun negeri ini. "Sehingga, bicara kebangsaan tidak boleh lepas dari sesuatu yang mengitarinya," tambahnya.
Nilai-nilai humanistik, sosial, multikultural dan lain sebagainya merupakan salah satu pedoman yang harus dipegang teguh oleh Gen Z dalam menyikapi isu kebangsaan.
"Semakin banyak pemuda yang berperan mengelola bangsa ini, saya optimis bangsa ini akan mencapai kejayaan yang didapatkan," ujarnya optimis.
Rektor UIN KHAS Jember juga membagikan tiga hal agar generasi muda lebih survive untuk berkontribusi bagi negara, yakni menjadi ahli pada bidang tertentu, menguasai bahasa asing, dan cermat dalam melakukan research atau penelitian.
"Syubbanul Yaum Rijalul Ghad, pemuda hari ini adalah pemimpin masa depan," pungkas Prof. Hepni.
Sebagai informasi, Dialog Kebangsaan ini menghadirkan tiga narasumber yang usianya masih cukup muda, serta memiliki latar belakang yang inspiratif, yaitu Ach. Ghufron Sirodj selaku Sekretaris Pribadi Ketua Umum PBNU, Dr. Ahmad Taufiq sebagai Dosen Universitas Jember, dan terakhir Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Alumni dan Kerjasama UIN KHAS Jember, Prof. Dr. Khusna Amal. (*)
Apa Reaksi Anda?