Program “Pecel Tempe Mendoan” Permudah Pengurusan Aminduk di Desa Senggreng
Desa Senggreng, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang menggalakkan program inovatif dan kreatif yang bergerak di bidang pelayanan administrasi kependudukan yang diberi ...
TIMESINDONESIA, MALANG – Desa Senggreng, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang menggalakkan program inovatif dan kreatif yang bergerak di bidang pelayanan administrasi kependudukan yang diberi judul Pecel Tempe Mendoan (Pelayanan Cepat Tanpa Meninggalkan Kerjoan). Program pelayanan tersebut bersifat jemput bola dengan membuka stand di tempat-tempat tertentu seperti sekolah atau berkeliling ke rumah warga setiap hari Jumat.
Pada hari Jumat, 23 Juni 2023 pemerintah Desa Senggreng menggandeng mahasiswa KKN Universitas Negeri Malang untuk bersama-sama melaksanakan program Pecel Tempe Mendoan di TK Dharma Wanita Persatuan 01.
“Hari ini kita berfokus melayani pembuatan dan perubahan data KIA, prosedurnya cukup mengisi formulir yang sudah diberikan dan mengumpulkan berkas yang menjadi persyaratan,” tutur Rizqi, salah satu perangkat Desa Senggreng.
Salah satu guru di TK Dharma Wanita Persatuan 01 mengungkapkan, adanya program Pecel Tempe Mendoan yang bersifat jemput bola ke titik-titik tertentu sangat memudahkan warga dan lebih efisien perihal waktu. Menurutnya, layanan kepengurusan KIA dengan mendatangi TK tersebut sangat membantu sebab cepat, tanpa biaya dan tidak perlu mengantri terlalu lama. Selain itu, wali murid yang hari ini belum membawa berkas bisa menyusulkan keesokan harinya dan akan diambil lagi oleh petugas Pecel Tempe Mendoan.
Pendataan Pembuatan KIA untuk Siswa-Siswi TK Dharma Wanita Persatuan 01 Desa Senggreng (FOTO: Dokumentasi Mahasiswa KKN UM Desa Senggreng 2023)
Program ini tentunya menginspirasi mahasiswa KKN UM. "Sesuai dengan namanya, program ini tergolong cepat dan tidak membuat warga meninggalkan pekerjaan hanya untuk mengurus administrasi kependudukan, termasuk KIA. Awalnya saya tidak pernah terpikirkan mengenai prosedur program ini dan setelah mengetahuinya saya menjadi terinspirasi serta berpikiran untuk mengembangkan program semacamnya di wilayah lain yang membutuhkan nantinya,” ujar Silvia, salah satu mahasiswa KKN UM.
Austin, mahasiswa KKN UM lainya mengatakan, program yang bersifat memudahkan dan sangat membantu masyarakat tentunya harus dipertahankan dan dikembangkan di daerah lain. Terlebih lagi, persoalan pelayanan adminduk seringkali menuai konflik di masyarakat sebab prosesnya yang memakan waktu lama dan menyulitkan warga.
"Semoga pembelajaran yang kami terima saat KKN di Desa Senggreng ini mampu memberikan manfaat dan dampak positif bagi masyarakat di daerah lain, terlebih di daerah kami masing-masing,” tambah Austin.
Program kreatif dan inspiratif ini sudah terlaksana hampir 1 tahun, berkat pemikiran inovatif pemerintah desa setempat dan konsistensi pelaksanaannya, Desa Senggreng menjadi percontohan pelayanan adminduk di Kabupaten Malang.
“Alhamdulillah program ini dapat diterima dengan baik oleh masyarakat dan mendapat apresiasi dari pemerintah kabupaten serta provinsi. Dulu pernah diapresiasi mendapat hadiah sepeda motor oleh Pak Bupati, keseluruhan yang menilai tentu juga mengapresiasi kinerja serta SOP program ini,” tutur Kusmiarini, salah satu perangkat Desa Senggreng yang bertugas. (*)
Apa Reaksi Anda?