Program JKN, Pemutus Kekhawatiran Terkena Diabetes di Usia Senja

Manfaat pogram Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) telah banyak dirasakan oleh masyarakat. Salah satunya Yahya Sumartono (62)

April 1, 2023 - 18:40
Program JKN, Pemutus Kekhawatiran Terkena Diabetes di Usia Senja

TIMESINDONESIA, JEMBER – Manfaat pogram Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) telah banyak dirasakan oleh masyarakat. Salah satunya Yahya Sumartono (62), peserta segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) kelas 1 yang sedang menjalani perawatan diabetes rutin dengan memanfaatkan Program JKN.

“Sebelum pensiun saya bekerja di perusahaan swasta di Jember. Kalau saat bekerja kan sudah dipotong gaji langsung dari kantor untuk iuran JKN saya dan keluarga tertanggung. Setelah saya pensiun, diberitahu oleh HRD bahwa jika ingin melanjutkan kepesertaan JKN maka pendaftarannya dilakukan secara mandiri. Maka dari itu saya saat ini sudah terdaftar di segmen PBPU kelas 1,” cerita Yahya.

Yahya juga menjelaskan bahwa sejak pensiun di tahun 2018, ia merasa bersyukur atas kehadiran Program JKN. Sehingga ia memutuskan untuk langsung mendaftarkan ulang sebagai segmen PBPU agar tetap terjamin untuk pelayanan kesehatannya kelak.

“Sejak pensiun lima tahun lalu, saya memutuskan untuk langsung meneruskan kepesertaan ini meskipun bayar sendiri. Apalagi di umur saya dan istri yang sudah tidak muda, dan pasti membutuhkan pelayanan kesehatan kelak,” sambungnya.

Ia menambahkan bahwa pilihannya membayar iuran kelas 1 setiap bulannya merupakan kesadaran dalam mendukung Program JKN. Dimana salah satu asas Program JKN adalah gotong royong.

“Saya dan istri menyadari bahwa kepesertaan JKN ini beragam. Mulai dari yang mampu hingga tidak mampu. Mulai yang membayar sendiri seperti saya, dipotong gaji dari instansi, ataupun yang ditanggung oleh pemerintah pusat dan daerah. Bagi mereka yang mampu bisa dengan bebas memilih iuran kelas berapapun. Apalagi sehat dan tidak pernah menggunakannya, tentu disinilah letak gotong royongnya. Maka dari itu saya dan istri berkomitmen, meskipun kami tidak berpenghasilan rutin seperti saat masih bekerja, tapi kami merasa memiliki tanggung jawab untuk menyukseskan program ini,” cerita Yahya.

Saat ini, Yahya rutin memeriksakan penyakit diabetesnya ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) terdaftar yaitu, Klinik Pratama Rolas Medika Jember. 

“Saya mengidap penyakit diabetes ini cukup lama, tepatnya kapan saya didiagnosa mengidap diabetes itu kapan. Tapi yang pasti sejak saya didiagnosa Diabetes saya rutin memeriksakan diri. Saya setiap bulan wajib kontrol ke klinik dan mendapat obat rutin satu bulan 2 kali. Alhamdulillah ditanggung oleh Program JKN, jadi saya tidak perlu memikirkan lagi biayanya,” jelas Yahya.

Yahya menambahkan meskipun ia mengidap penyakit Diabetes, dirinya tidak pernah mengalami kondisi tubuh yang memburuk dan mengakibatkan rawat inap di rumah sakit.

“Alhamdulillah, saya tidak pernah sampai dalam keadaan yang mengkhawatirkan. Misal tiba-tiba kambuh terus harus dilarikan ke rumah sakit. Sampai saat ini, saya bersyukur tidak pernah mengalaminya. Secara pribadi saya memang sudah mengantisipasinya dengan melakukan kontrol rutin ke klinik dan selalu meminum obat secara rutin sesuai resep dokter. Selain itu saya juga menjaga pola makan. Sampai sekarang saya tetap makan nasi putih hanya saja porsinya dikurangin,” ungkapnya.

Di akhir perbincangan, Yahya menyampaikan rasa syukurnya atas Program JKN yang dikelola oleh BPJS Kesehatan ini selalu meningkatkan mutu layanannya.

“Saya mengalaminya sendiri. Karena saya sudah terdaftar cukup lama sebagai peserta JKN sejak saya bekerja hingga pensiun dan terdaftar sebagai segmen PBPU. Sangat signifikan perubahannya. Saya berikan nilai 10 dari 10 untuk Program JKN dan BPJS Kesehatan. Serta saya doakan keberlangsungan program ini terus ada sehingga kami rakyat Indonesia bisa mendapatkan pelayanan kesehatan yang setara,” tutupnya. (*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow