Prihatin Tragedi Kanjuruhan, ASN Pemkot Batu Ngontel ke Senayan
Berharap penanganan tragedi Kanjuruhan segera tuntas dan tidak terulang lagi tragedi yang sama, Midun, 50 tahun, Aparatur Sipil Negara (ASN) Dinas Pariwisata Kota Batu ng ...
TIMESINDONESIA, BATU – Berharap penanganan tragedi Kanjuruhan segera tuntas dan tidak terulang lagi tragedi yang sama, Midun, 50 tahun, Aparatur Sipil Negara (ASN) Dinas Pariwisata Kota Batu ngontel ke Senayan, Jakarta.
Sepanjang perjalanan Midun akan mampir ke semua stadion di setiap kota. Menariknya tidak sekedar ngontel, dua bulan sebelumnya, Midun sudah menyiapkan sepeda khusus untuk membawa keranda.
Ya.. Midun memang mendesain sepedanya bergandengan dengan 'kereta keranda'. Lewat keranda ini, ia ingin menyampaikan keprihatinannya atas terjadinya tragedi Stadion Kanjuruhan yang menewaskan ratusan Aremania.
Midun berangkat dari kediamannya di Kampung Hendrik, Kelurahan Ngaglik, Kota Batu sekitar pukul 10.30 WIB, ia berangkat setelah sungkem ke sesepuh Kampung dan berpamitan ke istrinya Kanti.
"Lewat ekspedisi ini saya berharap Indonesia tidak melupakan dan semoga tragedi ini tidak terjadi lagi di daerah lain. Karena itu saya sambangi stadion disetiap kota yang saya lewati," ujar Midun yang dikenal dikalangan pecinta sepak bola dengan sebutan Midun Kiper.
Midun membawa misi damai ini sekaligus berdoa agar stadion-stadion tidak menjadi tempat banyak hilangnya nyawa suporter bola.
"Mohon doa restunya, saya lakukan perjalanan dari Kota Batu ke Stadion Kanjuruhan, balik lagi ke Kota Malang Stadion Gajahyana, Stadion Delta Sidoarjo, Gelora Bung Tomo Surabaya, Gresik Lamongan, Tuban dan finish di Senayan Jakarta," ujar Midun.
Meski demikian, Midun mengatakan dalam ekspedisi ini dia tidak memaksakan diri, ketika ditengah perjalanan, ia tidak mampu dan ada yang berniat meneruskan, Midun pun mempersilahkan.
"Insya Allah mugo-mugo kuat, saya tidakmemaksakan diri, yang penting saya bisa mengisi liburan ini semoga bermanfaat," ujar Midun.
Sengaja ia mengambil cuti di bulan Agustus ini untuk menjalani ekspedisi ini. Selain untuk menyampaikan keprihatinan terhadap tragedi Kanjuruhan, ia pun menjalani nadzarnya keliling stadion memperingati HUT Arema.
"Saudara kita juga, teman-teman, sesama pecinta bola, kalau terkait ini yang berkepentingan dengan sepak bola, agar nantinya mohon koreksi kalau saya salah, jangan ada lagi rekayasa dalam sepak bola, jangan sampai terulang," ujarnya.
Ditanya soal keranda yang dibawanya, Midun mengatakan bahwa, Keranda adalah pengingat bahwa yang ada semua hanya titipan. "Hanya keranda yang akan mengantarkan kita, semoga seruan ini didengarkan pemerintah," ujarnya.
Kanti, Istrinya melepas Midun dengan tabah, ia berdoa agar keinginannya terwujud dan memberikan manfaat untuk banyak orang.
"Sebenarnya berangkatnya Rabu (2/7/2023) malam, tapi ditunda karena lampu mati, surat jalannya belum selesai, baru pagi ini bisa berangkat," ujar Kanti.
Ia mengatakan bahwa niat awal suaminya adalah berlibur dengan melakukan hal yang bermanfaat untuk banyak orang. "Semua idenya dari suami, saya saja tidak menyangka kalau viral seperti ini," ujarnya.
Bagi Kanti, ditinggal suaminya ekspedisi seperti ini, bukan yang pertama, karena tahun lalu suaminya ekspedisi ke luar Jawa dengan naik motor trail.
"Semoga perjalanannya lancar, sehat dan sukses perjalanannya," ujar Ibu tiga anak ini.(*)
Apa Reaksi Anda?