Polresta Banyuwangi Beri Ketenangan dari Ancaman Bencana Musim Penghujan
Pelayanan dan pengayoman yang diberikan Polresta Banyuwangi, Jawa Timur, kepada masyarakat memang luar biasa. ...
TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Pelayanan dan pengayoman yang diberikan Polresta Banyuwangi, Jawa Timur, kepada masyarakat memang luar biasa. Bukan hanya memberi rasa aman dengan terus melakukan penegakan hukum pada setiap aksi kejahatan. Atau terus upaya antisipasi terhadap potensi kerawanan dijelang Pemilihan Umum Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Umum Presiden (Pilpres).
Instansi dibawah komando Kapolresta, Kombes Pol Deddy Foury Millewa, juga memberi ketenangan kepada masyarakat dari ancaman bencana musim penghujan atau bencana hidrometeorologi.
Ya, sebagai bentuk kesiapsiagaan dalam melakukan mitigasi bencana alam musim penghujan yang sewaktu-waktu bisa terjadi, Polresta Banyuwangi beserta jajaran melaksanakan Apel Gelar Pasukan dan Peralatan dilapangan Mapolresta setempat, Senin (4/12/2023).
Kegiatan ini turut melibatkan sejumlah jajaran samping. Dari Kodim 0825 Banyuwangi, diwakili Kasdim, Kapten Arm Sutoyo dan Pasiopas, Kapten Inf Gunoto. Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani diwakili Asisten Perekonomian, Dwiyanto. Ikut hadir pula, Plt Kepala BPBD Banyuwangi, Imam Nuzuli, Kasatpol PP Banyuwangi, Wawan Yatmadi serta GM PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Ketapang, Samsudin. Termasuk seluruh jajaran Polsek dibawah naungan Polresta Banyuwangi.
Untuk diketahui, bencana hidrometeorologi adalah bencana yang diakibatkan oleh aktivitas cuaca seperti siklus hidrologi, curah hujan, temperatur, angin dan kelembapan. Bentuk bencana hidrometeorologi bisa berupa kekeringan, banjir, badai, longsor, angin puyuh, gelombang dingin, hingga gelombang panas.
Kapolresta Banyuwangi, Kombes Pol Deddy Foury Millewa melalui Kabagops Polresta Banyuwangi, Kompol Idham Kholid, mengatakan bahwa Apel Gelar Pasukan dan Peralatan sengaja dilakukan guna memantapkan kesiapan penanggulangan bencana hidrometeorologi.
“Untuk konsolidasi, koordinasi serta mengecek sarana, prasarana kesiapan kita dalam mengantisipasi dan menghadapi terjadinya bencana hidrometeorologi,” katanya.
Disebutkan, sesuai siklus musim, dalam waktu dekat Banyuwangi, akan memasuki musim penghujan. Data BMKG, peningkatan curah hujan sudah akan mengguyur Bumi Blambangan, sejak pertengahan Desember 2023. Curah hujan tinggi diprediksi baru akan berkurang pada Februari 2024 mendatang.
“Desember, Januari, puncaknya Februari. Peningkatan intensitas hujan bisa terjadi antara 20-70 persen, semua itu karena dampak La Nina,” ujar Kabagops.
Dijelaskan, setelah menggelar apel, Polresta Banyuwangi, Bersama stakeholder terkait akan segera berkoordinasi untuk menetapkan Posko siaga bencana.
“Posko itu kita tempatkan dari seluruh elemen stakeholder terkait. Personil yang akan ditunjuk bertugas di Posko memonitor situasi di luar sekaligus pararel manakala ada situasi kontijensi, mereka sudah siap,” cetusnya.
Berdasar kejadian tahun sebelumnya, musim penghujan menyebabkan terjadinya sejumlah bencana. Diantaranya banjir, tanah longsor dan puting beliung.
Hal itu kata Kabagops, akan menjadi atensi pihak TNI, Polri dan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi untuk upaya antisipasi dan kesiap siagaan serta penanganan.
“Mudah-mudahan dengan kesiap siagaan, kewaspadaan, lalu kita antisipasi sedini mungkin, kita betul-betul bisa berinteraksi memberikan pemahaman dan sosialisasi kepada masyarakat, diharapkan semua sudah siap manakala terjadi bencana,” urainya.
Wilayah yang perlu di waspadai, masih Idham, adalah wilayah yang rawan terjadi bencana. Yaitu wilayah pegunungan, aliran sungai, wilayah yang mendekati garis pantai dan wilayah bagian barat Banyuwangi.
“Pola-pola penyelamatan warga, jalur evakuasi dan penanganan darurat bencana juga tak luput dari perhatian kita untuk kita siapkan,” ucap Kabagops Polresta Banyuwangi, Kompol Idham Kholid. (*)
Apa Reaksi Anda?