Polbangtan Malang Gencarkan Genta Organik melalui Sekolah Lapang

Krisis pangan merupakan kondisi ketika bahaya pangan akut dan malnutrisi meningkat tajam. ...

Maret 30, 2023 - 23:50
Polbangtan Malang Gencarkan Genta Organik melalui Sekolah Lapang

TIMESINDONESIA, TRENGGALEK – Krisis pangan merupakan kondisi ketika bahaya pangan akut dan malnutrisi meningkat tajam. Ketahanan pangan dinilai tidak aman ketika ketersediaan pangan lebih kecil dibandingkan permintaan pangan oleh masyarakat. Hal ini membuat kondisi ekonomi menjadi tidak stabil. Krisis pangan dapat terjadi karena latar belakang alami atas kelangkaan dan kenaikan bahan pangan.

Penyebab lain krisis pangan karena adanya situasi iklim tidak mendukung produksi yang disebabkan terjadinya intrusi air laut, El Nino, La Nina dan serangan organisme pengganggu tanaman (OPT), pandemi, serta situasi geo politik.

Dalam menyikapi kondisi krisis pangan tersebut produktivitas hasil pertanian harus tetap terjaga. Salah satu faktor yang mempengaruhi tingkat produktivitas hasil pertanian di Indonesia adalah ketersediaan dan kecukupan pupuk anorganik (pupuk kimia).

Untuk memenuhi ketersediaan dan kecukupan pupuk anorganik tersebut yang beberapa bahan bakunya masih tergantung impor dari negara lain seperti phospat dan kalium klorida yang menyebabkan harga pupuk menjadi sangat mahal.

Menyikapi mahalnya harga pupuk anorganik tersebut, Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan antisipasi agar ketersediaan pangan aman dengan mendorong petani menggunakan pupuk organik secara masif. 

Terkait hal tersebut Kementan melaunching Gerakan Tani Pro-Organik (Genta Organik). Genta Organik merupakan suatu gerakan pertanian pro organik yang meliputi pemanfaatan pupuk organik, pupuk hayati, dan pembenah tanah sebagai solusi terhadap masalah pupuk mahal. Gerakan ini mendorong petani untuk memproduksi pupuk organik, pupuk hayati, dan pembenah tanah secara mandiri.

Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa salah satu cara untuk memperbaiki kesuburan tanah, adalah dengan mengurangi penggunaan pupuk anorganik dan terus meningkatkan penggunaan pupuk organik yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas hasil pertanian.

"Salah satu cara memperbaiki kesuburan tanah adalah mengurangi penggunaan pupuk kimia dan meningkatkan penggunaan pupuk organik. Dengan demikian, produksi pertanian dapat ditingkatkan dan pencemaran lingkungan bisa ditekan," ujar Syahrul. 

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi mengatakan dari berbagai hasil riset dan pengalaman petani, yang menyuburkan tanah bukan hanya pupuk kimia saja, juga pupuk organik, pupuk hayati, mikroorganisme lokal dan pembenah tanah. 

"Pupuk organik, hayati dan pembenah tanah petani mampu membuat sendiri, asalkan mau. Tidak ada alasan untuk tidak menyuburkan tanah di saat pupuk mahal," ujar Dedi,

Politeknik Pembangunan Pertanian Malang (Polbangtan Malang) selaku Unit Pelaksana Teknis dari BPPSDMP Kementan melakukan pengawalan dan pendampingan dalam kegiatan Sekolah Lapang (SL) yang dilaksanakan pada Selasa (29/3/2023).

Mengusung tema “Pupuk Hayati Cair, Pupuk Organik dan Pestisida Nabati” dilaksanakan di Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Tugu, Kabupaten Trenggalek, dan dihadiri Direktur Polbangtan Malang yang diwakili oleh Staf Unit Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (UPPM) Polbangtan Malang yang sekaligus menjadi pemateri pada kegiatan tersebut Yendri Junaidi dan Lisa Navitasari, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Trenggalek serta dihadiri oleh 100 orang peserta terdiri perwakilan kelompok 10 kelompok tani. 

Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Trenggalek, Didik Santoso menyampaikan bahwa pendapatan Kabupaten Trenggalek diisi oleh sektor pertanian sejumlah 60%, sehingga dengan kelangkaan pupuk kimia, Trenggalek menjadi salah satu kabupaten yang mendapat imbas tersebut. 

“Dengan adanya sekolah lapang ini kami berharap mampu menjadi solusi dalam menghadapi masalah pupuk kimia ini. Pupuk organik, pupuh hayati dan pestisida nabati menjadi solusi yang sangat baik dikarenakan kita di arahkan untuk kembali menggunakan kearifan lokal, yang lebih ekonomis dan mudah didapatkan," ujarnya.

$Harapan kami dengan antusiasme para petani sejumlah 100 orang ini mampu mendorong peningkatan produksi padi di Kabupaten Trenggalek pada masa mendatang,” kata Didik.

Kabid Penyuluhan Dinas Pertanian Provinsi Jawa Timur, Dinas menerangkan, bahwa kegiatan SL Genta Organik di Jawa Timur ada di 5 Kabupaten salah satunya di Kabupaten Trenggalek. Kabupaten Trenggalek menunjukan progress yang sangat signifikan, karena sudah melakukan sosialisasi, rembug tani dan kali ini adalah materi terkait “Pupuk Hayati, Pupuk Organik dan Pestisida Nabati”. Dinas berharap materi yang disampaikan dapat menjadi bekal dalam menerapkan pertanian yang tidak bergantung lagi terhadap pupuk kimia

Pemateri Yendri Junaidi, menerangkan bahwa kegiatan SL Genta Organik ini adalah bentuk kepedulian nyata dari pemerintah pusat dalam hal ini adalah Kementan. 

“Kementerian Pertanian mendukung kegiatan pro organik ini dengan melibatkan semua sektor pertanian mulai dari Eselon 1, Dinas Pertanian Provinsi dan Dinas Pertanian Kabupaten. Materi Sekolah Lapang Genta Organik kali ini merupakan materi yang sangat teknis dan aplikatif bagi bapak ibu petani yang mana materi terkait dengan “Pupuk Hayati, Pupuk Organik dan Pestisida Nabati," ungkap Yendri.

Pemateri kedua, Lisa Navitasari, menambahkan bahwa istilah pupuk hayati merujuk pada inokulan berbahan aktif organisme hidup yang berfungsi untuk menambat hara tertentu atau memfasilitasi tersedianya hara dalam tanah bagi tanaman. Dan tersedianya hara ini dapat berlangsung melalui peningkatan akses tanaman terhadap hara.

“Pupuk hayati itu penting dalam kesehatan tanah sebab, mikroba yang dikandung pupuk hayati dianalogikan sebagai koki/juru masak di dalam tanah. Sebagai koki, mikroba tersebut menjalankan berbagai siklus hara di dalam tanah sehingga tanaman dapat menyerap hara lebih efisien dan keberlangsungan tanah sebagai media tumbuh tanaman dapat lestari,” imbuh Lisa. (*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow