Pokmas Pelita Jaya Kota Probolinggo Terlibat Aktif Tekan Kasus Stunting
Penanganan kasus stunting harus dilakukan oleh banyak pihak. Seperti yang dilakukan Pokmas Pelita Jaya, Kelurahan Kedunggaleng, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo. Pokm ...
TIMESINDONESIA – Penanganan kasus stunting harus dilakukan oleh banyak pihak. Seperti yang dilakukan Pokmas Pelita Jaya, Kelurahan Kedunggaleng, Kecamatan Wonoasih, Kota Probolinggo. Pokmas Pelita Jaya Kedunggaleng menggelar sosialisasi penanganan stunting.
Sosialisasi tersebut digelar pada Jumat (18/3/2023) pagi, di PAUD Al-Mujtahid RW 5 Kelurahan Kedunggaleng. Kegiatan dibuka oleh Camat Wonoasih Deus Nawandi.
Sosialisasi itu menghadirkan narasumber Utami Putri Pertiwi, dari Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana atau Dinkes P2KB Pemkot Probolinggo. Sementara pesertanya adalah 25 kader posyandu dan warga setempat.
Kegiatan tersebut berisi tentang informasi dan edukasi mengenai stunting. Juga, meningkatkan kesadaran masyarakat untuk hidup bersih dan sehat. Langkah tersebut merupakan salah satu upaya untuk mengurangi angka stunting.
Dalam paparannya, Utami Putri Pertiwi memberikan sosialisasi dengan "Pencegahan dan Penurunan Stunting". Melalui tema tersebut, Utami memberikan cara pengendalian dan pendampingan keluarga dalam mencegah risiko stunting.
Diketahui, stunting adalah kondisi dimana pertumbuhan anak terhambat dan tidak mencapai tinggi badan yang seharusnya pada usia tertentu. “Jadi stunting itu bukan berarti kerdil ya,” kata Utami.
Ia menjelaskan, stunting biasanya terjadi pada anak yang kekurangan nutrisi atau gizi selama masa pertumbuhan. Terutama pada seribu hari pertama kehidupan, yaitu dari awal kehamilan hingga usia dua tahun.
Karenanya, untuk mencegah hal itu Utami meminta kepada para ibu untuk aktif membawa anaknya ke posyandu.
Lembih lanjut, Utami menjelaskan bahwa stunting dapat menyebabkan berbagai dampak buruk pada anak, seperti penurunan kemampuan kognitif.
Anak juga akan mengalami penurunan daya tahan tubuh, risiko lebih tinggi terkena penyakit infeksi. “Juga penurunan produktivitas di masa dewasa,” ujarnya.
Stunting juga dapat menyebabkan dampak jangka panjang pada kesehatan. Sebab, anak yang mengalami stunting cenderung memiliki keterbatasan dalam mencapai potensi penuh mereka saat dewasa.
Sebagai langkah pencegahan, Utami mengimbau kepada orang tua dan keluarga agar memberikan asupan nutrisi yang cukup dan seimbang pada anak.
Tak kalah pentingnya adalah memastikan kebersihan air di lingkungan, dan sanitasi yang baik. Serta pemahaman tentang menjaga kesehatan dan gizi.
Dengan digelarnya sosialisasi ini, Pokmas Pelita Jaya Kedunggaleng berharap agar kasus stunting di Kota Probolinggo terus menurun. Dengan demikian pembangunan manusia bisa beriringan dengan program pembangunan daerah. (*)
Apa Reaksi Anda?