Peringati Hari Rimbawan, Peltu Kharis Wahyudi Pimpin Baksos
Mencegah banjir dan erosi merupakan gerakan cinta dan peduli terhadap ...
TIMESINDONESIA – Mencegah banjir dan erosi merupakan gerakan cinta dan peduli terhadap lingkungan.
Gerakan ini tampaknya menjadi inspirasi bagi Peltu Kharis Wahyudi, anggota Koramil 09 Kawunganten. Ia menanam pohon sebagai sabuk hijau Embung Kali Gombong di Dusun Kubang, Desa Kalijeruk, Kecamatan Kawunganten, Selasa (21/3/2023) kemarin.
Gerakan ini utamanya untuk mencegah banjir dan erosi, di mana bertepatan dengan peringatan Hari Rimbawan ke-40 sekaligus Hari Jadi ke-167 Kabupaten Cilacap.
Dalam kegiatan tersebut, Peltu Kharis Wahyudi mewakili Danramil 09 Kawunganten dan mengikuti bakti sosial pra penanaman untuk sabuk hijau di Embung Kali Gombong tersebut.
Bakti sosial ini dihadiri Wakil Administratur KSKPH Sub Cilacap KPH Banyumas Barat Asep Ruskandar, Babinsa Kalijeruk Serda Asep Gunardi, Kapolsek Kawunganten yang diwakili Bripka Irut, Asisten Keperawatan (Asper) Perhutani BKPH Kawunganten Kusnadi dan anggota, Pabin KPH Banyumas Barat Ipda Tarto, penyuluh kehutanan Tarwiyadi, Kepala CDK VI yang diwakili Ashuri, Kepala Desa Kalijeruk Yanto, Kepala Dusun Kubang, dan ketua LMDH serta anggota.
Ucapan selamat datang dan terimakasih atas terlaksananya bakti sosial penanaman pohon di sabuk hijau Desa Kalijeruk pada area Embung Kali Gombong disampaikan Kepala Desa Kalijeruk Yanto.
Ia atas nama Pemerintah Desa Kalijeruk mengapresiasi kegiatan tersebut, dan berharap banyak manfaat yang bisa diambil oleh pesanggem (penggarap) maupun LMDH dan masyarakat Dusun Kubang.
"Selain untuk penghijauan, hasil dari penanaman pohon tersebut bermanfaat bagi masyarakat di sekitar Embung Kali Gombong," ucap Yanto.
Wakil Administratur KSKPH Sub Cilacap KPH Banyumas Barat Asep Ruskandar menambahkan, maksud dan tujuan dilaksanakan penanaman pohon di area sabuk hijau Embung Kali Gombong untuk memperingati Hari Rimbawan ke-40 dan Hari Jadi ke-167 Kabupaten Cilacap.
"Kegiatan ini juga untuk mengembalikan kondisi lingkungan agar kembali asri, produktif, dan bisa diwariskan ke anak cucu kelak. Selain itu, juga untuk mencegah bencana banjir, dan memberikan edukasi kepada masyarakat terkait kesadaran lingkungan hutan, dengan pemanfaatan konservasi," kata Asep.
Menurut Asep, dengan memberikan edukasi akan menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam menjaga dan melestarikan alam untuk kita wariskan kepada anak cucu kita nantinya.
Jenis pohon yang ditanam di area tersebut diantaranya kayu putih 200 batang, sirih sida 100 batang, kali andra 100 batang, dan kakao 100 batang.
Penanaman pohon dilakukan secara simbolis, dan sisanya akan dilanjutkan oleh pengurus LMDH.
Usai penanaman pohon, Danramil 09 Kawunganten melalui Batituud Peltu Kharis Wahyudi berharap agar tanaman yang sudah ditanam dipelihara dan dirawat dengan baik agar bisa tumbuh sesuai harapan. Dan hasilnya dapat membawa manfaat bagi masyarakat.
"Yang penting adalah kelestarian alam tetap dijaga dan hutan kembali hijau," ucapnya.
Para rimbawan agar tetap semangat untuk terus bekerja melayani dan membina masyarakat, mengubah pola pikir masyarakat agar tidak hanya berusaha menjaga hutan, tetapi juga mencintai alam dan lingkungan.
Karena rimbawan adalah orang yang mempunyai profesi pengelolaan hutan atau orang yang selalu memainkan peran dalam kegiatan pengelolaan hutan ke arah kelestarian. Rimbawan juga dikatakan sebagai pengawal atau pengawas kekayaan negara berupa sumber kekayaan hutan.
Sementara, pelaku perhutanan sosial adalah kesatuan masyarakat secara sosial yang terdiri dari warga negara Republik Indonesia yang tinggal di kawasan hutan, atau di dalam kawasan hutan negara yang keabsahannya dibuktikan lewat Kartu Tanda Penduduk (KTP), dan memiliki komunitas sosial berupa riwayat penggarapan kawasan hutan dan tergantung pada hutan, serta aktivitasnya dapat berpengaruh terhadap ekosistem hutan.
Hari Rimbawan atau Hari Bakti Rimbawan merupakan peringatan dibentuknya Departemen Kehutanan pada 1983 dan diperingati setiap tanggal 16 Maret. (*)
Apa Reaksi Anda?