Pengusaha Perlu Media dengan Informasi Terbaik
Peran media online (siber) dalam perkembangan bisnis moderen tak bisa dipisahkan. Perkembangan pesat teknologi digital membuka ruang promosi dan edukasi yang besar bagi ...
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Peran media online (siber) dalam perkembangan bisnis moderen tak bisa dipisahkan. Perkembangan pesat teknologi digital membuka ruang promosi dan edukasi yang besar bagi pelaku usaha. Hal ini diungkapkan Ketua Umum Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Nita Yudi dalam diskusi AMSI bertajuk ‘Trusted News Indicator New Media & Economy’.
Nita menyampaikan kehadiran media online saat ini sangat membantu para pengusaha.
“Saat COVID-19 kita jatuh, untungnya ada media online, 2020 kita push semua anggota IWAPI bagaimana memahami media online karena tanpa media online mungkin usaha kita bangkrut,” kata Nita, Rabu (3/5/23)
Ia lalu bercerita bagaimana kaum perempuan pada prinsipnya mudah percaya ketika melihat sesuatu yang menarik, hal ini pula sama kaitannya dengab media melalui informasi terbaik.
“Karena memang kita perlu kepecayaan dari media yang memberikan informasi terbaik. Ini mau tahun politik pasti UMKM booming karena capres semua dan para caleg pasti membidiknya UMKM. Jangan smapai tahun politik ini kita para pengusaha akhirnya takut-takut. Ini harus dilapisi oleh media terpercaya ini. Karena kita sebagai pengusaha kan prinsipnya kepercayaan,” papar Nita.
Pada kesempatan yang sama, CEO Vier Corporation Vier Abdul Jamal sedikit melempar kritik. Menurut Vier perusahaan media di Indonesia kurang mengedepankan intelligent news, padahal itu sangat penting di pasar saham.
“Di pasar saham sudah lama dikenal, orang mau membeli pada saat mendengar rumor, saat keluar beritanya, pembeli semakin banyak. Rumors itu sering berulang-ulang sehingga dianggap ini benar, ini membutuhkan kompetensi,” papar Vier.
Sejauh ini, bagi Vier belum ada inteligent news yang benar-benar bisa dijual di Indonesia, yakni memberitakan sebelum peristiwa itu terjadi.
“Buy by rumors, sell by news. Bagaimana menggerakkan emosi dan logika, tentunya news itu sebagai trigger sebagai propaganda yang dipakai,” urai Vier.
Hadir juga dalam diskusi daring tersebut Ekonom senior Indef Aviliani, diskusi dimoderatori oleh Direktur Bisnis Indonesia sekaligus pengurus AMSI Hery Trianto.(*)
Apa Reaksi Anda?