Pengabdian Masyarakat, UB Kenalkan Urban Farming ke Wanita Tani di Malang
Kabupaten Malang memiliki potensi komoditas pertanian yang sangat beragam. Untuk itu, Universitas Brawijaya (UB) mengenalkan urban farming untuk Kelompok Wanita Tani di K ...
TIMESINDONESIA, MALANG – Kabupaten Malang memiliki potensi komoditas pertanian yang sangat beragam. Untuk itu, Universitas Brawijaya (UB) mengenalkan urban farming untuk Kelompok Wanita Tani di Kabupaten Malang.
Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) tersebut digagas oleh peneliti di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UB, Prof Dodi W. Irawanto yang menaruh perhatian pada penguatan ekonomi petani. Kegiatan digelar di Desa Kranggan, Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang.
Pengenalan urban farming tidak lepas dari respons warga, yang menyampaikan keluh kesah dari kaum ibu atas meroketnya harga komoditas pertanian.
"Saya tergerak untuk menginisiasi pembentukan kelompok wanita tani," ujar Eko Yulianto, warga Desa Kranggan, yang juga dari KUBE Barokah Jaya.
Dengan kegiatan PKM selama 2023, Prof Dodi menggagas konsep Urban Farming yang sudah banyak diimplementasikan di kawasan perkotaan, dengan mengenalkan budidaya tanaman sayur-sayuran menggunakan media hidroponik.
Dodi menuturkan, dalam mendukung pertanian berkelanjutan salah satu parameter utamanya adalah produktivitas dan pendapatan masyarakat meningkat.
"Di Desa Kranggan ini para bapak petani sudah cukup maksimal dalam mengupayakan lahan pertanian mereka supaya produktif tinggal bagaimana ibu-ibu nya mendukung," ujarnya.
Dodi menambahkan, tanpa mengesampingkan kewajiban sebagai istri, tujuan dari KWT ini adalah memberdayakan potensi antusiasme ibu-ibu dalam turut membantu suaminya dalam memaksimalkan pendapatan keluarga.
Dengan urban farming ini, kata Dodi, diharapkan para anggota KWT ini memiliki fasilitas tanam hidroponik ini di setiap rumahnya, sehingga pemenuhan kebutuhan sayur mayur bisa didapatkan secara mandiri dan secara keseluruhan bisa dijadikan sebagai sumber tambahan pendapatan.
Kegiatan yang digelar Selasa (22/8/2023) diawali dengan diskusi dengan para sesepuh desa, utamanya ibu-ibu PKK dalam mengidentifikasi potensi yang ada. Lalu diadakan pelatihan bertanam di media hidroponik yang dipandu pemateri Adi Setiawan SP., MP., PhD, dosen Fakultas Pertanian UB.
Adi memberikan bekal-bekal informasi terkait memulai pembibitan, memindahkan bibit yang sudah bercambah ke media tanam sampai dengan ilmu praktis dalam menjaga nutrisi bagi tanaman sayur yang ditanam.
Adi menyampaikan kepada ibu-ibu pentingnya menjaga stabilitas ekonomi rumah tangga. Salah satunya dengan membantu para suami dalam pemenuhan kebutuhan sayur secara mandiri melalui model bertanam hidroponik ini.
Di akhir acara Prof Dodi memberikan bantuan berupa 6 hidroponik set beserta bibit dan nutrisi yang diharapkan dapat memperkuat komitmen KWT ini dalam mendukung kelembagaan ekonomi terintegrasi di tingkat dusun.
Turut hadir juga, Andhi Widiono S.Pt yang juga menjadi fasilitator dalam kegiatan ini akan mengupayakan mahasiswa lintas kampus yang pernah KKN di desa Kranggan untuk ikut mendukung program ini.
Kegiatan PKM dari Universitas Brawijaya ini bakal terus berlanjut. Menurut Prof Dodi, beberapa program pendampingan lintas fakultas serta kegiatan kemahasiswaan seperti KKN MMD juga menjadi satu ekosistem kegiatan yang saling support.
"Sehingga masyarakat bisa mendapatkan manfaat secara berkelanjutan," kata pria yang juga menjabat sebagai Sekretaris Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) UB. (*)
Apa Reaksi Anda?